Selama beberapa tahun terakhir, kain batik kian populer bahkan menjadi sebuah trend berpakaian untuk berbagai kalangan. Tidak hanya sebatas kain batik tulis ataupun batik cap saja, namun kini batik sudah berkembang pada batik kontemporer, salah satunya yaitu batik eco-print. Menurut istilahnya, eco print ini terbentuk dari 2 kata yaitu eco berasal dari kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak.
Sehingga, kain eco print dapat didefinisikan sebagai jenis kain batik yang motifnya berasal dari bagian-bagian tumbuhan. Sedikit berbeda dengan kain batik tulis dan kain batik cap yang selalu melibatkan bahan kimia dalam proses pewarnaannya, kain batik eco print justru menggunakan warna-warna alami yang berasal dari tumbuhan tanpa sentuhan bahan sintetis atau kimia. Produsen batik eco print ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Sumber: miro.medium.com
Keindahan motif pada kain batik eco print juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan batik tulis maupun batik cap. Motif batik eco print akan terlihat unik karena pola yang dihasilkan tidak menentu. Pola ini juga membuat tampilan kain batik ecoprint ini terlihat lebih eksklusif dan berbeda dari batik lainnya.
Sebelum memulai proses eco printing, siapkan dulu alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya yaitu:
1. Untuk hasil yang lebih maksimal, gunakan kain putih polos (mori) yang terbuat dari serat alami seperti kain sutra, katun, rayon dan kain bemberg. Pilihlah kain mori yang sudah diproses bleaching seperti kain mori katun primis primissima, mori prima, mori biru, kain paris, kain shantung, dan jenis kain alami lainnya.
Ingin membeli kain mori berkualitas untuk bahan ecoprint? Dapatkan harga termurah Disini. |
2. Bagian tumbuhan yang masih segar seperti bunga, daun, dan batang. Tapi, tidak semua jenis tanaman dapat digunakan untuk bahan eco print ya, Sobat. Jadi, sebelum menggunakannya kamu bisa menguji aroma dan warnanya dengan langkah-langkah berikut ini:
• Coba cium ketajaman aroma dari bagian tumbuhan tersebut. Aroma yang tajam bisa menjadi indikasi bahwa tanaman itu bisa digunakan untuk eco print.
• Gosokkan daun ke permukaan kain, jika meninggalkan noda berarti daun ini juga berpotensi sebagai bahan pewarna.
• Cara terakhir, coba rendam daun di air panas selama 10 menit. Lihatlah ada perubahan warna atau tidak. Jika air rendaman berubah warna maka tanaman itu juga bisa dimanfaatkan untuk pewarna ecoprint.
3. Tawas untuk proses mordanting kain dan fiksasi warna.
4. Air secukupnya
5. Palu
6. Tali rafia atau lainnya
7. Kukusan/panci pengukus
Singkatnya, proses pembuatan batik eco print ini harus melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Mordanting Kain
Pembuatan batik eco print diawali dengan proses pengolahan kain atau mordanting. Proses mordanting dilakukan dengan merendam kain menggunakan larutan tawas selama satu jam. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahan kain dalam menyerap zat warna, menghilangkan komponen yang menghambat penyerapan zat warna seperti minyak, lemak, lilin dan kotoran lainnya.
Proses inilah yang menentukan keberhasilan suatu proses pewarnaan kain batik sehingga mordanting harus dilakukan secara lebih hati-hati.
2. Proses pencetakan
Kain yang sudah melalui tahapan mordanting kemudian dilipat menjadi dua sisi simetris, satu sisi menjadi alas dan sisi lain berfungsi sebagai kaca. Selanjutnya, letakkan bagian-bagian dari tumbuhan yang mengandung pigmen warna diatas bahan kain tersebut.
Daun, bunga, batang atau bagian tumbuhan lain yang sudah ditata sesuai dengan keinginan kemudian dipukul-pukul dengan menggunakan palu supaya pewarna yang terkandung dalam tumbuhan bisa keluar secara maksimal.
3. Mengukus kain
Kain yang sudah diberi tatanan bunga, daun atau bunga kemudian diikat menggunakan tali kenur agar posisi daun tidak bergeser ketika dikukus. Setelah itu, kain dikukus selama kurang lebih setengah jam dengan suhu 100 derajat celcius.
4. Melepas ikatan kain
Setelah 30 menit, keluarkan gulungan kain lalu diamkan hingga benar-benar dingin dan lepaskan ikatan tali yang terdapat pada bahan kain. Kita akan mendapatkan motif-motif daun yang tercetak cantik.
5. Fiksasi kain batik ecoprint
Tahap terakhir dalam pembuatan eco print yaitu fiksasi untuk mengikat motif dan warna yang sudah tercetak di atas kain. Proses fiksasi dilakukan dengan merendam air di air campuran tawas selama satu jam untuk mengikat warna dari tumbuhan agar tidak mudah luntur.
Itulah 5 tahapan sederhana untuk membuat batik eco print.
Nah, jika Sahabat Bahankain membutuhkan kain untuk bahan batik eco print, kami punya koleksi kain mori yang terbuat dari serat alami pilihan sehingga menghasilkan kain yang berkualitas tinggi. Mau beli meteran ataupun grosir juga bisa ya. Dapatkan harga termurah untuk pembelian kain minimal order 1 roll.
Cuss, langsung saja cek koleksi kain kami DISINI ya.
Sahabat juga bisa menghubungi customer service kami via whatsapp untuk menanyakan detail produk, atau berkonsultasi tentang kebutuhan bahan kain.
Atau kunjungi online store Mekar Jaya Tekstil di aplikasi Shopee dan Tokopedia Anda. Akses lebih cepat klik di bawah ini: