Konsep sustainable
fashion atau fashion berkelanjutan memang semakin marak digalakkan termasuk
di industri fashion lokal. Gerakan ini merupakan bagian untuk menciptakan pola
hidup yang ramah lingkungan. Pasalnya, industri fashion terbukti menjadi salah
satu sumber penghasil emisi karbon didunia yang cukup besar.
Sebenarnya, gerakan sustainable
fashion ini sudah banyak diterapkan di negara barat sebelum akhirnya merambah ke
industri lokal. Dimana tujuan dari konsep ini adalah menghasilkan produk
fashion yang dalam proses pembuatannya harus lebih memperhatikan lingkungan. Mulai
dari bahan baku yang tidak merusak lingkungan, menekan jumlah sampah yang
dihasilkan serta produksi yang lebih minimum.
Selain itu, implementasi
lainnya juga banyak dilakukan adalah dengan mendaur ulang pakaian lama, seperti
membeli pakaian second hand produk sampai dengan clothing swap
atau tukar pakai. Tujuan dari sustainable fashion adalah keberadaan industri
yang tidak hanya sekedar memperhatika uang saja, namun lebih memperhatikan lingkungan
sekitar.
Beberapa tahun belakangan
ini, sejumlah brand lokal sudah menunjukkan langkah yang nyata. Meski ada
sejumlah tantangan seperti penurunan jumlah produksi yang tentu berakibat
meningkatkan biaya.
Selama ini yang terjadi
adalah meningkatkan jumlah produksi untuk menekan biaya dan tentu saja mencapai
keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, salah satu upaya yang harus
dipelajari adalah bagaimana fair trade bisa diterapkan. Bukan hanya
memperhatikan pemodal saja namun juga pengrajin dan berbagai pihak yang
terlibat.
Produk dari sustainable
fashion dianggap cenderung lebih mahal. Namun jika diperhatikan, selisih
harganya tidak begitu signifikan. Apalagi lebih memperhatikan keunikan dan
konsep yang diusung dalam berbagai produk fashion yang dihasilkan.
Ada pula beberapa brand
lokal yang mengusung konsep sustainable fashion, diantaranya adalah:
heySTARTIC
Sumber: asset.kompas.com
Brand ini memberdayakan
masyarakat dan produk daur ulang dari kertas. Dimana akan menghasilkan dompet,
tas dan sandal yang bermaterialkan kertas bekas. Mulai dari kardus susu sampai
kertas semen bisa dijadikan sebuah produk fashion dengan desain yang unik dan
cantik. Selain itu, brand ini juga menerapkan prinsip ethical dengan
menggelar beberapa pelatihan dan edukasi.
Osem
Sumber: asset.kompas.com
Brand Osem juga
menerapkan sustainable fashion, dimana produk yang dihasilkan berupa
pakaian dari kain yang diolah menggunakan metode jumputan dengan melalui teknik
melipat, mengikat dan mewarnai. Produk fashion yang dihasilkan identic dengan
warna biru sebagai hasil pewarnaan alami dari berbagai tumbuhan khas Indonesia.
Osem lebih mengembangkan diri dan konsisten dengan menggunakan kain dari serat
alam seperti linen dan rami. Brand ini juga mengusung zero-waste, dimana
memaksimalkan sisa bahan yang ada dan penggunaan resleting serta kancing
berbahan dasar plastik.
Sejauh Mata Memandang
Sumber: asset.kompas.com
Brand ini menerapkan
konsep sustainable dengan pemilihan material yang digunakan. Tekstil berbahan
katun, linen dan tancel dijadikan pilihan, selain itu juga menggunakan bahan
lainnya yang berasal dari proses daur ulang. Tujuannya untuk menjaga lingkungan
dan mengurangi kerusakan di bumi.
Berikut tadi beberapa
brand lokal yang menerapkan konsep sustainable fashion untuk menjaga lingkungan
disekitar.
Nah, sahabat bahankain
yang membutuhkan kain untuk membuat berbagai produk fashion tersebut, bisa cek
koleksi kain di web www.bahankain.com dan
hubungi customer service kami untuk menanyakan detail dari produknya.