BahanKain.com – Dalam industri tekstil, pewarnaan kain dapat diperoleh dengan melakukan beberapa cara yaitu proses yarn dyeing dan proses fabric dyeing, Teknik yarn dyeing (pencelupan dengan yarn )sehingga diperoleh yarn dyed, kemudian diproses (dengan cara weaving atau knitting)menjadi fabric dengan desain kotak atau garis-garis.
Pewarnaan kain dapat juga diperoleh dengan cara fabric dyeing yaitu dyeing terhadap fabric baik dengan cara batch maupun continuous sehngga diperoleh fabric dengan warna solid (tone to tone, polos, satu warna), tone in tone maupun kontrastergantung kepada komposisi fiber di dalam yarn maupun end usernya dan dapat juga dengan printing.
Yarn Dyeing
Dewasa ini yarn dyeing dilakukan dalam bentuk cone atau cheese maupun bentuk hank menggunakan package dyeing machine.
Fabric Dyeing
Fabric dyeing dapat dilakukan dengan sistem batch maupun continuous dyeing.
Sistem Batch digunakan untuk mencelup knitted fabric atau light sampai medium woven fabric dalam bentuk rope yang memerlukan penanganan lebih hati-hati atau mungkin karena jumlahnya tidak banyak. Dewasa ini banyak menggunakan jet dyeing machine. Pada sistem ini walaupun dapat diperoleh kerataan warna yang baik akan tetapi kemungkinan terjadinya deviasi warna antar batch lebih besar daripada sistem continuous.
Sistem Continuous digunakan untuk mencelupkan woven fabric (tidak untuk knitted fabric) dalam bentuk open width(terbuka lebar, bukan rope) dalam mumlah besar (minimal 100.000 meter). Sistem ini dapat meminimalkan terjadinya deiviasi warna sehingga kerataan warna lebih terjamin.
Fabric Printing
Cara pewarnaan fabric dapat juga dilakukan dengan system printing sehingga menghasilkan sistem fabric (fabric dengan desain tertentu).
Dewasa ini untuk menghasilkan printed fabric pada umumnya menggunakan Flat Screen Printing Machine atau Rotary Printing Machine.
Flat Screen Printing digunakan untuk printing desain blok (penuh) yang kurang memerlukan ketajaman desain yang timggi dan bekerja pada kecepatan + 20 – 30 meter/menit.
Rotary Screen Printing digunakan untuk printing dengan desain geometris atau garis dan memerlukan ketajaman desain yang tinggi, bekerja dengan kecepatan + 80 meter/menit.
Batik
Batik merupakan traditional colour designed fabric, banyak juga dugunakan sebagai bahan utama garmen. Cara meperoleh desain agak berbeda dengan printed fabric. Batik dikerjakan dengan tangan (batik tulis) menggunakan canting atau dengan cap blok (batik cap). Batik tulis memerlukan waktu proses yang lama, 1 – 2 bulan untuk tiap lembar (tergantung desainnya) sedang batik cap dapat dikerjakan dalam wakt singkat 1 – 2 hari tiap lembarnya.
Dewasa ini banyak ditemui batik tiruan, yaitu printed fabric desain batik, yang diperoleh dengan cara printing diatas fabric dengan desain bati, menggunakan flat screen printing atau rotary screen printing. Batik jenis ni dapat dibedakan dengan batik tulis atau batik cap dengan mengamati permukaan fabric. Pada printed fabric desain batik kenampakan desain pada permukaan fabric yang satu lebih tegas pada permukaan lainnya.