Kesan mewah selalu melekat pada busana berbahan dasar kain sutra karena selalu diidentikkan dengan kain yang memiliki permukaan mengkilap. Padahal ada jenis serat sutra yang permukaannya cenderung doff.
Bahkan kalau dilihat secara sekilas, warna benangnya justru mirip katun
tapi memiliki bulu-bulu halus seperti wol. Ya, itulah sutra Eri dari ngengat
Samia Cynthia Ricini atau ngengat Philosamia Ricini si pemakan daun singkong.
Lantas, apa saja perbedaan antara
ketiganya? Simak ulasannya berikut ini yuk!
Sutra eri memiliki beberapa sifat unik sehingga dikenal sebagai serat yang tahan di segala cuaca. Dimana ia akan memberi kesejukan di musim panas tapi tetap menghangatkan saat musim dingin tiba.
Sumber: https://www.pandasilk.com/
Serat sutra eri termasuk jenis serat stapel (pendek) sehingga membutuhkan mekanisme pemintalan. Produksi menyerupai model ekonomi sirkular dimana seluruh aktivitas mulai dari beternak ulat sutera hingga menganyam dilakukan dalam ekosistem desa.
Proses pengolahannya pun hanya
menyisakan jejak karbon terkecil di dunia. Sutra ini juga dikenal sebagai sutra
dengan daya serap paling tinggi dan sangat cocok dipadukan dengan pewarna
alami.
Perbedaan paling mendasar dari
sutra eri dan sutra murbei adalah spesies ulatnya. Dimana sutra murbei
dihasilkan oleh ulat Bombyx Mori, sedangkan penghasil sutra eri ialah spesies ngengat
Samia Cynthia Ricini atau ngengat Philosomia Ricini.
Dengan sumber yang berbeda, tentu sifat karakteristik keduanya tiadak akan sama. Selain itu, berikut beberapa hal yang membedakan sutra murbei dan sutra eri:
Sutra
Murbei |
Sutra
Eri |
Sebelum ngengat muncul, kepompong direbus untuk
menghilangkan getahnya sehingga membunuh mereka. |
Kepompong direbus setelah ngengat muncul,
sehingga ngengat bisa tetap hidup |
Ulat hanya memakan daun murbei dan pohon itu perlu
dibudidayakan |
Ulat lebih menyukai daun jarak, tetapi juga
memakan daun Kessaru dan daun Singkong |
Ukuran kepompong lebih seragam, kecil dan
berwarna putih. |
Kepompong berukuran besar dan warnanya tidak
rata. Bisa berwarna putih, putih pucat, atau kemerahan |
Benangnya kurang cocok untuk dirajut |
Benangnya bisa digunakan untuk merenda |
Benang sutra juga bisa ditenun manual atau
menggunakan mesin |
Seluruh rangkaian proses produksi kain sutra eri
masih dilakukan secara tradisional |
Kain sutra memang lembut, tapi perlu perawatan
ekstra |
Hasil akhirnya seperti katun dengan hanfeel lebih
halus, kokoh dan mudah dirawat. |
Benang sutra murbei cenderung menghasilkan
listrik statis |
Tidak menghasilkan listrik statis sehingga kain
tidak menempel di badan. |
Industri yang sangat dikomersialkan |
Industri rumahan yang sebagian besar masih
mengandalkan pewarna alami. |
Sudah digunakan secara massal dan dianggap
sebagai bahan mewah. |
Belum digunakan secara massal. Memang tidak
murah, tapi produknya sangat berharga. |
|
Kemampuan menyerap dan sifat termalnya jauh lebih
baik dibanding sutra murbei |
Wol dan sutera eri sama-sama
termasuk kategori serat protein. Hanya saja, wol berbahan dasar rambut yang
tersusun dari keratin sementara sutra eri berbahan dasar fibroin.
Selain itu, berikut hal-hal yang
membedakan wol dan sutra eri:
Wol |
Sutra
Eri |
Serat wol melalui proses penggosokan untuk
menghilangkan kotoran dan minyak |
Harus direbus untuk membersihkan zat bergetah,
setelah ngengat muncul. |
Wol adalah benang pendek yang perlu dipintal untuk
digunakan dalam merajut atau menenun |
Kepompong eri memiliki mulut terbuka sehingga
merupakan satu-satunya serat sutera pokok yang perlu dipintal |
Memiliki sifat isolasi yang baik |
Eri silk tidak sebaik wol dalam mempertahankan
kehangatan. |
Terasa gatal saat dikenakan di dekat kulit |
Serat sutra eri tidak gatal, terasa halus dan
lembut saat dipakai |
Hanya digunakan untuk pakaian musim dingin |
Tahan segala cuaca karena sifat isotermalnya. |
Serat wol tidak mudah kusut dan kembali ke bentuk
semula saat diregangkan. |
Nilai susutnya rendah, lentur, halus tanpa
listrik statis atau pilling |
Meski bersifat hidrofilik dan wol cenderung
menggumpal karena permukaannya seratnya bersisik. |
Bersifat hidrofilik, sehingga menyerap banyak air
dan tidak mudah kusut. |
Itu dia beberapa aspek yang membedakan sutra eri dan serat-serat lainnya. Mulai dari karakter serat, pengolahan dan penggunaannya. Semoga bermanfaat ya!