Hazmat suit merupakan
singkatan dari hazardous material suit dimana ini adalah pakaian
tertutup dan tampak seperti baju astronot. Baju ini biasanya digunakan oleh
petugas medis dan dokter yang berfungsi sebagai alat pelindung diri dari
paparan virus maupun bakteri yang berbahaya seperti termasuk virus corona.
Hazmat suit didesain
untuk melindungi tenaga medis dari bahan atau zat berbahaya seperti virus
corona yang bisa menyebar melalui droplet atau cairan air liur dari pasien yang
sudah terpapar virus tersebut.
Penting untuk diketahui
bahwa birus dalam cairan tubuh dapat masuk ke tubuh orang lain melalui kulit
yang rusak atau selaput lendir seperti mata, hidung dan mulut. Oleh sebab itu
perlu tenaga medis mengenakan kacamata, masker dan sarung tangan menjadi hal
yang wajib bagi mereka.
Jenis bahan kain yang
digunakan membuat baju hazmat sendiri menggunakan bahan kain khusus dan berbeda
dengan jenis bahan pakaian sehari-hari. Beberapa jenis bahan kain yang
digunakan untuk membuat hazmat suit seperti kain spunbond, bahan tyvex, dan
kain micro.
1.
Kain Spunbond
Kain
spundbond merupakan salah satu jenis bahan kain yang terbuat dari bahan
sintetis dan dibuat melalui proses kimiawi. Bahan dasar yang digunakan untuk
membuat kain ini adalah berupa biji plastik, namun kain ini dikenal sebagai
kain yang ramah lingkungan.
Kain
spundbond berbeda dari jenis kain lainnya karena memiliki beberapa ciri khas
diantaranya adalah memiliki ketahanan paling tinggi terhadap bahan kimia, lebih
tahan lama dibanding dengan plastik atau kertas, tidak mengandung bahan kimia
dan harganya cukup ekonomis.
2.
Bahan Tyvex
Tyvex
adalah merk dagang di perusahaan DuPont. Tyvek ini dikenal sebagai bahan alat
pelindung diri yang digunakan untuk melindungi tubuh dari bahan kimia maupun
virus berbahaya. Bahan ini memiliki ciri khas seperti terbuat dari serat
polietilen densitas tinggi berukuran 0.5-1 mikron, lebih fleksibel dari bahan
kain serta tidak mudah robek.
3.
Kain Micro
Kain
ini terbuat dari bahan microfiber yang memiliki campuran dua jenis polymer
yaitu nylon 20% dan polyester 80%. Kain micro juga memiliki ciri khas sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pembuat hazmat suit, ciri khas tersebut
diantaranya adalah tahan terhadap air, kainnya sangat halus karena benang yang
digunakan tipis, bersifat hangat dan tidak mudah kusut.
Nah, berikut tadi beberapa jenis bahan kain yang dapat digunakan untuk membuat hazmat suit sebagai pakaian pelindung tubuh dari paparan virus maupun bakteri berbahaya lainnya.

Kapas Kecantikan: Benarkah Terbuat dari Serat Kapas Asli? Ini Penjelasan Lengkapnya
Louis Vuitton Rilis Bag Charm Ikan Taiyaki Harga 16 Jutaan, Apa Istimewanya?
Raw Denim vs Washed Denim, Sama-sama Denim Tapi Kok Beda?
Apa Itu Little Black Dress? Sejarah dan Alasan Kenapa Wajib Punya
Visible Mending VS Invisible Mending, Apa Sih Bedanya?
Pantone Standar Warna Global: Pengertian, Sistem Warna, dan Perannya di Fashion
Brand Membership, Strategi Membangun Loyalitas dan Kesetiaan Pelanggan
Jeans Belel, Tren Celana Denim yang Tak Pernah Benar-Benar Usang
Sering Lihat Gambar Smiley Face Ini? Kisah Logo Ikonik Nirvana di Kaos Dunia, Dari Grunge ke Grafis Global
Mengenal This Is April, Brand Fashion-nya Perempuan Indonesia