Clothing dan apparel,
dua istilah yang kerap kali terlihat di mall atau toko-toko fashion. Meski
sama-sama merujuk pada kebutuhan mode tapi keduanya tidaklah sama. Dimana ‘clothing’
merujuk pada produk pakaian sehari-hari seperti kemeja, celana panjang atapun
kaos. Sedangkan apparel memiliki lingkup yang lebih luas, mulai dari pakaian,
aksesoris dan berbagai perlengkapan fashion lain.
Lalu, apa sajakah perbedaannya?
“Clothing” berasal dari kata “cloth” yang berarti kain atau bahan tekstil yang digunakan dalam pembuatan pakaian. Istilah clothing merujuk pada sekumpulan busana berbahan teksti baik pakaian formal maupun kasual yang dikenakan sehari-hari. Sedangkan lini Clothing adalah suatu unit bisnis yang menghasilkan pakaian dan merchandise yang didesain lalu produksi oleh individu atau perusahaan.

Clothing line terbagi
menjadi beberapa segmen. Mulai dari busana-busana mewah atau luxury high–end hingga
pakaian daily wear yang lebih terjangkau. Jenisnya pun cukup
beragam, seperti atasan, bawahan, pakaian luar dan aksesoris.
Bisnis clothing beberapa
divisi, seperti manajemen produksi, pemasaran, dan kreatif. Dimulai dari proses
ide, pembuatan sampel hingga produksi massal dan penjualan ke pasar. Meski tak
sedikit pembisnis yang mempercayakan produksinya ke pihak ketiga guna
menekan angka modal.
Produk clothing line dapat
kita temukan di department store, butik, toko online ataupun
situs web. Biasanya pemiliknya merekrut model untuk meningkatkan
minat konsumen terhadap produk mereka.
Berbeda dengan clorthng, cakupan produk apparel jauh lebih luas. Sebab, apparel mecakup segala sesuatu yang digunakan dan berhubungan dengan penampilan seseorang. Bukan hanya pakaian, tetapi juga aksesoris, topi, sepatu, sampai produk-produk kecantikan seperti parfum dan lipstick. Bahan utama dalam lini bisnis ini juga berkualitas tinggi dan diproses menggunakan teknologi mutakhir agar sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dalam dunia mode, apparel diartikan
sebagai koleksi pakaian yang dirancang dan diproduksi untuk dijual langsung di
toko atau secara online. Bisnis satu ini jadi
sangat populer karena kebutuhan masyarakat akan pakaian yang modis dan trendy terus
meningkat.
Apparel menjadi wadah
ekspresi diri dan gaya hidup seseorang dimana setiap pilihan busana maupun
aksesoris bisa mencerminkan kepribadian, selera, dan preferensi pribadi. Termasuk
bagaimana kehidupan sosial dan kultur mereka.
Dari uraian diatas bisa diambil
beberapa perbedaan clothing dan apparel yaitu:
·
Clothing cenderung pada keperluan
sehari-hari maupun keperluan formal yang mengutamakan aspek fungsionalitas
pakaian.
·
Apparel lebih ke produk bergaya casual
sporty dimana ia berfokus pada aspek gaya dan style untuk menunjukan
keunikan serta gaya pribadi.
Selain itu, berikut aspek lain
yang membedakan dua antara bisnis clothing dan apparel:
1.
Skala Produksi
Perbedaan clothing dan apparel yang
pertama bisa dilihat dari skala produksi. Dimana produksi busana apparel
jauh lebih banyak dibanding baju-baju clothing.
Sobat Bahankain pasti tau kaos distro, kan? Yup, kaos
termasuk salah satu jenis clothing yang biasa diperjualbelikan di toko. Distro
adalah singkatan dari distribution store. Dalam dunia fashion, distro
berarti toko yang menjual pakaian hasil produksi Clothing.
Clothing bisa diproduksi secara massal
maupun custom dengan lingkup terbatas mengingat skala bisnisnya
tergolong kecil atau menengah.
Berbeda dengan apparel yangmana aktivitas
produksinya selalu melibatkan perusahaan besar (fabrikasi). Tidak ada produk custom
karena produk apparel dibuat secara massal.
2.
Jenis Produk
Produk yang
ditawarkan bisnis clothing mencakup pakaian harian, formal, dan jenis
pakaian berbahan kain lain. Lain halnya dengan apparel yang menyediakan
aneka macam produk penunjang tampilan. Tidak hanya pakaian, tetapi juga
aksesoris dan barang-barang terkait gaya berbusana seseorang.
3.
Harga Produk
Harga barang-barang
clothing relatif terjangkau daripada apparel. Terlebih lagi, kebanyakan
apparel mempunyai brand equity yang lebih kuat dan populer.
4.
Kesan atau image
Clothing sejatinya sangat inklusif karena
mereka berfokus pada produk fashion harian. Kalau apparel lebih
ingin menunjukkan kesan eksklusif sehingga ketersediaannya terbatas alias limited.
5.
Desain Produk
Secara
keseluruhan, desain pada produk clothing terkesan minimalis dan sederhana.
Berbeda dengan apparel yang mempunyai tampilan desain lebih modis,
variatif, serta up to date.
6.
Kualitas Produk
Selanjutnya, kamu
bisa pula membedakan barang-barang apparel dan clothing dari segi
kualitas. Produk apparel memiliki kualitas unggul karena melewati proses
fabrikasi dan tahapan quality control yang ketat.
7.
Target Pasar
Jika melihat target
pemasaran produk, cakupan pasar apparel punya cakupan sangat luas. Contohnya,
produk apparel dari brand Adidas ditemukan di berbagai penjuru dunia. Sedangkan
clothing biasanya punya segmen yang lebih kecil juga spesifik.
8.
Penggunaan produk
Terakhir, barang-barang clothing kebanyakan dibuat untuk
penampilan formal. Sementara cakupan penggunaan apparel bisa untuk gaya formal
maupun casual. Tergantung jenis produknya.
Itu dia perbedaan clothing dan
apparel yang bisa kamu pertimbangkan. Kira-kira, Sobat Bahankain lebih tertarik
berbisnis clothing atau apparel, nih?
Mengenal Cloud Dancer, Tren Warna 2026 Pilihan Pantone dan Maknanya
Bloom In Style, Ragam Motif Bunga yang Bisa Kamu Pilih!
Dari Butik ke Runway, Non Kawilarang dan Lahirnya Tradisi Peragaan Busana di Indonesia
Vogue Best Dressed 2025: Paus Leo XIV, Pamela Anderson, dan Selebritas Dunia Lainnya
Perbedaan Kain Blacu dan Kain Mori, Panduan Lengkap untuk Pemula Maupun Legenda
Pinterest Predicts 2026: Tren Fashion yang Didominasi Identitas, Kenyamanan, dan Pelarian Emosional
7 Brand Modest Fashion Paling Berpengaruh di Dunia
Menggantung Kaus Kaki Natal: Menelusuri Sejarah, Filosofi, dan Kehangatan Tradisi Ajaib Ini
NYFW Resmi Larang Bulu Hewan Mulai 2026, Dunia Fashion Masuki Era Fur-Free
Déja Vu Blue: Tren Warna Musim Dingin 2025 yang Elegan dan Berkarakter