Sekilas catatan perjalanan dan
pengalaman panjang sebagai seorang “Marketer“ dalam memasarkan berbagai produk
di pasar Indonesia dan dunia yang sementara tumbuh, berkembang dan dari waktu
ke waktu.
Untuk bisa keluar sebagai pemenang
maka kita harus berpikir sebagai seorang “ Marketing Superstar “, beberapa
strategi disusun, program pemasaran dirancang dan dilaksanakan; dalam
implementasinya strategi dan program tersebut harus di tinjau dan dievaluasi
dari waktu kewaktu apakah strategi dan program tersebut sudah tepat sehingga
membuahkan kegiatan pemasaran yang sukses dan akhirnya korporasi atau perusahan
bisa terus bertumbuh dan berkembang karena berbagai produk dan jasa yang
ditawarkan ke pasar diterima dan disukai konsumen.
Langkah awal antara lain dimulai dari memilih pendekatan apa yang akan dipakai
misalnya :
1.
Product-Push
Marketing : Pendekatan ini berbasis pada produk dan layanan yang di hasilkan
oleh perusahaan; dimana perusahaan mencari cara untuk meyakinkan konsumen
bahkan melakukan upaya “Persuade customers“ untuk membeli produk dan jasa yang
mereka hasilkan. Kuncinya adalah bagaimana membuat konsumen membeli apa yang
dihasilkan dan ditawarkan perusahaan.
2.
Customer-lead
Marketing : Mencari dan menemukan apa yang di inginkan konsumen adalah kata
kunci pendekatan ini; seluruh sumber daya perusahaan diarahkan pada mencari
tahu dan memahami keingan konsumen dan kemudian diterjemahkan pada kegiatan
produksi baik barang ataupun jasa dan ditawarkan kepada mereka untuk dibeli.
3.
Resourses-Based
Marketing : Perusahaan meletakkan strategi marketing mereka pada pertimbangan
yang berimbang antara permintaan konsumen dan kemapuan perusahaan memenuhi
permintaan tersebut dan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan
dalam memenuhinya.
Langkah selanjutnya ada beberapa
prinsip yang fundamen atau utama dalam marketing yang harus dipahami karena
dengan mengetahui dengan baik prinsip prinsip dan penerapannya kita akan dapat
menyusun suatu strategi marketing yang tepat dan yang membuat perusahaan mampu
menjawab atau merespond dengan baik dan tepat kebutuhan konsumen, selanjutnya
perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen mereka. Ada beberapa prinsip yang
harus di ketahui dan khusus untuk tulisan ini kami batasi hanya pada lingkup
pemasaran Produk untuk kebutuhan konsumen atau “Consumer’s goods“ yaitu barang
atau produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan esensial manusia- konsumen.
Prinsip – prinsip tersebut antara
lain :
1. Prinsip pertama “Fokus pada
Konsumen” : prinsip ini bukan bermaksud pada pendekatan buta, tetapi
sesungguhnya adalah bagaimana perusahaan mengetahui dengan baik keinginan
konsumen tentu memerlukan investigasi dan atau melakukan riset yang mendalam
akan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen dan kemudian perusahaan
mendefinisikan dengan tepat dan pada akhirnya mampu melayani atau memenuhinya.
Kualitas Produk dan atau Jasa yang ditawarkan kepasar akan di putuskan
pilihannya oleh konsumen berdasarkan seberapa jauh produk atau jasa tersebut
memenuhi keinginan mereka dan konsumen menyatakan kepuasannya. (Produk :
Pakaian, Makanan, Minuman, Buku, Peralatan Elektronik, Hand phone, dll)
2. Prinsip yang kedua “Persaingan
bebas“ : Bersaing dipasar yang terbuka dan kompetitif dimana perusahaan
mempunyai keunggulan kometetif. Pasar atau konsumen akan secara selektif
menentukan pilihannya kepada produk dan atau jasa apa yang akan dibelinya untuk
memenuki keinginan dan atau kebutuhannya. Pertanyaaan yang harus dijawab dengan
baik adalah “Apakah perusahaan mempunyai Skills (Pengetahuan) dan Competencies
(Kompetensi) untuk dapat menghasilkan produk yang punya daya saing. (Produk
Perlengkapan Olah Raga, Peralatan rumah tangga – home appliance, Produk
tekstil, Garmen, Peralatan elektronik, dll)
3. Prinsip yang ketiga “Customers do
not buy product“ : Konsumen tidak hanya membeli produk maksudnya Konsumen tidak
hanya membeli produk atau jasa, tapi apakah ada manfaat produk atau jasa itu
dalam membantu mereka memecahkan masalah atau problem mereka serta status
sosial mereka. Melihat pasar dari prespektif konsumen akan memberikan pandangan
yang berbeda tentang peluang pasar dan ancaman terhadap posisi kompetitif dari
perusahaan. (Produk2 Farmasi dan Perlengkapan Olah raga, Jasa Kesehatan, dll.)
4. Prinsip yang keempat “Marketing is
too important to leave to Marketing Department” : Pemasaran adalah suatu fungsi
yang sangat vital dalam perusahaan dan karena itu fungsi pemasaran tidak lepas
berdiri sendiri ditangani oleh bagian pemasaran dalam korporasi, tapi adalah
tanggung jawab bersama semua bagian dalam organisasi; Semua fungsi dan elemen
dalam organisasi – perusahaan adalah Marketer – Pemasar. Akhir akhir ini Tugas
marketing adalah tugas semua – everyone’s job dalam organisasi atau perusahaan.
Aktifitas semua bagian akan memberi pengaruh – impact pada keputusan membeli
dan kepuasan yang diharapkan konsumen.
5. Pasar dan Konsumen terus berubah
“Markets and Customers are constantly changing“ : Perubahan adalah suatu
keniscayaan itu adigium yang sering kita dengar dan alami dalam semua aspek
kehidupan , karena itu menjadi Seorang Marketer atau Pemasar harus terus berada
diatas perubahan, beradaptasi dengan cepat. Pasar yang dinamis dan produk yang
dibatasi oleh usia hidup “Life cicle“ yang terbatas dan akan mati dan
digantikan dengan yang baru., ekspektasi konsumen yang terus berubah baik
karena selera maupun fungsi dan manfaat yang diharapkan. Karena itu Perusahaan
– organisasi harus capat bisa beradaptasi dengan perubahan jika ingin tetap
tumbuh dan berkembang. Dalam era disruption menurut Pakar Perubahan DR.Rheinal
Kasali dalam bukunya #MO : When the Main is no longer “ The Main…” kita dipaksa
untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan, tehnologi merubah produk, dan
seluruh tatanan kehidupan, perilaku dan kebutuhan, masyarakat yang terhubung –
connected society tenttu berimplikasi pada perilaku konsumen, karena itu
berubah atau mati.
“If you only do things where
you know the answer in advance, your company goes away..” Jeff Bezos.
Disamping ke Lima prinsip utama
diatas dalam menyusun atau merumuskan strategi pemasaran – Marketing Strategy
tentu ada prinsip prinsip lain, yang diadopsi karena pasar yang terus
berkembang sesuai tuntutan perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen yang
berubah dari waktu ke waktu, Pemasaran adalah suatu proses yang dinamis dan
memerlukan kecepatan beradaptasi, korporasi atau perusahaan harus agile –
fleksibel terhadap perubahan yang terjadi jika perusahaan ingin bertahan hidup
dan mau terus berkembang.
Dalam teori marketing, untuk
penyusunan strategi marketing dikenal ada Lima elemen pokok atau dengan istilah
“5 P“ : People, Product, Price, Place and Promotion; kelima elemen ini dalam
penerapannya bisa merupakan suatu kesatuan dan atau suatu kombinasi dengan
titik berat penekanan pada elemen tertentu yang disesuaikan dengan jenis dan
macam produk atau barang yang di pasarkan.
Dalam tulisan ini meramu elemen
eleman tersebut dalam penyusunan suatu strategi dalam bidang pemasaran yang ber
beda-beda antara produk yang satu dengan produk yang lainnya sepanjang
pengalaman kerja, diantaranya pemasaran : Produk tekstil dan Garmen ;
Perlengkapan olah raga berupa Pakaian, Sepatu dan alat olah raga lainnya; Berbagai
macam produk Mainan anak2 – toy’s Plus Toy’s , Character dll; Makanan dan
Minuman Olahan ; Buku dan Perlengkapan Belajar ; Pulsa telpon, Handphone dan
jasa retail; Jasa Konsultasi Bisnis dan Jasa lainnya.
Pasar yang terus berubah terutama
di era komunikasi, disruption, era Industri 4.0 dan masyarakat yang terhubung ;
pemanfaatan tehnologi informasi – digital artificial intelegent, Big data yang
hampir meliputi semua aspek kehidupan yang merubah secara mendasar perilaku
konsumen, ada pertanyaan apakah masih relevan membaca atau membicarakan,
mendiskusikan dalam ruang – ruang rapat atau pertemuan virtual yang dilakukan
korporasi mengenai Prinsip dan Elemen2 diatas dalam rangka menyusun “ Marketing
Strategy atau Strategi Pemasaran “ mereka ..? menurut hemat kami, sebagai suatu
cabang Ilmu Pengetahuan maka Marketing – Pemasaran akan terus ada dan
berkembang dengan berbagai bentuk, cara dan variasi nya, karena Baik
Pendekatan, Metode dan Elemen-elemen tersebut akan tetap ada sampai kapan pun :
Manusia baik selaku Produsen dan atau konsumen membutuhkan , Produk berupa
barang atau Jasa untuk memenuhi kebutuhan bahkan keinginan mereka ; dengan
Harga serta berbagai prasyarat yang dapat diterima atau disetujui; Produk dapat
di peroleh atau tersedia di tempat2 misalnya : Pasar, mall, Kios, Toko atau
Market place, serta bagaimana korporasi- perusahaan mengkomunikasikan produk
atau jasa yang ditawarkan lewat pengenalan atau “ Branding “ merek dagang lewat
kegiatan Promosi berupa iklan atau komunikasi dalam berbagai bentuk; elemen –
elemen ini akan tetap dipakai dan berlaku dalam kajian dan penyusunan suatu
strategi pemasaran – marketing strategy, jika perusahaan ingin berhasil dan
bertumbuh secara berkelanjutan, tentu disesuaikan dengan strategi bisnis masing
masing korporasi atau perusahaan.
Saya membatasi pada pembahasan
elemen marketing yang tetap valid dan berlaku sampai saat ini yaitu “Place –
Market Place“ yang saya pahami sebagai “Availability atau ketersediaan, produk“
yang ditawarkan dengan Merek dagang – Brand yang bagus, Harga yang bersaing,
Kualitas yang baik, tapi jika tidak tersedia dan dapat diperoleh dengan mudah
oleh konsumen akan tamat riwayatnya; kata kuncinya adalah “ketersediaan“ produk
tersebut dipasar. Tentu ketersediaan “Place –pasar“ produk – barang antara yang
satu dengan yang lain berbeda.
Untuk produk kebutuhan pokok atau primer dan sekunder maka kehadiran atau
ketersediaan dipasar atau tempat – toko yang relatif dekat dengan konsumen yang
dapat dijangkau dengan mudah sangatlah vital. Pada era 80an sampai dengan awal
abad 21, ketersediaan dipahami sebagai suatu kegiatan distribusi yang tertata
dengan baik pada segmen pasar yang dipilih sesuai Positioningnya, merata dan
dalam jumlah yang cukup serta spesifikasi yang tepat; demikian juga karakteristik
atau pilihan konsumen harus diamati dengan cermat lewat riset yang mendalam
“Knowing your customer’s“ yang akan berimbas pada biaya distribusi yang efisien
dan pada akhirnya harganya bisa bersaing; Untuk produk perlengkapan olah raga
“Adidas dan FILA“ misalnya berbeda dengan produk makanan dan minuman olahan
“Farmhouse, Vida dan Sirup Marjan“, dan sudah pasti akan berbeda lagi dengan
buku buku pelajaran dan buku buku umum produk “Tiga Serangkai” dan produk
“Pulsa Telkomsel, XL, Esia dll, karena itu jaringan retail baik toko – milik
sendiri “Flag shop“ dan atau milik pihak lain, maupun kios atau pasar haruslah
terpetakan dengan baik, tentu harus diperhatikan juga posisi merek dagang
“BRAND“ dimata konsumen “Perception – presepsi“ sehingga adigium produk yang
tepat berada di tempat yang tepat dapat terpenuhi.
Dalam era Internet – Masyarakat
yang terhubung – Connected Society, dimana konsumen mempunyai kebebasan memilih
dan pilihannya sangat mudah dijangkau lewat klik pada gadget masing –masing
karena peran internet dan aplikasi digital, ketersediaan atau availability
produk atau barang tetaplah merupakan elemen marketing yang penting dan bahkan
sangat penting, karena begitu cepatnya konsumen berpaling jika ternyata barang
yang ingin dibeli atau dipesan tidak tersedia – stok kosong.
Akhirnya agar strategi yang
disusun dengan baik dan cermat, program program yang dirumuskan dengan detail
bisa berjalan baik, produk tersedia dengan cukup dan dengan harga yang
bersaing, pemasarannya hanya bisa berhasil jika “ditangani dan dijalankan“ oleh
“People“ – orang orang yang tepat, yang terlatih baik sehingga mereka disamping
mempunyai ilmu – Knowledge, Skill, Kemampuan – Competency serta mempunyai
Komitmen yang teguh pada tugas nya, khususnya mereka – mereka yang berada di
Departemen marketing dan sales atau Divisi pemasaran dan penjualan, walaupun
disadari bahwa semua orang yang berada dalam perusahaan- korporasi adalah juga
marketer tanpa kecuali.
“You have to think like a marketing superstar“ memuaskan penggemar dan menjadikan mereka penggemar fanatik, karena pasar yang dinamis, kompetetif dan terus berubah sejalan dengan perubahan perilaku, persepsi dan ekspektasi konsumen yang juga terus berubah.
Sumber Berita: buletintekstil.com