Tenaga medis yang
menangani pasien covid-19 dan dalam tingkat infeksi yang tinggi, diwajibkan
menggunakan coverall medis supaya tidak terpapar langsung oleh virus. Coverall
sendiri merupakan salah satu alat pelindung diri yang menutupi seluruh area
tubuh dari kepala hingga tungkai kaki.
Menggunakan APD coverall
akan mampu menahan cairan, darah, droplet dan aerosol yang akan mengenai tubuh
kita. Coverall yang digunakan diarea paparan virus sangat tinggi biasanya
terbuat dari serat sintetis dengan pori-pori sangat kecil yaitu 0,2 sampai 0,54
mikron. Hal ini telah dibuktikan dengan pengujian di laboratorium yang
terakreditasi.
Tingginya permintaan APD
coverall saat pandemi menyebabkan timbulnya bentuk dan harga coverall yang
bervariasi. Oleh karena itu, tenaga medis harus cermat memilih coverall yang
akan digunakan dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan APD untuk tenaga kesehatan, membuat banyak idnsutri dalam negeri membuat coverall, mulai dari pabrik garment hingga produk rumahan pun sudah beredar.
Sumber: eigeradventure.com
Secara umum, APD bekerja
sebagai pelindung diri dari paparan virus atau infeksi dari lingkungan sekitar.
Coverall harus memiliki kemampuan menyaring atau tidak dapat ditembus oleh
material yang berbahaya bagi tubuh kita. Penyaringan dapat dilakukan jika
ukuran partikel material berbahan lebih besar dari lubang pori pada APD
tersebut.
Jenis material, kandungan
dan ukuran pada coverall ini akan menentukan proses atau mekanisme, bagaimana
material ini bisa menjadi berbahaya. Misal saja karena ukuran yang kecil maka
berbahaya jika terhirup dan dapat berpindah dari penderita atau ke lingkungan
orang lain melalui cairan berupa darah atau cairan tubuh.
Ada beberapa standar yang
dapat digunakan terkait APD untuk pembuatan coverall medis yaitu standar WHO,
standar EU dan standar SNI yang hanya digunakan di Indonesia serta sesuai
dengan ISO.
Baju pelindung atau
coverall, bahan yang digunakan harus diuji ketahanannya terhadap penetrasi oleh
darah dan cairan tubuh lainnya atau oleh pantogen yang ditularkan melalui
darah. Namun, juga ada beberapa
pertimbangan kepada pengguna seperti kemudahan bergerak, keleluasaan, tidak
panas dan dehidrasi. Oleh karena itu, APD yang digunakan oleh tenaga kesehatan
harus memiliki kamampuan sirkulasi udara yang cukup.