Sabuk karate menjadi salah satu atribut
yang menampilkan tingkatan ilmu yang telah dikuasai orang tersebut. Seorang
murid (kyu) harus bisa melewati enam level dengan enam warna sabuk. Setelah
lulus, maka ia bisa masuk ke level dan memakai sabuk berwarna hitam.
Meski, tiap perguruan atau sanggar karate menetapkan aturan tersendiri terkait kenaikan tingkat. Tapi setidaknya ada 9 warna sabuk yang menunjukkan sampai level mana penguasaan teknik pemakainya.
Lantas,
apa saja tingkatan warna sabuk karate? Dan apakah artinya? Simak ulasan berikut ini yuk!
Karate merupakan seni bela diri
asal jepang yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan gerakan. Karate pertama
kali diperkenalkan di Okinawa, Jepang dan populer dengan sebutan “tote” atau
“Tinju Cina”.
Secara harfiah, istilah karate atau karate-do terdiri atas tiga huruf kanji
yaitu ‘kara’ yang berarti 'kosong', ‘te’ artinya tangan atau seluruh bagian
tubuh yang memiliki kemampuan, dan ‘do’ bermakna 'jalan'. Jadi, karate-do dapat
diartikan sebagai suatu taktik yang memungkinkan seseorang melindungi diri hanya
dengan tangan kosong.
Seperti halnya taekwondo dan
pencak silat, tingkat keahliah atau posisi pemain seni bela diri karate dibedakan
melalui sabuk yang mereka pakai. Karena setiap warna sabuk karate menandakan
tingkat penguasaan ilmu dan latihan yang dijalani.
Nah, berikut 7 tingkatan sabuk
karate serta pengertiannya:
1.
Shiro Obi (Sabuk putih)
Sabuk putih merupakan lambang bagi seorang pemula karateka.
Warna tersebut melambangkan kemurnian dan kesucian. Dimana seorang pemula harus
memiliki jiwa penyabar dalam mendalami setiap teknik dan gerakan awal karate.
2.
Kiro obi (sabuk kuning)
Di level kedua, karateka memakai sabuk kuning. Teori sabuk
kuning adalah cahaya matahari yang bermakna siap menjumpai hari baru. Dengan
kata lain, karateka yang sudah ada di fase sabuk kuning harus punya semangat
lebih kokoh.
Meski masih tergolong pemula, karateka bersabuk kuning
sudah diperbolehkan mengikuti turnamen dasar.
3.
Sabuk oranye
Berikutnya ada sabuk oranya yang mencitrakan kehangatan
cahaya matahari. Sabuk ini menjadi simbol kemajuan seorang karateka dalam
memahami prinsip dan teknik dasar bela diri karate. Dengan kata lain, karateka
tersebut siap memperluas pengetahuannya ke tingkat lebih lanjut.
Akan tetapi, tak semua karateka bisa menggunakan sabuk
oranye. Karena, ketika seorang karateka memakai sabuk ini artinya dia sudah
siap naik ke tingkat selanjutnya.
4.
Modori Obi (Sabuk Hijau)
Setingkat lebih tinggi dari sabuk oranye ada modori obi
alias sabuk hijau yang menggambarkan warna pepohonan. Secara filosofis, sabuk
hijau bermakna pertumbuhan yang seimbang.
Sabuk ini dianggap sebagai penghantar seorang pemula
untuk menjadi senior. Karakteka bersabuk hijau harus bisa menguasai ilmu karate
secara lebih mendetail diiringi keseimbangan diri dalam menggunakan setiap
jurus karate.
Pemilik sabuk hijau juga harus punya konsentrasi tinggi
saat berlatih karena jurus dan materi yang diberikan jauh lebih rumit.
5.
Ai obi (sabuk biru)
Sabuk biru melambangkan birunya langit yang tinggi dan
luasnya samudera. Artinya anggota bersabuk biru hendaknya selalu bersemangat setinggi
langit dan sedalam samudera. Seorang karateka sabuk biru mulai memasuki
peringkat senior.
Sikap serta pola pikir mereka pun harus mencerminkan kedewasaan.
Sehingga pada tingkatan ini, karaterka harus lebih mampu mengendalikan teknik dan
emosinya.
6.
Sabuk ungu
Jika seluruh materi di sabuk biru berhasil dikuasai baik,
maka skamu akan naik tingkatan ke sabuk ungu. Selama fase sabuk ungu, setiap
pemain karate diberi pemahaman materi secara lebih dalam.
Sabuk karate berwarna ungu mengilustrasikan
langit yang tengah bertransisi menuju fajar. Artinya, tiap siswa diharapkan bisa bertransisi
ke tingkat selanjutnya dengan baik dan senantiasa bersemangat mempelajari
setiap teori.
7.
Chao Obi (sabuk cokelat)
Pemain karate yang memakai sabuk cokelat sudah masuk
dalam kategori senior. Warna ini melambangkan tanah yang berdampingan dengan
bumi dan bersifat stabil. Karateka bersabuk coklat diharapkan bisa menguasai semua
jurus atau materi yang sudah diajarkan dan mempertahankannya.
Coklat juga merepresentasikan kematangan benih. Harapannnya
karateka tersebut lebih mampu menstabilkan sikap dan perilaku. Pemain karate
bersabuk coklat sering dijadikan sebagai asisten pelatih yangmana harus menjadi
panutan bagi juniornya.
8.
Sabuk merah
Warna merah disini melambangkan panasnya matahari yang
menjadi arah pertumbuhan tanaman. Pada tingkat ini, para karateka dibekali
berbagai pengetahuan secara rinci dan mendalam. Sabuk merah disini juga menjadi
simbol bahaya.
Itulah kenapa pentingnya pengetahuan serta pemahaman tentang
bahaya dari penyalahgunaan jurus karate. Tujuannya agar para karateka bisa lebih
berhari-hari dalam bertindak.
9.
Kuro obi/Dan (sabuk hitam)
Sabuk hitam adalah sabuk terakhir sekaligus tertinggi
diantara seluruh tingkatan dalam seni bela diri karate. Warna hitam disini bermakna
keteguhan serta kepercayaan diri yang tinggi. Biasanya sabuk ini digunakan oleh
pelatih karate atau sensei.
Meski menjadi dambaan setiap pemain karate, namun karateka
bersabuk hitam mengemban amanah dan tanggung jawab besar. Dimana mereka harus
mendalami setiap teknik serta materi karate agar terus mempertahankannya secara
turun-temurun.
Itulah tingkatan karate yang bisa
dilihat secara visual lewat perbedaan warna sabuk mereka. Perbedaan tersebut
didasarkan pada kemampuan seseorang dalam memahami jurus yang diajarkan. Nah,
sekarang udah nggak penasaran lagi kan? Semoga bermanfaat ya!