BULETIN TEKSTIL.COM/ JAKARTA– Indonesia mempersiapkan industri halal dan fesyen muslim yang lebih berdaya saing ke depannya. Hal ini dilakukan agar bisa lebih berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Salah satu langkah yang diimplementasikan Kementerian
Perindustrian melalui penyelenggaraan Indonesia Industrial Moslem Exhibition
(ii-Motion) secara virtual pada 3-5 Juni 2021.
“Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran
penting dalam mendukung kemajuan industri halal dan fesyen muslim di tanah
air,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)
Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (26/5/2021).
Menurut Gati, perkembangan industri halal di Indonesia
semakin tumbuh dan berkembang. Tidak hanya dari bahan bakunya, sekarang sudah
ke arah proses produksinya juga, dan tidak hanya produk makanan saja, tetapi
sudah beragam produk.
“Di samping itu, gelaran ii-Moiton menjadi bagian dari
kampanye Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Kami juga ingin agar
Indonesia tidak terus menjadi pasar konsumen produk halal dunia. Tetapi kita
harus bisa menjadi tuan di negeri sendiri karena punya banyak potensi besar,”
imbuh Gati.
Kekuatan Indonesia antara lain sebagai negara muslim
terbesar dengan populasi warga muslimnya sebanyak 229 juta jiwa atau mencapai
87,2% dari total 276,3 juta jiwa penduduk. Jumlah ini adalah 12,7% dari total
populasi muslim dunia.
Bahkan, dengan sumber daya yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang sebagai
produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia.
“Kita juga memiliki beragam sumber daya yang bisa
dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor produk halal ke pasar mancenegara,
khususnya untuk industri makanan, minuman, dan fesyen muslim,” paparnya.
Gati pun optimistis, Indonesia bisa menjadi hub produsen produk halal global. Sesuai arahan dari Bapak Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada Oktober 2020 lalu, Indonesia ditargetkan menjadi produsen halal terbesar di dunia pada tahun 2024, tandasnya.
Sumber: buletintekstil.com
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy
2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam Indikator Ekonomi Islam
Global 2020/2021, naik satu peringkat dibanding tahun 2019/2020, sedangkan pada
2018/2019 berada di peringkat ke-10.
“Ini menunjukkan kemajuan pesat dari perkembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia, meskipun dalam tekanan dampak pandemi Covid-19, ungkap Gati.
Sumber Berita: buletintekstil.com