Sahabat bahankain, membangun brand fashion bukan cuma soal desain keren dan promosi yang heboh. Ada satu langkah yang benar-benar menentukan kualitas brand ke depannya, yaitu memilih pabrik produksi yang tepat.
Kalau salah memilih pabrik, bukan cuma
kualitas produk yang terancam, tapi juga bisa bikin brand kehilangan
kepercayaan pelanggan. Karena itu, mencari pabrik bukan asal murah atau cepat,
tapi benar-benar perlu strategi.
Yuk, kita bahas bagaimana caranya,
dengan langkah-langkah praktis yang biasa dilakukan para pelaku fashion di
Indonesia:
1. Cari Rekomendasi dari Jaringan Terdekat
Langkah pertama yang paling masuk akal
adalah bertanya ke orang yang sudah berpengalaman. Sahabat bahankain bisa minta
rekomendasi dari sesama desainer, supplier bahan, atau teman-teman di industri
tekstil. Biasanya, penjual atau supplier kain seperti di Tanah Abang,
Cihampelas Bandung, atau Pasar Klewer Solo sudah punya jaringan pabrik
langganan yang terpercaya.
Tidak ada salahnya mencari dan
melakukan riset secara mandiri, namun seringkali rekomendasi dari pihak
berpengalaman akan sangat membantu. Lebih aman memulai dari koneksi yang sudah
dikenal, daripada nekat cari-cari sendiri tanpa referensi.
2. Kunjungi Pameran Produsen
Kalau mau lebih banyak pilihan,
menghadiri trade show atau pameran pabrik juga sangat efektif. Misalnya, event
seperti Indo Intertex, IFFINA, atau Inatex. Karena event-event tersebut sering
mempertemukan pabrik dan supplier di satu tempat.
Dengan ketemu langsung, sahabat
bahankain bisa melihat sample produk mereka, ngobrol soal kapasitas produksi,
dan menilai profesionalisme pabrik secara langsung.
3. Gunakan Jasa Perusahaan Data Perdagangan
Kalau produksi ingin di-skala lebih
besar atau mau eksplorasi ke luar negeri, menggunakan layanan perusahaan data
perdagangan global juga bisa jadi opsi. Karena mereka biasanya punya database
supplier lengkap dari banyak negara, termasuk pabrik-pabrik dari Vietnam,
Bangladesh, hingga China.
Tapi kalian tetap harus hati-hati
waktu melakukan seleksi ya, jangan hanya lihat dan memilih dari harga murah,
perhatikan juga rekam jejaknya, untuk menhindari kerugian.
4. Hubungi Lembaga Perdagangan Pemerintah
Pemerintah Indonesia lewat lembaga
seperti Kementerian Perdagangan atau Dinas Perindustrian setempat kadang punya
program fasilitasi pencarian pabrik lokal. Program seperti Kemendag Export
Coaching Program misalnya, kadang mempertemukan pengusaha fashion dengan mitra
produksi. Ini cara bagus kalau mau mendukung industri lokal sekaligus
memperkuat ekosistem dalam negeri.
5. Bandingkan dan Seleksi Beberapa Pabrik
Setelah kamu punya beberapa calon
pabrik, jangan langsung pilih satu. Bandingkan minimal 3–4 pabrik berdasarkan:
· Portofolio hasil kerja
· Penawaran harga
· Kualitas sample
· Timeline produksi
Bila mungkin, minta contoh produk yang
pernah mereka buat terlebih dahulu, dan cek betul-betul kualitasnya.
6. Mintalah Sampel Sebelum Produksi Massal
Poin yang satu ini merupakan kunci penting
yang sering diabaikan oleh pemula. Selalu minta dibuatkan sample awal sebelum melakukan
order dalam jumlah besar. Dari sampel ini, sahabat bahankain bisa menilai:
· Akurasi pola
· Kerapihan jahitan
· Konsistensi warna dan bahan
Kalau ada yang tidak sesuai, masih
bisa diperbaiki tanpa menanggung kerugian besar.
7. Pahami Jenis Layanan Produksi yang
Ditawarkan
Sebelum memulai transaksi, kalian
harus memahami tipe layanan dari pabrik prosuksi yang kalian kehendaki. Biasanya,
ada dua tipe layanan pabrik:
· Full Package
(FP) Service: pabrik mengurus
semua mulai dari bahan, trimming, hingga produksi. Ini cocok kalau sahabat
bahankain belum punya bahan sendiri.
· Cut Make
Trim (CMT) Service: pabrik hanya
menerima bahan dari kita, lalu menjahit dan finishing. Cocok untuk brand yang
ingin kontrol penuh terhadap bahan.
Pilihlah jenis layanan yang sesuai
dengan kebutuhan dan pengalamanmu dalam mengelola produksi.
8. Pertimbangkan Produksi Lokal atau Luar
Negeri
Produksi lokal di Indonesia biasanya
lebih cepat dan lebih mudah diawasi. Apalagi kalau pabriknya masih dalam satu
kota, kamu bisa sidak sewaktu-waktu.
Sementara produksi di luar negeri
seperti di Vietnam, Bangladesh, atau China mungkin menawarkan harga lebih murah
untuk volume besar, tetapi perlu persiapan ekstra untuk QC, komunikasi, dan waktu
pengiriman.
Untuk brand yang baru mulai atau skala
UMKM, produksi lokal biasanya pilihan paling bijak.
9. Hadapi Tantangan Produksi dengan Solusi
Cerdas
Dalam dunia produksi, tantangan itu
hal biasa. Beberapa permasalah yang umum dan sering ditemui adalah:
· MOQ (Minimum
Order Quantity) terlalu tinggi
o
Solusi: Tawar MOQ
atau sharing produksi dengan brand lain.
· Produksi molor dari jadwal
o
Solusi: Tambahkan
buffer waktu di timeline, dan buat perjanjian penalty keterlambatan.
· Kualitas tidak sesuai sample
o
Solusi: Lakukan
QC di setiap tahap produksi, bukan hanya saat produk jadi.
Dengan persiapan matang, sahabat
bahankain bisa mengurangi risiko masalah ini sejak awal.
Memilih pabrik produksi itu seperti
memilih rekan seperjalanan. Bukan hanya soal mendapat harga murah, tapi juga tentang
membangun kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.
Maka dari itu, sahabat bahankain
jangan buru-buru. Cari pabrik yang memahami visi brand-mu, menghargai kualitas,
dan mau bertumbuh bersama. Kalau langkah ini dijalani dengan cermat, brand
fashion yang sahabat bahankain bangun akan punya pondasi yang kokoh untuk
melangkah lebih jauh ke depannya.