BULETIN TEKSTIL.COM / JAKARTA – Pemerintah bertekad untuk
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang siap memasuki era
industri 4.0. Hal ini sesuai dengan implementasi salah satu program prioritas
yang terdapat dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
Guna mencapai sasaran tersebut,
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian
Perindustrian menjalin kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sinergi ini diwujudkan melalui penandatanganan dua Nota Kesepahaman.
Pertama, tentang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Industri, Komunikasi dan Informatika. Kedua, tentang
Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri di Bidang Digital.
“Kolaborasi kedua institusi ini
tentu memicu percepatan implementasi industri 4.0 di berbagai bidang dan
menjadi tuntutan tersendiri bagi kementerian serta lembaga untuk mampu
mengembangkan SDM yang cakap digital, tak terkecuali dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan vokasi industri di lingkungan Kemenperin,” kata Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus
Gunawan di Jakarta, Selasa (31/8).
Arus menambahkan, digitalisasi
menjadi isu penting dalam penciptaan kompetensi SDM di lingkungan kementerian
dan lembaga di Indonesia, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi
hampir dua tahun terakhir. “kita ketahui bahwa usaha digital di Indonesia meningkat
sampai 50% di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kerja sama ini
sejalan dengan sasaran pemerintah dalam Making Indonesia 4.0, yang di antaranya
adalah membuka peluang hingga 7-19 juta lapangan pekerjaan baru di sektor
manufaktur maupun non-manufaktur pada tahun 2030. Selain itu, kebutuhan
industri dalam negeri terhadap talenta digital setiap tahunnya diperkirakan
sebanyak 600.000 orang.
“Namun, dibutuhkan perbaikan
khususnya pada aspek penguasaan teknologi yang menjadi penentu daya saing,”
tegasnya. Lebih lanjut, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pemenuhan
kebutuhan SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi industri dalam
negeri sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan saat ini.
Sementara itu, Kepala Balitbang
SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyampaikan, kerja sama ini merupakan
upaya bersama pemerintah dalam mendorong percepatan peningkatan daya saing SDM
industri serta komunikasi dan informatika untuk menciptakan ekosistem
ketersediaan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri dan lembaga melalui
sinergi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan
komunikasi.
“Kerja sama antara ini akan
mensinergikan program unggulan masing-masing, di antaranya program Digital
Talent Scholarship (DTS) milik Balitbang SDM Kementerian Kominfo dan beberapa
program pengembangan SDM industri milik BPSDMI Kemenperin seperti program
Diklat 3 in 1, Pendidikan Setara Diploma Satu dan Digital Capability Center,”
paparnya.
Seluruh lulusan akademi Program
DTS akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti beragam pelatihan
industri di bawah program BPSDMI Kemenperin. “Program DTS yang merupakan
program unggulan pemerintah untuk pengembangan talenta digital dalam mendorong
peningkatan daya saing digital Indonesia dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja
bidang TIK dalam menuju industri 4.0,” ujarnya.
Hary menambahkan, beragam akademi
dan beragam tema pelatihan di bawah DTS diarahkan untuk pengembangan keahlian
melalui re-skilling dan up-skilling berdasarkan keahlian yang dibutuhkan oleh
industri untuk mempersiapkan era industri 4.0. “Program DTS memiliki delapan
ragam akademi dan menawarkan beragam tema pelatihan,” terangnya.
Selain itu, untuk mempertemukan alumni Program DTS dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang sedang mencari talenta digital, Kementerian Kominfo menyediakan suatu marketplace job portal daring yang bernama Sistem Monitoring Alumni Sertifikasi Kominfo.
Sumber Berita: buletintekstil.com