"Gimana sih cara merawat kain songket supaya warnanya tetap berkilau dan nggak cepat rusak?" Satu pertanyaan umum yang membayangi para pemilik kain songket. Bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga mengingat harga kain songket yang tidak murah dan punya nilai sentimental tinggi.
Biar nggak bingung, simak ulasan berikut ini, yuk!
Songket merupakan salah satu wastra kebanggan Indonesia. Kain terkenal akan keindahan serta kerumitan motifnya ini dibuat dengan kombinasi benang emas, perak, atau sutra di antara tenunan dasar kain. Butuh ketelitian tinggi dan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan lamanya karena prosesnya masih dilakukan secara manual oleh para pengrajin.
Hasilnya, berupa kain dengan motif timbul berkilau yang menampilkan keindahan luar biasa. Tiap corak menyiratkan simbol kemakmuran, kebijaksanaan, hingga harapan untuk kehidupan yang harmonis.
Dibalik keindahan dan
keistimewaan yang dimilikinya, songket membutuhkan perhatian khusus. Karena
terbuat dari benang halus dan berkilauan, cara merawat yang salah bisa
berakibat fatal. Entah struktur tenunan yang rusak atau warna benang yang pudar
dan menjadi kusam.
Nah, kalau kamu punya kain
songket dari warisan keluarga, bahan fashion, atau dekorasi rumah — penting
banget tahu cara merawatnya dengan benar.
1. Cuci dengan tangan
Kain songket sangat sensitif, terutama karena penggunaan benang logam yang akan rusak jika diputar cepat di
mesin cuci. Maka dari itu, cara terbaik untuk mencuci songket adalah secara manual menggunakan tangan.
Cukup rendam kain dalam air dingin atau hangat kuku selama beberapa menit, lalu
gunakan sabun lembut atau shampoo bayi.
Jika ada bagian yang kotor, bersihkan perlahan tanpa
menggosok keras. Setelah selesai, bilas dengan air bersih dan angin-anginkan di
tempat teduh. Dengan cara ini, motif dan kilau benang emas atau perak di kain
songket akan tetap terjaga.
2. Hindari sinar matahari langsung
Sinar matahari yang terlalu terik bisa menyebabkan
warna songket memudar dan serat kainnya rapuh. Oleh karena itu, hindari
menjemur songket langsung di bawah matahari. Sebaiknya, jemur di tempat
teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Letakkan kain di atas alas kain lembut,
dan posisikan bagian dalam kain menghadap keluar agar benang logam tidak
terkena sinar secara langsung.
Hindari juga penggunaan mesin pengering, karena suhu
panas yang tinggi dapat merusak struktur tenun dan mengubah bentuk kain.
3. Setrika di Suhu Rendah
Kain songket sebenarnya jarang membutuhkan setrika,
karena panas dapat memengaruhi tekstur dan kilau benangnya. Namun, jika kamu
merasa perlu menyetrikanya, pastikan menggunakan suhu rendah. Balik kain
terlebih dahulu agar bagian luar tidak langsung terkena panas, lalu lapisi
dengan kain tipis seperti katun sebelum disetrika.
Hindari penggunaan setrika uap atau menekan kain
terlalu keras. Teknik ini menjaga motif songket tetap timbul dan mengilap,
tanpa membuat benangnya meleleh atau kusam.
4. Simpan dan Cara Digulung
Banyak orang tidak menyadari bahwa cara menyimpan kain
juga memengaruhi keawetannya. Kain songket tidak boleh dilipat, karena
lipatan bisa meninggalkan bekas permanen pada benang logamnya. Sebagai
gantinya, gulung kain dengan rapi menggunakan tisu bebas asam atau kain lembut
untuk melindungi permukaannya.
Setelah itu, simpan di tempat yang kering, sejuk, dan
bebas lembap. Tambahkan silika gel untuk mencegah jamur, dan hindari
menyimpannya dalam plastik tertutup rapat karena bisa menahan uap air. Dengan
cara ini, songket akan tetap rapi dan tidak mudah rusak meski disimpan dalam
waktu lama.
5. Bersihkan noda dengan hati-hati
Kalau kain songket terkena noda, jangan panik dan
jangan langsung digosok keras. Cukup ambil kain lembut, basahi sedikit dengan
air hangat yang dicampur sabun bayi, lalu tepuk-tepuk perlahan bagian
yang terkena noda.
Setelah itu, keringkan dengan menekan lembut
menggunakan kain kering dan bersih. Hindari pemakaian pemutih, detergen kuat,
atau cairan pelarut karena bisa merusak warna dan benang logam. Intinya,
perlakukan songket seperti kain sutra: dengan lembut dan penuh kehati-hatian.
6. Hindari semprot parfum langsung ke kain
Banyak orang suka menyemprotkan parfum langsung ke
kain agar wangi, padahal hal ini bisa merusak kualitas songket. Kandungan
alkohol pada parfum dapat menyebabkan noda dan membuat benang logam tampak
kusam.
Jadi, sebaiknya semprot parfum ke tubuh atau pakaian
dalam terlebih dahulu, baru kenakan kain songketnya. Cara sederhana ini bisa
menjaga kain tetap harum tanpa merusak kilau alaminya.
7. Pakai jasa dry clean professional
Khusus untuk kain songket yang berbahan dasar sutra
atau bernilai tinggi, dry cleaning profesional adalah pilihan paling
aman. Laundry biasa seringkali tidak memahami karakter kain songket, sehingga
berisiko merusak teksturnya.
Sementara itu, dry clean menggunakan bahan pembersih khusus yang lebih lembut, menjaga warna, kilau, dan struktur tenun agar tetap sempurna. Pilih jasa laundry yang sudah berpengalaman menangani kain tradisional agar hasilnya maksimal.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam merawat kain songket. Selain menjaga keindahan serta motifnya, teknik perawatan yang tepat akan membuat kain songket tetap awet meski digunakan hingga bertahun-tahun lamanya. Semoga pengetahuan ini bermanfaat, ya!
Jangan Asal! Ini Cara Merawat Kain Songket agar Tidak Cepat Rusak
Panduan Memilih Kain Paling Nyaman untuk Pakaian Dalam
Purbaya Gencet Impor Pakaian Bekas, Industri Tekstil Lokal Siap Bangkit?
Asal Usul Saku pada Pakaian: Dari Kantong Pinggang hingga Fashion Modern
Indonesia Menuju Kiblat Modest Fashion Dunia: Peluang dan Tantangan
Mengenal Multi Chanel Marketing, Strategi Kunci Bisnis Masa Kini
Kain Emboss: Tekstur Unik yang Bikin Tampil Berbeda
Sejarah dan Fakta YKK, Bukan Merk Resleting Biasa
Mini Bag, Micro Bag, dan Nano Bag — Serupa Tapi Tak Sama