Kertas kalkir merupakan salah
satu perlengkapan penting dalam proses screen printing alias sablon pakaian.
Meski terlihat sederhana, keberadaan kertas ini memegang fungsi vital, terutama
dalam hal presisi desain dan efisiensi kerja.
Terlepas dari kegunaannya di
industri percetakan tekstil, rupanya kertas kalkir juga bisa dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan lho. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Kertas kalkir merupakan jenis kertas yang memiliki sifat semi-transparan, berwarna bening keputihan, dan dikenal karena kemampuannya menyalin gambar atau pola. Bahan bakunya berasal dari serat kayu yang telah melalui proses kimia tertentu sehingga menghasilkan permukaan yang halus, ringan, dan tembus cahaya.
Di dunia desain dan kerajinan, kertas kalkir lebih dikenal sebagai tracing paper. Sesuai namanya, fungsi utamanya adalah untuk menjiplak atau menyalin gambar dari media satu ke media lainnya tanpa merusak gambar aslinya. Karakter inilah yang membuatnya begitu berguna dalam dunia tekstil dan fashion design.
Berikut beberapa ciri khas kertas
kalkir yang perlu kamu tahu:
·
Transparan: Mempermudah proses penyalinan pola
atau desain.
·
Permukaan halus: Cocok digunakan dengan pensil,
pulpen, atau tinta sablon.
·
Tahan sobek jika digunakan dengan benar: Meski
tipis, kalkir cukup kuat untuk digunakan berulang kali dalam sketsa atau
penyalinan.
·
Ringan dan fleksibel: Mudah disimpan dan
dibentuk sesuai kebutuhan desain.
Meski tampak sederhana, kertas ini memiliki peran strategis dalam berbagai tahapan produksi, mulai dari pembuatan pola hingga proses sablon dan bordir. Inilah beberapa fungsi kertas kalkir yang menjadikannya bagian penting dalam workflow industri fashion.
1.
Penyalinan Pola Busana
Dalam dunia
garmen dan konveksi, presisi adalah kunci. Kertas kalkir memungkinkan penjahit
atau desainer untuk menyalin pola busana dari template atau buku desain ke
kertas kerja tanpa mengganggu dokumen asli. Pola yang sudah disalin bisa
langsung diaplikasikan ke kain atau disimpan sebagai arsip kerja.
2.
Transfer Motif Bordir
Bagi pengrajin
bordir, kalkir sangat berguna untuk mentransfer motif ke permukaan kain.
Setelah desain digambar di atas kertas kalkir, motif dapat dipindahkan ke kain
dengan bantuan karbon tekstil. Metode ini memungkinkan detail bordir tetap
terjaga dan mempermudah proses pengerjaan, terutama pada desain yang rumit.
3.
Pembuatan Film untuk Sablon Manual
Dalam proses
sablon manual, kertas kalkir berfungsi sebagai media awal untuk mencetak desain
ke screen sablon. Desain dicetak atau digambar pada kalkir, kemudian diproses
menggunakan teknik afdruk agar pola tercetak sempurna di kain. Kualitas cetakan
sangat dipengaruhi oleh kejelasan desain di atas kertas kalkir tersebut.
4.
Penempatan Motif dan Uji Sampling
Pada tahap
sampling, kertas kalkir juga digunakan untuk menguji posisi desain atau motif
pada kain sebelum proses cetak permanen dilakukan. Teknik ini membantu produsen
memastikan desain tercetak tepat sasaran, terutama untuk produk seperti kaus,
totebag, atau produk tekstil fashion lainnya.
5.
Pembuatan Desain Pola Berulang
Desainer tekstil sering memanfaatkan kalkir untuk menyusun motif berulang (repeating pattern) yang presisi. Dengan bantuan kertas ini, elemen desain bisa disusun simetris atau diagonal, sesuai kebutuhan produksi kain motif, batik printing, atau tekstil modern lainnya.
Itu dia 5 kegunaan kertas kalkir. Siapa sangka, di tengah digitalisasi desain dalam tekstil makin maju, kertas kalkir tetap mempertahankan perannya sebagai alat bantu penting yang mendukung proses kreatif hingga teknis. Sifatnya yang transparan, fleksibel, dan mudah digunakan membuatnya tak tergantikan, terutama pada tahap penggandaan pola dan transfer desain manual.