BULETIN
TEKSTIL.COM /JAKARTA – Indonesia dan Singapura memperkuat kerja sama
dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya mampu
menguasai perkembangan teknologi industri 4.0. Kerja sama tersebut dijalin
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian
Perindustrian dengan Singapore Polytechnic.
“Ini merupakan komitmen nyata dari kami dalam mendukung program pemerintah pada impelementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang salah satu tujuannya adalah menghasilkan SDM industri yang siap memasuki era industri 4.0,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangan tertulis.
Sumber: buletintekstil.com
Arus mengemukakan pada tahun
2018-2019, Kemenperin telah memfasilitasi pelatihan sebanyak 100 guru Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) produktif. Pelatihan ini hasil dari program link and
match antara SMK dengan industri di seluruh wilayah Indonesia, yang berhasil
melibatkan 500 guru penerima manfaat dari program tersebut.
Arus menambahkan kerja sama baik
antara Indonesia dengan Singapura ini dapat terus berlanjut. “Kegiatan
pelatihan dilaksanakan di kampus ITE Singapura yang didukung oleh Temasek
Foundation,” ungkapnya.
“Kami juga berterima kasih kepada
Pemerintah Singapura, Temasek Foundation dan Singapore Polytechnic untuk
dukungan dan kerja samanya dalam upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia,
khususnya kompeten dalam bidang industri 4.0,” tandasnya.
Seperti diketahui, pada tahun
2020, Temasek Foundation kembali mendukung program kolaborasi antara BPSDMI
Kemenperin dengan Singapore Polytechnic dalam program pelatihan SDM industri
4.0 melalui hasil MoU yang ditandatangani tahun 2019 lalu.
“Saat ini, dari target output yang
telah ditetapkan sebanyak 96 orang, penerima manfaat dari pelatihan ini telah
mencapai 380 orang. Ini artinya hampir empat kali lipat dari target,” tutur
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin, Iken
Retnowulan.
Senior Director Temasek
Foundation, Gerald Yeo menegaskan pihaknya berkomitmen mendukung program
pengembangan SDM yang diinisiasi oleh Kemenperin dalam bentuk peningkatan
kompetensi tenaga pengajar yang akan melakukan multiplikasi kepada lebih banyak
orang.
“Melihat kesuksesan
penyelenggaraan pelatihan ini, Temasek berniat untuk melanjutkan kerja sama
seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Deputy Principal
Singapore Polytechnic, Georgina Phua menyampaikan apresiasinya kepada para
peserta yang antusias mengikuti semua rangkaian pelatihan ini walaupun
dihadapkan dengan kondisi yang mengharuskan pelatihan dilaksanakan secara
online karena dampak pandemi.
“Singapore Polytechnic membuka peluang untuk kerja sama lanjutan untuk bidang teknis yang lebih luas,” ucapnya.