Beberapa waktu lalu, team dari BahanKain.com menyempatkan diri untuk berlibur ke daerah Sumatra Utara, tepatnya ke objek wisata Danau Toba. Danau yang merupakan primadona destinasi tujuan wisata pulau Sumatera ini memiliki keindahan alam yang sangat memukau. Ketika sampai di sana, kami sangat terpesona dengan keindahan Pulau Samosir serta dua belas air terjun yang mengelilingi Danau Toba. Sambil menikmati masa liburan, tidak lupa kami mampir untuk membeli buah tangan. Karena kami cinta dengan kain wastra, tenun khas Sumatra Utara menjadi salah satu cinderamata yang harus dibawa dari Sumatra Utara. Penduduk sekitar Danau Toba menunjukkan kami lokasi pusat kerajinan kain tenun Ulos, tepatnya di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir.
Kain Ulos meupakan kain khas suku Batak yang sudah tidak asing lagi di telinga baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pengrajin kain Ulos kebanyakan dilakukan oleh kaum hawa, dari tangan-tangan terampil ini kain khas Batak ini sudah tersebar di berbagai belahan dunia. Metode tenun tradisional sengaja dipertahankan untuk melestarikan kesenian ini secara turun temurun. Artikel mengenai kain Ulos sudah pernah diulas oleh BahanKaincom. Ulos Harungguan Raih Penghargaan World Crafts Council
Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, pemerintah Sumatera Utara tetap mendukung kegiatan pariwisata di daerahnya. Bagi sahabat BahanKaincom yang ingin merencanakan libur panjang, Desa Meat bisa dijadikan salah satu destinasi wisata. Di sana sahabat bisa melihat secara langsung proses pembuatan kain Ulos. Namun, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah Indonesia. Tidak lupa juga untuk melakukan test kesehatan sebelum dan sesudah liburan.
Kain Ulos bagi masyarakat Batak memilik filosofi yang dalam dan memiliki banyak fungsi. Ada yang dipakai untuk berpesta, sebagai hadiah, atau pemberkatan. Harga kain Ulos ini pun bermacam-macam, berkisar Rp.50.000 sampai dengan jutaan rupiah berdasarkan motif dan lebar kain. Semakin lebar kain ulos dan semakin rumit motif dan filosofinya, maka semakin mahal harganya. Ada 5 jenis yang kami jumpai di mana menurut masyarakat Desa Meat memiliki nilai seni dan filosofis tinggi. Sebanding dengan pamor yang diberikan oleh masyarakat sekitar, harga kelima jenis kain ini terbilang cukup mahal. Kelima kain ini yaitu, Ulos Jugia, Ulos Sadum, Ulos Ragi Hidup, Ulos Runjat, dan Ulos Ragi Hotang.
Bagi sahabat yang ingin tahu lebih dalam lagi tentang corak, fungsi, dan filosofi dari masing masing jenis Ulos tersebut, jangan sampai ketinggalan membaca postingan BahanKaincom selanjutnya. Indonesia memang memiliki hasil kebudayaan yang beraneka ragam. Kita harus bangga terhadap tradisi dan kebudayaan Indonesia. Dengan kita membeli, menggunakan, dan memakai hasil kerajinan dari daerah tertentu, secara tidak langsung kita sudah membantu melestarikan budaya Indonesia. Tunjukan pada dunia bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang luar biasa indahnya.
Bloom In Style, Ragam Motif Bunga yang Bisa Kamu Pilih!
Dari Butik ke Runway, Non Kawilarang dan Lahirnya Tradisi Peragaan Busana di Indonesia
Vogue Best Dressed 2025: Paus Leo XIV, Pamela Anderson, dan Selebritas Dunia Lainnya
Perbedaan Kain Blacu dan Kain Mori, Panduan Lengkap untuk Pemula Maupun Legenda
Pinterest Predicts 2026: Tren Fashion yang Didominasi Identitas, Kenyamanan, dan Pelarian Emosional
7 Brand Modest Fashion Paling Berpengaruh di Dunia
Menggantung Kaus Kaki Natal: Menelusuri Sejarah, Filosofi, dan Kehangatan Tradisi Ajaib Ini
NYFW Resmi Larang Bulu Hewan Mulai 2026, Dunia Fashion Masuki Era Fur-Free
Déja Vu Blue: Tren Warna Musim Dingin 2025 yang Elegan dan Berkarakter
Warna-Warna yang Identik dengan Perayaan Natal: Makna, Sejarah, dan Pengaruhnya dalam Fashion & Tekstil