Pecel lele termasuk salah satu
kuliner malam yang hampir tak pernah sepi pembeli. Hidangan yang berisi ikan
lele, sambal dan sayur lalap ini memang punya tempat tersendiri di hati para
foodies serta penikmat pecel lele. Menu dikenal sebagai masakan turun temurun
orang Lamongan ini sangat mudah ditemukan dan tersebar di hampir seluruh
wilayah Indonesia. Mulai dari tengah kota hingga pelosok negeri sekalipun.
Selain cita rasa khas, warung
pecel lele juga punya spanduk khusus yang begitu ikonik. Entah kebetulan, aturan atau memang tradisinya, tapi
hampir semua pedagang pecel lele memasang spanduk dengan desain dan warna serupa.
Lalu, kenapa sih spanduk pecel
lele desainnya itu-itu aja? Berikut jawabannya!
Menurut info dari sumber terpercaya, pecel lele mulai dikenal sejak tahun 1970 karena waktu itu banyak penduduk Lamongan melakukan invasi dagang ke beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Ikan lele pun masih jadi menu andalan dalam bisnis kuliner malam orang Lamongan.
Sejak migrasi tersebut, mereka
membentuk sebuah komunitas informal beranggotakan pedagang pecel lele asli Lamongan.
Kemudian pada pertengahan 1970 di Kota Bekasi, komunitas tersebut membuat perjanjian
tak tertulis perihal standar penggunaan spanduk untuk kedai pecel lele. Tujuannya
tak lain adalah sebagai identitas serta upaya melestarikan hidangan bercita
rasa khas orang Lamongan.
For Your Information, dulu spanduk
pecel lele hanya dibuat oleh orang Lamongan asli lho. Biasanya spanduk ini dibuat
dari bahan kain TC atau polyester yang bagian tepinya dibatasi garis berwarna
mencolok seperti hijau terang, biru muda atau kuning. Sedangkan dasaran kainnya
berwarna putih dilengkapi gambar lele, ayam, bebek atau menu lainnya.
Penggunaan bahan kain dan warna-warna
cerah pada spanduk pecel lele ini membuatnya lebih mudah terlihat. Tulisan di spanduk
pun bisa terbaca dengan jelas ketika tersorot lampu kendaraan. Dengan begitu pembeli
akan menyadari ‘Oh disini ada warung pecel lele’.
Lain cerita jika spanduk tersebut berbahan plastik yang secara visual bisa memantulkan cahaya. Pasti tulisannya tidak akan terbaca karena silau dari pantulan lampu kendaraan. Selain itu, ada dua alasan mengapa hampir semua spanduk pecel lele dibuat desain dan warna-warna tersebut. Alasan pertama adalah nilai historis dan alasan kedua yaitu kepraktisan.
Secara historis, penjual pecel
lele ingin mengenalkan spanduk ikonik ini sebagai ciri khas kuliner Lamongan.
Hingga kini mereka masih mengandalkan spanduk berbahan dasar kain yang dilukis
secara manual menggunakan tangan. Tanpa mesin printing modern.
Sedangkan faktor kepraktisan bisa
dilihat dari pemilihan material kain yang dianggap lebih tahan lama
dibandingkan spanduk digital printing. Kain terbukti sangat kuat bahkan mampu
bertahan hingga 3 tahun lebih lama dari spanduk modern.
Apalagi spanduk pecel lele kerap
digulung untuk buka tutup, jika menggunakan bahan plastik tentu cepat rusak.
Beda dengan kain yang tetap baik-baik saja ketika digulung buka berkali-kali.
1.
Terbuat dari bahan kain
Hingga saat ini spanduk pecel lele selalu dibuat dari
kain TC (Tetoron Cotton) kerapatan sedang hingga tinggi. Campuran serat katun
dan polyester ini menghasilkan kain yang berkarakter kuat, tidak mudah kusut
dan tahan lama.
2.
Jenis tinta
Tulisan dan gambar pada spanduk pecel lele dilukis
menggunakan tinta khusus. Warna tintanya pun bervariasi dan cenderung mencolok.
Komposisi cat tertentu dan warna-warna cerah akan membuat lukisan spanduk tetap
terlihat meski di malah hari. Spanduk warna-warni ini bisa menarik perhatian para
pelanggan untuk singgah dan mengisi perut mereka.
3.
Dibuat oleh orang yang sama
Kemungkinan terakhir kenapa spanduk pecel lele di Indonesia
selalu punya desain yang sama ya karena pembuatnya juga sama. Hartono adalah salah
satu nama sosok pelukis spanduk pecel lele yang cukup tersohor di Indonesia. Usut
punya usut ternyata hampir semua warung pecel lele memakai spanduk buatan Hartono.
Itulah beberapa fakta dan alasan
mengapa tiap kedai pecel lele selalu punya spanduk dengan desain dan warna yang
sama. Udah nggak penasaran lag ikan?
Nah, jika Anda sedang mencari
supplier kain TC untuk membuat spanduk kedai nasi goreng, pecel lele atau kuliner
lainnya, Bahankain.com tempatnya.
Kami punya koleksi kain TC dengan
beragam ketebalan dan cocok sebagai bahan spanduk. Kain ini ada yang masih
mentah (greige) ada juga yang sudah di finish sehingga handfeelnya lebih lembut.
Ingin tau gambaran kainnya seperti apa? Langsung cek kategori produk kain kami
ya.
Untuk spesifikasi yang lebih mendetail dan pemesanan, Anda bisa menghubungi Customer Service kami dengan klik icon Whatsapp.
Belanja online lebih praktis, langsung aja cari produknya di store Mekar Jaya Tekstil yang ada di Shopee dan Tokopedia. Jangan lupa, hubungi kami untuk memastikan ketersediaan produk kain yang Anda butuhkan.