Sahabat Bahankain pernah
mendengar istilah sizing? Jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia, sizing
berarti perekat. Nah, dalam ruang lingkup produksi kain tenun mentah atau
greige, Sizing lebih dikenal sebagai proses penganjian.
Sizing atau penganjian merupakan salah satu tahapan proses penanganan benang lusi sebelum memasuki inti dari pembuatan kain yaitu pertenunan. Tujuan utama dari proses ini yaitu meningkatkan mutu dan daya tenun benang. Untuk lebih jelasnya Sahabat bisa membaca artikel terdahulu Bahankian.com yang berjudul Proses Sizing Atau Penganjian Guna MeningkatkanMutu Benang.
Namanya saja proses penganjian,
tentu bahan utamanya berupa kanji yang berfungsi sebagai zat perekat. Sebuah material
dapat digunakan sebagai bahan kanji jika memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1.
Memiliki daya rekat yang baik
2.
Kestabilan viskositas atau kekentalannya tidak mudah
berubah
3.
Memiliki kemampuan penetrasi
4.
Daya absorbs kelembabban yang cukup pada benang
5.
Mudah dihilangkan kembali melalui proses
desizing
6.
Mampu melemaskan benang
7.
Memberikan sifat licin pada permukaan benang
8.
Membantu penetrasi larutan kanji
9.
Memberikan daya tahan terhadap listrik statis pada
benang
10.
Harganya terjangkau
Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk
proses penganjian? Simak jawabannya di artikel BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUKPEMBUATAN LARUTAN KANJI DALAM PROSES SIZING ya.
Selain bahan-bahan tersebut, jenis kanji untuk proses sizing dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kanji alami, semi sintetis dan sintetis. Yuk, kita ulas satu persatu!
a. Kanji Alam
Sama dengan namanya, kanji alam merupakan jenis perekat
yang berasal dari bahan-bahan alami. Kanji alam ini umumnya digunakan untuk
menganji benang-benang yang berasal dari serat alam seperti cotton, linen, jute,
dan masih lain sebagainya.
Berikut ini beberapa bahan yang termasuk dalam
kategori kanji alam:
1. Kanji
Kentang atau potato starch yaitu jenis kanji yang diperoleh dari akar
pohon kentang. Viskositas kanji ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan kanji
alam lainnya. Sehingga penetrasi larutan dalam serat menjadi lebih sedikit karena
kebanyakan hanya melapisi permukaan benang saja. Selain itu, lapisan yang
dihasilkan juga cenderung lebih kasar.
Contoh dari
kanji kentang adalah merk Quellax p24, Quellax 918 dan Quellax 130.
2. Kanji
Tapioca atau tapioca starch adalah bahan kanji yang berasal dari
akar umbi-umbian. Hasil dari penggunaan kanji tapioca relatif tipis dan
fleksibel. Oleh sebab itu, kanji tapioca biasanya dikombinasikan dengan kanji
kentang sehingga lapisannya lebih kuat dan fleksibel. Contoh kanji tapioca diantaranya
yaitu kollotex
3. Kanji
gandum atau wheat starch yang berasal dari biji gandum. Daya rekat kanji gandum
ini cukup tinggi sehingga permukaan benang terasa halus setelah dikanji. Sayangnya
lapisan dari kanji gandum sangat mudah merekat.
4. Kanji beras atau rice starch yang terbuat dari biji padi (beras). Jenis kanji ini memiliki viskositas sedang dan memudahkan penetrasi larutan ke dalam serat. Spesialnya lagi, kanji beras juga mempunyai sifat anti jamur yang baik.
5. Kanji
sagu atau sago starch yang didapatkan dari pengolahan batang pohon sagu. Seperti
halnya kanji beras, kanji sagu juga mempunyai nilai viskositas rendah dan memudahkan
penetrasi larutan ke dalam serat. Namun hasil penganjian menggunakan jenis ini
akan menghasilkan lapisan kanji yang relatif tipis dan mudah retak.
6. Kanji
jagung atau corn starch yang diolah dari biji jagung. Tingkat kekentalan atau
viskositas kanji ini lebih stabil dari kanji kentang sehingga penetrasi
larutannya juga lebih mudah. Tapi lapisan kanji yang dihasilkan relatif kasar
dan mudah retak. Oleh karena itu, penggunaan kanji jagung ini biasanya hanya
sebagai bahan tambahan untuk menganji benang yang terbuat dari serat alam,
sintetis ataupun campuran.
b. Kanji Semi sintetis (setengah buatan)
Bahan kanji semi sintetis adalah kategori kanji yang
didapatkan dari bahan-bahan alam melalui proses kimiawi dan pencampuran dengan material
sintetis atau buatan. Jenis kanji semi sintetis yang sering digunakan dalam industri
tekstil yaitu kanji cmc seperti merk Arbecel, Shuntex E, Protex ST, Molvenin, Hlosil
dan masih banyak lagi.
c. Kanji sintetis (buatan)
Sesuai dengan namanya, kanji sintetis yaitu kanji yang
berasal dari bahan sintetis. Umumnya kanji ini digunakan untuk menganji benang-benang
yang berasal dari serat sintetis seperti poliester, rayon, nylon, textured dan
lain sebagainya. Meski begitu, kanji ini juga sering diaplikasikan sebagai bahan
tambahan untuk menganji benang dari serat alam ataupun campuran.
Bahan-bahan kanji sintetis antara lain:
1. PVA
(Poly Vinyl Alcohol)
2. PASE
(Poly Acrylic Ester)
3. MEIEAT
(Stirena)
Diantara
ketiga jenis kanji sintetis tersebut, kanji PVA adalah yang paling sering
digunakan pada proses sizing karena sifatnya relatif lebih baik dari jenis
kanji lainnya. PVA akan menghasilkan lapisan kanji yang kuat, elastis dan tidak
mudah retak. Sifat-sifat PVA yaitu:
1. Mudah
larut dalam suhu tinggi
2. Memiliki
daya adhesi yang tinggi
3. Lapisan
kanji yang dihasilkan bersifat elastis dan anti statis
4. Kekuatan
lapisan atau film nya tinggi
5. Sulit
larut dalam caustic soda
6. Stabil
dan tidak terpengaruh oleh kelembaban udara
Nah, itulah jenis-jenis kanji serta
sifat yang dihasilkan dari penggunaannya. Sudah cukup jelas kan Sobat? Jika Sahabat
penasaran dengan alur produksi kain, simak terus artikel dari kami ya.
Follow Instagram di
@bahankain.com biar gak ketinggalan update produk, info, dan tips n’ trik
seputar dunia tekstil lainnya.
Sebagai produsen kain Blacu, proses
sizing di departemen persiapan pertenunan Bahankain.com juga menggunakan bahan
tambahan kanji berupa PVA (Poly Vinyl Alcohol) lho, Sobat. Jadi, produk
kain blacu kami tentunya berkualitas tinggi dan harganya pun sangat terjangkau.
Koleksi kain terlengkap dan berkualitas
dengan harga ekonomis ada di BahanKain.com. Segera hubungi layanan Customer
Service BahanKain.com untuk detail produk dan pemesanan ya.
Mau beli kain blacu? Klik Disini.
Atau kunjungi toko Mekar Jaya Tekstil via Shopee dan Tokopedia Anda.