Berawal dari sebuah
titik, batik telah mengalami perjalanan yang sangat panjang. Kini batik bukan
lagi milik para tetua, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup kaum
milenial. Mereka tak hanya sekedar mengenakan kain tradisional tetapi dari
mereka belajar mengenal, mempelajari makananya hingga membuatnya sendiri.
Tingginya minat dan daya tarik kaum milenial terhadap batik membuat banyak dari mereka yang tak hanya ambil peran sebagai konsumen saja. Selain itu, kaum muda juga ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa yang satu ini mulai dari mengoleksi berbagai jenis batik dan ada pula yang tergerak merancang ragam pakaian berbahan batik dengan potongan kekinian.
Sumber: id.pinterest.com
Kini, pakaian batik tak
lagi identik dengan pakaian acara-acara tradisional, acara formal non
tradisional kerap diwarnai dengan berbagai busana dan aksesoris bermotif batik.
Berbagai kalangan mulai dari pekerja kantoran, wirausaha, hingga pelajar atau
mahasisea mulai mengenakan batik.
Batik memang semakin
diminati karena kegunaannya yang tidak lagi terbatas untuk acara-acara tertentu
saja. Dimana saat ini disejumlah kantor pemerintah dan perusahaan swasta juga
mewajibkan karyawan mengenakan baju batik pada hari tertentu. Motifnya pun
tidak harus seragam, dimana mereka bisa menggunakan pakaian batik dengan motif
sesua dengan selera masing-masing.
Motif batik juga menjadi trend sebagai seragam sekolah. Dimana banyak instansi pendidikan yang mewajibkan murid-muridnya mengenakan baju batik sebagai bentuk cinta terhadap warisan budaya. Terangkatnya pamor batik ini tak lepas dari kreativitas para perancang busana yang memasukkan ragam motif batik dalam rancangan busana modern serta aksesoris yang ditambahkan.
Sumber: id.pinterest.com
Dahulu, proses pengerjaan
batik tulis sangat rumit, membutuhkan ketelitian tingkat tinggi serta hanya
dapat dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli. Batik masa kini tidak hanya
dikerjakan menggunakan canting yang menggoreskan lilin malam di atas kain mori
berwarna putih saja, namun sudah ada batik cap yang proses pengerjaannya lebih
cepat.
Banyak cara yang bisa
membuat generasi milenial semakin cinta pada kain batik, seperti pemilihan
motif dan model. Saat ini sudah banyak hadir motif batik yang tak lagi
menimbulkan kesan kuno. Namun semua itu kembali lagi pada selera yang tak bisa
dipaksakan, karena ada juga kaum milenial yang menyenangi motif batik klasik
atau batik langka.
Memang tidak ada paksaan untuk menggunakan batik. Namun jika bukan kaum milenial, siapa lagi yang akan meneruskan warisan budaya Indonesia yang satu ini? Yuk, mulai menggunakan batik untuk ikut andil dalam pelestarian batik tersebut.