Baru-baru ini kabar gembira kembali datang dari mode industri fashion Indonesia, dimana pemerintah Provinsi Bali kerjasama dengan mode rumah asal Prancis, Christian Dior untuk menampilkan dan mengumumkan salah satu warisan budaya Indonesia, yaitu kain Endek Bali.
Sumber: akcdn.detik.net.id
Christian Dior merupakan
seorang perancang busana terkenal yang berasal dari negara Prancis.
Butik-butiknya kini sudah tersebar di Prancis dan beberapa negara lainnya
seperti Tokyo, Hong Kong, Las Vegas dan masih banyak lagi. Selain itu, nama
Dior sendiri sudah menjadi salah satu brand fashion ternama yang menjadi
favorit artis papan atas.
Kesepakatan Kerjasama tersebut
telah ditandai dengan penandatanganan pernyataan kehendak (Letter Of Intent)
oleh Gubernur Bali yaitu I Wayan Koster sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi
Bali. Penandatanganan kehendak dilakukan melalui meeting zoom pada
Jum’at 08 Januari 2021.
Hal bersejarah bagi
Provinsi Bali ini mampu mengangkat kembali warisan budaya berupa kain Endek
Bali yang di produksi oleh para penenun asli Bali. Kerjasama antara Pemerintah
Provinsi Bali dengan Christian Dior didukung dari Kementerian Luar Negri RI dan
Kementerian Perdagangan RI. Kerjasama kedua belah pihak ini juga merupakan
strategi promosi produk budaya lokal asli Bali ke kancah internasional.
Sebelum penandatanganan kerjasama
tersebut dilakukan, pada tanggal 25 September 2020, Dior telah menyampaikan
surat kepada Dubes RI di Prancis dimana ia berkeinginan menggunakan kain Endek khas
Bali untuk desain koleksi Spring/Summer pada tahun 2021.
Gubernur Bali sangat
mengharapkan supaya kerjasama seperti ini tetap terus dapat di kembangan di
masa yang akan datang. Tidak hanya untuk kain Endek Bali saja, namun juga untuk
produk berbasis budaya lainnya yang merupakan keunggulan masyarakat Bali.
Kain Endek khas Bali
biasa digunakan untuk upacara adat dan sembayang ke pura. Kain tenun yang
berbentuk sarung ini tak hanya sebagai pelindung tubuh saja, tetapi juga
dipercaya sebagai alat komunikasi dan ikatan tali persaudaraan.
Kain tenun Endek ini
berasal dari kata ‘Gendekan’ atau ‘Ngandek’ yang berarti diam atau tetap,
dimana warnanya tidak akan berubah. Kain yang telah berkembang sejak tahun 1985
ini berasal dari daerah Klungkung, salah satunya adalah Desa Sulang.
Selain itu, kain tenun
Endek ini juga memiliki beragam motif, dimana setiap motifnya memiliki makna
tersendiri. Setiap motifnya pun memiliki kegunaan tersendiri, seperti untuk
acara formal, kegiatan keagamaan, hingga digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Bahkan beberapa jenis kain Endek dipercaya sebagai penolah bala atau penangkah
penyakit.
Wah, makin bangga dengan budaya Indonesia ya? Nah, untuk sahabat Bahankain yang membutuhkan benang sebagai bahan dasar pembuatan kain Endek tersebut, Anda bisa cek koleksi benang di web kami dan hubungi customer service kami.