Dalam industri tekstil khususnya dalam proses pertenunan terdapat teknik-teknik khusus untuk penyambungan benang. Penyambungan benang ini dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan ataupun secara otomatis dengan bantuan mesin. Penyambungan secara manual ini hanya untuk menyambung satu atau dua helai benang saja.
Sedangkan penyambungan menggunakan mesin digunakan untuk benang dalam jumlah yang banyak seperti halnya menyambung benang lusi yang pada satu beam tenun dengan benang lusi yang sudah selesai proses. Sistem penyambungan benang dapat dilihat dari prosesnya yang terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Sistem penyambungan benang dengan menggunakan tangan
Sistem penyambungan tangan ini hanya dapat menyambung beberapa helai benang yang putus saja dan tidak dapat kontinyu. Hasil dari penyambungan benang dengan menggunakan tangan tidak dapat menghasilkan sambungan yang benar-benar rata pada kedua ujung benang dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Penyambungan menggunakan tangan ini dibagi menjadi beberapa jenis sambungan, yaitu:
- Sambungan berbutir
- Sambungan pilinan
- Sambungan mati, dan
- Sambungan tenun
Untuk mendapatkan sambungan yang baik dan benar, sambungan harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
- Jenis dan ukuran benang haruslah sesuai dengan benang yang diproses
- Simpul benang diusahakan harus sekecil mungkin, dan ekor sambungan harus sependek mungkin kurang lebih 3 mm.
2. Sistem penyambungan benang dengan alat (knotter)
Sistem penyambungan dengan alat knotter ini dapat menghasilkan sambungan benang yang benar-benar rata. Sistem penyambungan dengan menggunakan alat ini biasanya digunakan pada industri-industri pemintalan benang.
3. Sistem penyambungan benang dengan mesin (tying machine)
Penyambungan dengan menggunakan mesin biasanya digunakan untuk proses penggantian beam lusi yang kosong dengan catatan konstruksi kain, jumlah tetal lusi, dan lebar kain harus sama. Dengan menggunakan mesin ini penyambungan dapat dilakukan dengan cepat dan hasilnya pun lebih sempurna.
Tying merupakan proses penyambungan benang pada beam yang telah habis proses tenun dengan beam yang baru dengan konstruksi yang sama. Tujuan dari tying sendiri adalah untuk mempercepat proses penggantian beam baru tanpa melalui proses pencucukan untuk mempercepat proses produksi
Dari artikel ini kita dapat mengetahui berbagai macam teknik penyambungan benang, dari yang manual dengan menggunakan tangan sampai yang menggunakan mesin. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.