Sahabat bahan kain, pada hari Rabu tanggal 24 Maret 2021 pukul 18.00-20.00 telah terselenggara seminar berbasis web yang membahas tentang seasonless fashion atau dalam Bahasa Indonesia diartikan menjadi mode tanpa musim. Materi ini disampaikan oleh Aryani Widagdo. Dikarenakan seminar ini diadakan oleh lembaga yang sama, profil singkat beliau sudah diulas pada artikel ini.
Sumber: i.ytimg.com
Pasti
tidak sedikit masyarakat awam yang masih asing dengan istilah seasonless fashion ini. Sebenarnya apa
itu mode tanpa musim ini? Jika dijabarkan dalam Bahasa Indonesia, mode tanpa
musim ini adalah konsep fashion yang dibuat tanpa mengenal musim atau waktu
tertentu sehingga baju-baju ini akan selalu mudah dipadupadankan sepanjang
tahun dalam berbagai musim/waktu. Seasonless
fashion dibuat supaya tidak mengikuti trend fashion dikarenakan industri
garment menyumbang pencemaran terbanyak nomor dua pada lingkungan setelah
tambang minyak. Hal ini menjadi alasan di balik digagasnya ide konsep zero waste dan sustainable fashion.
Seasonless fashion mempunyai tujuan agar busana memiliki umur simpan yang lebih lama di toko, dan dapat dijual dan dikenakan sepanjang waktu. Gagasan seasonless fashion juga memperlambat siklus konsumsi fashion pada konsumen supaya tidak menambah banyak busana baru di lemari, juga menyediakan daily basics yang melampaui koleksi musiman tradisional. Tentunya busana seasonal Spring/Summer dan Fall/Winter didesain berbeda. Jika pada musim semi dan panas, desain yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang ringan dan cenderung terbuka untuk model busananya. Sedangkan pada musim gugur atau dingin biasanya koleksi yang dibuat cenderung pakaian-pakaian berlengan panjang atau celana panjang.
Sumber: hips.hearstapps.com
Banyak
desainer yang sudah melirik konsep seasonal
fashion, seperti yang baru saja terjadi pada brand asal Italia, Gucci, di
mana Alessandro Michele sebagai desainer di balik brand mendunia tersebut
mendeklarasikan untuk membuat mode yang tidak mengenal musim dengan mengurangi
jumlah peragaan busana pertahunnya dari lima menjadi dua, dan secara efektif
meninggalkan gagasan tentang cruise shows—mode
yang didesain untuk liburan. Ia menganggap bahwa perusahaannya menambah beban
dengan ikut menyumbang polusi lingkungan terbanyak nomor dua di dunia. Apa yang
dikatakan desainer Gucci ini menjadi tonggak penting bagi gerakan seasonless fashion sebagai seruan untuk
perlambatan secara bertahap.
Seasonless fashion mengajak
konsumen untuk membeli baju yang berkualitas dan dapat dipakai untuk jangka
waktu yang lama, dan menganggap seasonal
fashion itu sudah bukan trendnya lagi. Adapun keuntungan seasonless fashion yaitu;
1. Pakaian
didesain dengan baik.
Dalam hal ini, pakaian yang didesain dibuat dengan
konsep yang sudah matang. Bandingkan dengan perusahaan yang mengharuskan
membuat 100 model baju dalam 3 bulan. Tentunya dari segi konsep, akan lebih
matang perusahaan yang membuat desain sedikit di jangka waktu yang sama.
2. Lebih
sedikit tekanan pada pabrik.
Dalam pembuatan busana skala besar, para pekerja ditekan
oleh tenggat waktu dan target yang tidak lazim, bahkan keselamatan para pekerja
pun bukan prioritas utama perusahan. Insiden Rhana Plaza adalah salah satu
contohnya. Dengan lebih sedikit tekanan pada saat bekerja memungkinkan desainer
dapat bekerjasama dengan seniman-seniman, artist, maupun pengrajin kain lokal.
3. Mengurangi
pembelian secara impulsif.
Brand yang mengusung seasonless fashion akan membuat baju itu lama di toko, sehingga
konsumen tidak perlu berpikir kalau tidak membeli atau memiliki baju itu maka akan
dibilang ketinggalan jaman, karena pada dasarnya busana-busana seasonless fashion itu tidak kenal waktu
atau timeless.
4. Lebih
sedikit limbah.
Dikarenakan seasonless
fashion lebih berfokus pada kualitas bukan kuantitas, maka limbah yang dihasilkan
tentunya lebih sedikit dibanding dengan perusahaan yang lebih mengedepankan
kuantitas.
5. Kita
bisa meninggalkan peragaan busana.
Seperti yang sudah dilakukan oleh Alessandro Michele
yang mengurangi jumlah peragaan busananya dalam setahun, pada dasarnya konsep seasonless fashion tidak diperagakan pun
tidak masalah karena orang akan melihat model busana itu dalam jangka waktu
yang tidak sebentar. Sebab lainnya adalah sebuah pagelaran peragaan busana dari
sutau rumah mode terkenal sangat memakan biaya, sekitar 2-14 Milyar dalam
sekali peragaan.
6. Membantu
mengembangkan personal style.
Konsumen akan menambah koleksinya secara perlahan,
sehingga seorang konsumen pelan-pelan bisa mengembangkan stylenya menggunakan
busana yang ada yang tidak perlu mengikuti tren busana seasonal.
7. Tidak
perlu ada diskon dan promo-promo.
Biasanya pada rumah mode, produk-produk yang kurang
diminati akan didiskon supaya konsumen tertarik dengan harga yang ditawarkan.
Namun apabila sudah didiskon pun masih belum laku, busana itu akan dibawa ke
pembuangan. Sedangkan untuk style yang sudah outdated akan disingkirkan. Disinilah peran seasonless fashion untuk mengurangi atau bahkan menghindari hal-hal
tersebut terjadi.
Berikut sudah dijabarkan keuntungan
jika mengusung konsep busana seasonless. Namun
sayangnya, anak muda kini masih mempunyai pandangan ‘see now, buy now’, apa yang dilihat di panggung langsung didapatkan
atau dibeli secepatnya. Diharapkan busana-busana seasonless ini akan awet dan bisa dipakai di musim panas dan dingin.
Dengan mengenal secara singkat mengenai busana seasonless, pastinya sahabat Bahankain jadi lebih tertarik ‘kan untuk beralih ke konsep ini? Selain bisa menghemat pengeluaranmu, sahabat Bahankain juga membantu mendukung less waste, loh! Sahabat bisa kunjungi website www.bahankain.com untuk membeli bahan kain berkualitas untuk memulai langkah seasonless fashion mu.
SHARE THIS POST