Jarum jahit adalah alat ramping panjang dengan ujung runcing. Jarum harus dapat menembus bahan kain yang dijahit, dengan mendorong benang ke samping sesuai dengan aplikasi, tanpa merusaknya. Jarum jahit saat ini dibuat dari kawat baja karbon tinggi, nikel atau berlapis emas untuk ketahanan terhadap korosi.
Ujung Jarum
Jarum dibuat dengan berbagai bentuk ujung jarum yang sesuai untuk berbagai sifat bahan yang harus dijahit. Ujung jarum dapat ditempatkan baik secara terpusat atau eksentrik. Ada dua jenis dasar titik ujung jarum:
Dapat menembus benang dari bahan yang dijahit melalui titik tajamnya dan sangat ideal untuk semua kain tenun karena membantu menghasilkan jahitan yang rata dan mengurangi kerutan pada kain. Jenis jarum ini digunakan untuk jahitan kain tenunan yang halus. Jarum jenis ini tidak cocok untuk kain rajutan.
Ujung jarum sedikit membulat untuk memindahkan benang dari bahan yang dijahit tanpa merusaknya. Ini adalah jenis jarum jahit yang paling umum digunakan.
Jarum ini mempunyai ujung yang sangat tumpul. Jenis ini digunakan untuk mesin jahit kancing.
Light Ball Point digunakan untuk kain yang memerlukan penanganan khusus seperti rajutan, untuk mencegah kerusakan pada loop. Hal ini sangat penting untuk menjaga elastisitas kain. Ballpoint sedang dan ballpoint berat digunakan untuk kain yang mengandung benang yang dapat diregangkan. Saat menjahit benang dipindahkan tidak ditusuk. Jarum mendorong di antara benang-benang kain.
Jarum jenis ini digunakan untuk menjahit kulit, kain berlapis atau dilaminasi. Ini diklasifikasikan dan diberi nama sesuai dengan posisi ujung jarum dan bentuknya. Bentuk-bentuk tersebut dinamai sesuai dengan bentuk ujung jarum misalnya titik tombak, titik segitiga, titik intan dll. Bentuk jarum ini akan menciptakan celah (bukan lubang besar) tempat benang yang akan dilewati.
Ukuran Jarum
Jenis jarum jahit yang tepat menjadi salah satu parameter paling penting untuk memastikan proses jahit yang efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik jenis jarum, titik jarum, kehalusan jarum, bahan kain, ukuran benang jahit, jenis jahitan dan jenis jahitan.
Menggunakan ukuran jarum yang benar untuk jenis kain yang digunakan merupakan hal yang sangat penting. Ukuran metrik “Nm” dari suatu jarum menentukan diameter mata pisau (dalam 1/100 mm). Jarum yang tipis mempunyai ukuran sekitar Nm70, jarum sedang mempunyai ukuran antara Nm80-Nm90 sedangkan jarum lebih tebal sekitar Nm100.
Konvensi untuk mengukur adalah bahwa panjang dan ketebalan jarum meningkat ketika jumlah ukuran berkurang. Kain halus seperti sutra, sifon, voile, renda halus dan organdie membutuhkan jarum "ukuran 9". Kain ringan seperti kain sintetik, taffeta, beludru, kain stretch dan triko membutuhkan jarum "ukuran 11".
Kain dengan berat sedang seperti poplin, linen, chambray, krep wol, kain flanel, rajutan, jersey, wol, dan satin membutuhkan jarum S "ukuran 14". Kain dengan berat sedang seperti kain layar, gabardine, dan kain wol membutuhkan jarum "ukuran 14-16".
Kain berat seperti denim, kain pelapis dan kain kanvas membutuhkan jarum "ukuran 16-18". Jarum mesin yang paling banyak tersedia adalah ukuran dari 9 hingga 18. Semakin kecil angkanya, semakin halus jarumnya.
Kendala Yang Sering Terjadi Pada Saat Menjahit
Tips dan Trik Penggunaan Jarum Pada Kain Yang Melar
Fitur Dasar Jarum Jahit
Shank pada sebuah Jarum dibagi menjadi:
Alur berada pada sisi jarum jarum yang panjang dan runcing. Fungsinya untuk menunjang kelancaran penarikan benang saat mulai proses jahit dan melindunginya dari gesekan yang berlebihan.