Jangan ngaku anak pramuka kalau
kamu nggak tahu apa itu semaphore. Yaps, semaphore alias semapur adalah metode
komunikasi visual untuk mengirim pesan melalui gerakan dua tangan, bendera atau
peralatan lain. Jauh sebelum adanya telegraf, perangkat telepon dan tomputer,
banyak orang mengirim sinyal pesan menggunakan visual gerakan tangan, kayu atau
bendera.
Setiap gerakan dan formasi
melambangkan kode atau isyarat berupa huruf atau angka yang disebut semaphore.
Pelajaran ini biasanya diberikan pada siswa SD dan SMP saat mengikuti kegiatan
pramuka.
Semaphore merujuk pada metode pengiriman sinyal atau pesan menggunakan peralatan sederhana seperti batang pohon, bendera ataupun benda lain. Caranya yaitu dengan mengulurkan kedua tangan sembari menggenggam kelengkapan tersebut membentuk sebuah formasi tertentu. Dalam hal ini, bendera berfungsi untuk memperjelas gerakan tangan dan formasi atau susunan simbol.
Sumber: https://kwarcabpekanbaru.or.id/
Mengutip dari encyclopedia Britannica,
sistem komunikasi semaphore ditemukan oleh Claude Chappe pada tahun 1792. Semafor
diciptakan untuk kepentingan komunikasi jarak jauh para anggota militer. Hingga akhirnya ia menjadi alat telekomunikasi
praktis pertama di era industrial.
Namun, pada masa itu mereka belum
menggunakan kain melainkan kayu-kayu besar seukuran lengan agar gerakannya
terlihat jelas. Kayu tersebut dipasang di atas menara tinggi dengan jarak antar
menara sejauh 5 hingga 10 mil (160km). Tiap menara memiliki satu operator yang
bertugas sebagai penerima sekaligus pengirim sinyal (signaller). Terdapat satu teleskop sebagai alat bantu untuk melihat
pesan yang dikiraimkan signaler lain.
Pada abad ke-19, sistem semaphore mulai dimanfaatkan sebagai metode komunikasi antar kapal, disinilah awal mula penggunaan bendera semaphore. Sejak saat itu, komunikasi jarak jauh di kalangan militer maupun awak kapal tak lagi menggunakan kayu, melainkan bendera.
Baca Juga: Terjawab Sudah! 4 Alasan Kenapa Seragam Pramuka Berwarna Cokelat |
Seolah tak tergantikan, bendera
semapur masih digunakan pada perang dunia pertama meski peradaban teknologi
telepon dan radio sudah ada. Bahkan hingga saat ini, sisem komunikasi semaphore
masih umum digunakan di berbagai bidang.
Alasan utamanya karena semaphore lebih
simpel, tidak akan terkendala oleh sinyal dan yang paling penting adalah dia tidak
bisa disadap.
Bendera semafor juga digunakan sebagai
penanda sinyal yang dipasang di rel kereta api. Semafor dipasangkan pada sebuah
tiang khusus dengan lengan yang dapat memutar dan menunjukkan sinyal bagi
masinis.
Bendera semaphore berbentuk segi empat dengan ukuran 45 cm X 45 cm dan diikat pada tongkat kayu berukuran 55 cm. Umumnya terdiri dari kombinasi warna kuning dan merah yang terpisah oleh garis jahitan diagonal.
Sumber: https://berbagimateripramuka.blogspot.com/
Dua warna tersebut dipilih karena
sama-sama cerah dan kontras sehingga dapat dilihat secara jelas meski dari jarak
yang jauh. Salah satu sisi bendera dilengkapi tali untuk mengikat bendera pada
tongkat kayu.
Bendera persegi ini terbentuk dari potongan kain segitiga berwarna kuning yang dijahit secara diagonal dengan segitiga warna merah. Ketentuan posisinya disini warna merah harus berada di bagian atas.
Baca Juga: |
Gerakan bendera semaphore terdiri
dari 30 formasi, yang masing-masing melambangkan huruf, angka dan isyarat
tertentu. Kunci utama menghafal gerakan semaphore yaitu memahami
prinsip arah putaran jarum jam. Jika dilihat dari sisi penerima pesan, urutan kode
semaphore bergeser secara perlahan sesuai arah putaran jarum jam.
Jadi, bayangkan saja posisimu sebagai pengirim pesan.
Kedua tangan memegang bendera lalu
membentuk beragam formasi yang masing-masing mewakili huruf abjad. Beberapa kode semaphore juga melambangkan
angka, meminta perhatian atau membatalkan pesan sebelumnya.
Pembelajaran semapur bisa dimulai
dari pengenalan huruf pada lingkaran. Kemudian berlanjut ke cara menerima atau
mengirim isyarat huruf secara urut, lala acak. Setelah itu, barulah melakukan komunikasi
aktif (mengirim dan menerima pesan).
Sumber: https://id.pinterest.com/
Agar bisa menguasai semaphore,
kamu perlu mempelajari metode 8 arah mata angina dalam gerakan bendera. Setelah
itu barulah simak penggunaan semaphore berikut ini:
1.
Pengirim dan penerima pesan berdiri saling
berhadapan, dua tangannya memegang bendera semaphore.
2.
Badan tegak dengan kedua kaki agak terbuka
kemudian dua bendera disilangkan ke bawah bawah tubuh sebagai tanda awal.
3.
Komunikasi dimulai ketika pengirim memberi
isyarat berupa huruf "R-Tutup" atau "U-R" secara berulang.
4.
Jika sudah siap berkomunikasi, penerima
mengirimkan huruf "K". Akan tetapi, kamu bisa mengirim huruf “Q” kalau
belum siap menerima pesan.
5.
Komunikasi bisa dimulai saat keduanya sudah
siap. Pengirim pun bisa mulai mengirim huruf per huruf. Tiap satu kata ditutup
dengan "posisi tutup".
6.
Penerima akan mengirimkan isyarat "C"
kalau dia paham isi pesannya. Namun sebaliknya, jika ia tidak paham, maka ia
mengirim simbol "I-M-I". Kemudian pengirim mengulangi akan mengulangi
gerakannya.
7.
Jika pengirim salah memberi informasi, ia akan
mengirim isyarat "tanda Salah" atau huruf "E-Tutup" delapan
kali. Lalu mengulangi kata yang keliru.
8.
Untuk mengakhiri komunikasi, pengirim memberi
kode huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika
sudah bisa memahami semua pesan.
9.
Sementara untuk menyampaikan angka harus diawali
dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6). Barulah mengirimkan angka sesuai
ketentuan A=1, B=2, C=3, D=4, E=5, F=6, G=7, H=8, I=9, dan J=0. Setelah pengiriman
angka selesai dan berganti mengirim huruf, maka dikirim huruf "J"
atau " V".
Itulah segala hal yang perlu kamu
tahu sejarah, gerakan serta cara berkomunikasi dengan bendera semaphore. Gampang-gampang
susah, kan? Akan jadi lebih mudah kalau kamu bisa menguasai konsep dasarnya. Semoga
bermanfaat yaa.