Indonesia akan terus menjalin hubungan perdagangan ekonomi dengan negara-negara guna menambah sumber pertumbuhan ekonomi negara. Sumber pertumbuhan ekonomi juga didapat dari investasi. Saat ini Indonesia sedang menggali potensi pasar non-tradisional seperti Asia Selatan, Asia Tengah, Afrika dan Amerila Latin. Sejauh ini, Indonesia sudah menjalin hubungan perdagangan dengan Asia Selatan, seperti India menjadi negara tujuan ekspor kelapa sawit Indonesia terbesar, lalu ke Pakistan juga Bangladesh. Sementara itu untuk Asia Tengah yang merupakan Kawasan yang pasif dalam dunia internasional dikarenakan Kawasan ini memiliki stabilitas dan keamanan yang masih rawan.
Menurut BKPM, Foreign
Direct Investmen (FDI) dari negara-negara Asia Tengah dan Asia Selatan tidak
terlalu signifikan, lalu untuk peluang besar investasi keluar Indonesia ke
negara=negara Asia tengah dan Asia Selatan memiliki tantangan seperti kondisi
ekonomi politik yang berbeda-beda, regionalism kawasan tersebut rendah. Tetapi
perdagangan Indonesia dengan beberapa Negara Asia Selatan terjalin baik seperti
Indonesia – Pakistan, IndonesiaBangladesh, Indonesia- Afghanistan, Indonesia-
India, Indonesia- Sri Lanka menghasilkan rapor baik dengahasil perdagangan
surpkus. Sejauh ini, Indonesia memiliki perjanjian perdagangan dengan Pakistan
dan Bangladesh, sudah ada perencanaan lebih lanjut untuuk memperluas wilayah
perdagangan bilateral seperti Indonesia- India PTA< Indonesia – Afghanistan
PTA, Indonesia Sri Lanka PTA danIndonesia – EAEU (Kazakhstan, Kyrgyzstan,
Rusia, Armenia, Belarus) FTA.
Fokus investasi di Asia Selatan ialah pada pembangunan infrastruktur yang ekstensif, pasar produk industri strategis yang potensial, pasar minyak sawit yang besar, kebutuhan energi (batubara, LNG, listrik). Sementara fokus investasi di Asia tengah pada alternatif pendukung ketahanan energi Indonesia, kelapa sawit, industri kimia, pembangunan infrastruktur, transportasi dan logistik serta memanfaatkan sumber daya alam yang kaya dan energi. Dari hasil pengamatan BKPM, untuk tekstil sendiri memiliki peluang yang besar untuk memliki investasi dan kerjasama di Uzbekistan. Dalam tekstil memang Indonesia dan Uzbekistan tidak melakukan kegiatan perdagangan yang intens tetapi ini mampu membuka pasar tekstil Indonesia ke Asia tengah.
Sumber: Kemenperin diolah API
Sumber Berita: E-Buletin API