Batik merupakan warisan budaya Nusantara yang luhur dimana setiap batik memiliki filosofi tersendiri di setiap motifnya. Kota Lasem merupakan kota kecil di Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang sangat terkenal karena keelokan motif batik. Kota kecil di pesisir pantau utara jawa ini memiliki julukan sebagai kota “Tiongkok Kecil”, disebut demikian karena Kota Lasem merupakan kota yang paling awal di datangi orang Cina. Dan dikota Lasem sendiri terdapat banyak perkampungan orang orang Tionghoa yang sangat banyak tersebar.
Batik Lasem ini terkenal karena memang dari ciri khasnya yang berasal dari pesisir dengan pewarnaan yang sangat cerah seperti warna merah dan memiliki motif batik yang unik. Menurut sejarah, Batik Lasem sudah terkenal sejak abad ke 13. Perkembangan batik Lasem dimulai sejak masa Na Li Ni, istri dari Bi Nang Un, ia seorang anggota ekspedisi Cheng Hoyang. Na Li Ni ini mengajarkan teknik membatik bersama masyarakat Kota Lasem.
Seiring berjalannya waktu, produksi bakti asal Lasem semakin berkemang pesat. Hingga pada awal abad 19 batik ini bahkan sudah di ekspor ke beberapa Negara lain. Dengan hal ini, industri batik di Lasem semakin luas dan dapat membantu perekonomian dikawasan Kota Lasem serta sekitarnya.
Batik Lasem merupakan batik yang memiliki motif unik. Motif-motif tersebut tercipta karena pengaruh dari budaya Tionghoa dan budaya Jawa sendiri. Motif batik yang berasal dari Tionghoa seperti gambar burung hong, liong atau naga, dan masih banyak lagi. Sedangkan motif batik yang berasal dari Jawa seperti kawung, parang, ceplok dan lain-lainnya. Dua motif yang berasal dari dua daerah yang berbeda tersebut ketika digabungkan menjadi motif batik kricak, gunung ringgit dan sebagainya maka terciptalah motif batik Lasem.
Setiap pola motif pada batik Lasem memiliki makna atau arti yang berbeda-beda. Motif –motif batik Lasem tersebut seperti:
Motif Burung Hong
Burung Hong atau Burung Phoenix ini merupakan hewan legenda di kehidupan pada zaman dahulu. Burung ini melambangkan keindahan, keabadian, dan simbol merubah nasib sial menjadi beruntung.
Motif Liong (Naga)
Naga dalam tradisi Cina berkaitan erat dengan sumber kekuatan alam. Oleh karenanya, naga selalu melambangkan kekuatan alam yang sungguh luar biasa. Batik Lasem bermotif naga ini mempunyai harapan mulia serta simbol perjalanan spiritual.
Motif Gunung Ringgit
Makna dari batik motif gunung ringgit ini sangat indah. Motif ini memiliki makna bahwa kekayaan harus di cari dengan cara yang baik dan benar dan tidak boleh merugikan orang lain. Selain itu, kekayaan yang dimiliki harus digunakan untuk membantu sesama manusia. Harapannya yang menggunakan batik ini agar selalu dilimpahi kekayaan.
Motif Kricak (Watu Pecah)
Kricak memiliki arti batu besar yang dipecah menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Motif ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Lasem karena mereka dahulu pernah dipaksa menjadi buruh pemecah batu besar-besaran pada masa Daendels.
Untuk harga batik Lasem sendiri dari ratusan ribu bahkan hingga jutaan rupiah, harga ini tergantung dari proses pengolahan kain maupun teknik dari membatik itu sendiri.
Untuk pecinta batik dengan nuansa budaya Tionghoa, batik dari Kota Lasem inilah menjadi pilihan yang tepat, karena memang motif-motifnya yang sangat unik dan menjadikan batik khas kota tersebut menjadi pilihan Anda.