Hasil akhir yang sempurna merupakan parameter penting dalam produksi tekstil. Itulah kenapa mekanisme pengolahan kain seringkali melibatkan berbagai teknik finishing khusus. Salah satunya yaitu proses decatising.
Disebut juga crabbing, blowing,
atau decorating, proses decasiting disebut sebagai mekanisme relaksasi dari stress
pada serat kain. Ini merupakan proses pemberian lapisan permanen pada kain akhir
pengolahan untuk mencegah penyusutan. Yuk, mengenal lebih dekat tentang
mekanisme decatising!
Decatising adalah proses penyelesaian tekstil yang digunakan untuk meningkatkan tampilan dan sentuhan tangan pada kain, khususnya bahan wol dan campuran wol. Dikenal juga sebagai decatizing atau decating, proses ini melibatkan pemaparan panas, kelembapan, dan tekanan yang terkontrol guna mengurangi penyusutan, menghilangkan kerut, serta meningkatkan stabilitas dimensi kain.
Istilah decatising berasal dari
bahasa Prancis “décatir” yang berarti menghilangkan lapisan akhir dari “cati” atau wol. Mekanisme ini terutama diaplikasikan
pada kain kain wol atau campuran wol yang cenderung menyusut atau menggulung saat
terkena panas dan lembap. Proses decatising bekerja dengan merelaksasi serat
wol dan menatanya dalam posisi lebih halus dan rata, sehingga kain menjadi
lebih stabil.
Decatising juga dapat diterapkan
pada jenis tekstil alami maupun sintetis, seperti kain katun, linen, sutra, poliester,
dan nilon. Persyaratan dan hasil dari proses ini tergantung pada jenis serta
kualitas dasar kain. Contohnya, kain katun mungkin butuh lebih banyak uap dan
tekanan dibandingkan kain wol. Sementara itu, kain sintetis mungkin hanya butuh
sedikit uap dan tekanan atau bahkan tidak sama sekali.
Decatising termasuk langkah
krusial dalam finishing tekstil untuk
menghasilkan bahan pakaian yang berkualitas tinggi. Teknologi ini kerap dipakai
dalam produksi tekstil bermutu, termasuk diantaranya untuk bahan selimut wol,
kain pelapis, dan pakaian berbahan dasar wol.
Brand-brand mewah dan produsen
tekstil yang mengutamakan hasil produk berkualitas tinggi seringkali
menggunakan decatising dalam upaya meningkatkan tampilan serta kinerja kain
mereka. Proses ini juga memberikan banyak manfaat, beberapa diantaranya yaitu:
·
Mencegah
Penyusutan
Pembersihan kain sebelum penyusutan terkontrol dapat
meminimalisir penyusutan yang tidak diharapkan selama pembuatan pakaian atau
setelah pencucian. Ini memastikan bahwa produk akhir bisa mempertahankan ukuran
dan kesesuaiannya secara konsisten.
·
Meningkatkan
konsistensi kain
Decatising membantu
menstabilkan kain dengan memungkinkan serat untuk kembali bentuk dan ukuran
alaminya. Ini sangat penting untuk kain yang akan diberi perlakuan lanjutan
pada tahap garmen karena memastikan dimensi kain tetap konsisten, menghilangkan
kerutan, mengatur kerapatan serta meningkatkan kilau.
·
Memperbaiki
handfeel
Mekanisme pembersihan dan pemadatan serat ini akan akan
memperbaiki handfeel kain dan menjadikannya lebih lembut serta nyaman saat
digunakan.
·
Pengaturan
tumpukan
Decatising membantu mengatur tumpukan serat timbul
pada kain seperti beludru, mencegah kusut atau hilangnya struktur kain.
·
Pra-stabilisasi
untuk Pewarnaan
Perlakuan awal (pre-treatment)
kain wol untuk pewarnaan dengan mekanisme decatising akan menstabilkan
strukturnya dan mengurangi risiko penyerapan warna yang tidak merata.
Selama proses berlangsung, kain dimasukkan ke dalam mesin decatising yang berisi serangkaian rol atau silinder
yang dipanaskan dengan uap. Uap dialirkan melalui silinder selama beberapa
menit, lalu dibalikkan untuk melewati kain dari luar. Silinder terus berputar
selama proses ini.
Uap menyebabkan serat menjadi
lebih lembut, sehingga serat menjadi rileks. Sementara tekanan dari rol
membantu menghaluskan kerutan atau lipatan pada kain. Hasilnya, tampilan kain
menjadi lebih konsisten dan tampak mengilap.
Berikut langkah demi langkah pemrosesan
kain pada mekanisme decatising:
1.
Persiapan
Kain yang akan didecatis dililitkan (digulung) rapat dan rapi pada silinder berlubang (perforated drum).Kain
biasanya dilapisi atau disisipkan dengan kain pelindung (blanket cloth) atau kertas khusus untuk menghindari tanda atau bekas kilap.
Jika dibutuhkan, kain dibasahi terlebih dahulu (semi-wet decatising).
2.
Pemberian Uap Panas
Selanjutnya, uap
disemprotkan ke kain melalui drum berlubang dengan suhu dan tekanan yang dikontrol. Uap panas ini akan melunakkan
serat wol, lalu mengatur ulang struktur serat agar lebih stabil dan berkilau
alami.
Prosesnya berlangsung selama beberapa menit
(tergantung jenis kain dan efek yang diinginkan).
3.
Pendinginan
Setelah pemanasan, kain didiamkan atau disemprot udara dingin/air dingin untuk
menstabilkan struktur baru kain.
Pendinginan cepat membantu "mengunci" bentuk
dan ukuran kain agar tidak berubah saat digunakan nantinya.
4.
Penggulungan dan Pengulangan
Terakhir, kain
dilepas dari silinder. Jika dibutuhkan hasil yang lebih sempurna atau untuk
kedua sisi, proses diulang (double
decatising).
Singkatnya, decatising adalah
proses penyelesaian tekstil yang melibatkan pemaparan panas, kelembapan, dan
tekanan pada kain dalam suasana yang terkontrol untuk meningkatkan tampilan,
stabilitas dimensi, dan handfeel. Ini juga mengurangi penyusutan, menghilangkan
kerutan, dan menciptakan permukaan kain yang lebih halus dan seragam.