Tak semua jenis
kain bisa digunakan untuk ecoprint, begitu pula dengan tamanannya. Meskipun setiap
tumbuhan pasti memiliki pigmen warna, tapi hanya jenis-jenis tertentu yang bisa
mengeluarkan warna dan menempel sempurna pada kain.
Selain memastikan bahwa daun tersebut bisa menghasilkan warna tajam, ada beberapa kriteria khusus yang patut dipertimbangkan yaitu ketebalan yang tidak terlalu tipis ataupun tebal. Sebaiknya permukaan daun itu juga tidak licin supaya tidak mudah bergeser ketika disusun
Lalu, apa
sajakah tanaman yang masuk kriteria tersebut? Beberapa diantaranya yaitu:
1.
Daun jati
2.
Daun jambu biji
3.
Daun pepaya
4.
Daun kersen atau talok
5.
Daun belimbing
6.
Daun lanang
7.
Daun jarak
8.
Daun tinta atau mangsi
9.
Buah kesumba
10.
Daun murbei
11.
Daun ungu
12.
Daun jeruju
13.
Daun truja
14.
Daun kelor
15.
Kelengkeng merah
16.
Jarak kepyar
17.
Bunga Melati
18.
Kembang Sepatu
19.
Bunga Mawar
20.
Bunga kenanga
21.
Daun ketapang
Perlu diingat pula bahwa kain hasil ecoprint akan selalu berbeda meski menggunakan daun dari jenis tumbuhan yang sama. Motif dan intensitas warnanya pun memiliki karakteristik tersendiri, tergantung pada letak geografis asal tanaman tersebut.
Untuk menentukan
bagian tubuhan itu bisa dijadiakan pewarna ecoprint atau tidak, kamu bisa
mengujinya berdasarkan warna, kandungan air serta aroma. Berikut ciri dan
karakter bagian tanaman yang cocok untuk proyek ecoprint.
1.
Beraroma tajam
Bau tajam dari sebuah tanaman merupakan
salah satu indikasi bahwa tanaman itu bisa dimanfaatkan untuk ecoprint dan
pewarnaan alami lain.
2.
Meninggalkan bercak noda
Jika bagian tenaman digosokkan ke
selembar kain dan meninggalkan noda berwarna, artinya daun itu cukup potensial digunakan
sebagai pembentuk motif pada kain ecoprint
3.
Uji panas
Cara mengetahui cocok atau tidaknya
tumbuhan untuk bahan ecoprint bisa dilakukan dengan pengujian air panas. Cukup,
rendam daun, bunga atau tangkai tumbuhan pada air panas selama 10 menit. Kalau warna
airnya berubah berarti bahan itu juga berpeluang menjadi bahan eco printing.
Itu dia beberapa
jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk menghiasi kain menggunakan teknik ecoprint.
Harus selalu diingat bahwa eco printing adalah metode pewarnaan kain yang
mengandalkan bahan-bahan alami. Tentu hasilnya akan lebih maksimal jika menggunakan
kain-kain berbahan dasar serat alami.
Kenapa hanya
kain dari serat alam? Ya, karena ia lebih mampu menyerap pigmen warna dari daun
serta bagian-bagaian tubuhan lain. Hasil ecoprint pun jadi lebih nyata, tahan
lama dan bernilai seni tinggi. Serat alami tersebut antara lain; serat kapas (dari
biji tanaman Ordo malvales), serat
linen (serat dari tumbuhan rami), serat rayon (dari selulosa tumbuhan), bemberg
(turunan rayon) dan serat sutra (dari larva ulat sutra murbei (Bombyx mori).
Nah, kain-kain
di atas ada di koleksi Produk Bahankaincom lho. Untuk jenis kain katun versi
putihan (sudah finish) kami sebut dengan istilah kain mori. Ada mori batu, mori
biru, mori prima dan kain primis. Sedangkan untuk kategori kain rayon (shantung)
tersedia dalam beberapa jenis dan turunan, yaitu kain bemberg, modal, dan dobby
viscose.
Lebih jelasnya, Sahabat bisa menghubungi Customer Service kami via whatsapp.
Atau belanja langsung via Shopee dan Tokopedia di store Mekar Jaya Tekstil.