Di balik pesatnya industri
kreatif, UMKM, dan dunia batik Indonesia, ada dua bahan yang selalu muncul dalam
daftar pilihan para pengrajin: kain blacu dan kain mori. Sekilas,
keduanya tampak mirip—sama-sama polos, ringan, dan mudah ditemukan. Namun,
ketika Kamu benar-benar mengenal karakter dan fungsinya, perbedaan antara
keduanya terasa sangat jelas.
Dan memahami perbedaan ini bisa
menjadi langkah kecil yang menentukan kualitas produk yang Kamu hasilkan.
Sebelum masuk ke pembahasan yang
lebih dalam, kamu perlu mengetahui sebuah pengetahuan dasar bahwa:
·
Kain blacu disebut juga greige/grey
adalah kain mentah, alias kain yang baru keluar dari mesin tenun. Belum
diputihkan, belum diproses finishing, dan masih berpenampilan natural.
·
Kain mori adalah kain putih yang sudah
melalui proses pemutihan dan dirancang khusus untuk kebutuhan batik dan
pewarnaan.
Yang menarik, baik blacu maupun
mori tidak selalu berbahan katun.
Kini, industri tekstil memproduksinya dalam berbagai komposisi seperti TC, rayon, viscose blend, hingga polyester.
Jadi, kalau membicarakan tentang perbedaan
kain blacu dan kain mori, kita sebenarnya sedang membahas tentang perbedaan proses dan fungsi, bukan jenis
bahan bakunya.
Meski sama-sama dikenal sebagai kain natural (kain mentah dan kain putih), karakteristik blacu dan mori sama sekali tidak identik. Bahkan, keduanya lahir dari kebutuhan industri yang berbeda, berikut penjelasannya:
Banyak orang jatuh cinta pada kain blacu karena
tampilannya yang sederhana dan alami. Jika bahan dasarnya katun, maka sudah pasti
warnanya cream, gading atau broken white
dan terkesan rustic. Sebuah visual yang populer dan paling dicari di pasar
produk handmade modern.
Karena masih berupa kain mentah tanpa proses
pemutihan, tampilan kain blacu masih sangat alami dan teksturnya juga sedikit
kasar. Tapi karakter inilah yang membuatnya lebih digemari oleh produsen sekaligus
konsumen barang-barang kerajinan atau craft, serta produk yang mengutamakan natural look.
Karakteristik
blacu yang mudah dikenali:
·
Karena minim pemrosesan, blacu adalah salah satu
kain yang paling ramah lingkungan
dan murah di kelasnya.
·
Daya serap warna rendah–sedang. Karena masih
mengandung minyak alami (wax), warna tidak meresap sebaik mori.
·
Tekstur agak kasar, namun fleksibel dan mudah dibentuk.
·
Struktur seratnya tampak lebih jelas dan tidak
serapi kain finishing.
·
Tenunannya cenderung kurang rapat dan tidak seragam. Seringkali terlihat adanya
benang-benang yang tidak rata atau bintik-bintik sisa biji kapas (neps)
·
Memiliki potensi susut (shrinkage) yang tinggi setelah pencucian pertama karena
belum mengalami proses preshrunk.
Blacu juga
terkenal ringan, kuat, dan ekonomis. Dengan harga yang lebih terjangkau
dibanding banyak bahan lainnya, Kamu bisa memproduksi lebih banyak tanpa
mengorbankan estetika. Singkatnya, kain
blacu adalah bahan serbaguna yang siap menuangkan kreativitasmu.
Kain blacu
dikenal sebagai tekstil yang serbaguna untuk kebutuhan harian hingga kerajinan
tangan. Terutama produk-produk yang fokus pada daya tahan dan ekonomis, seperti:
1. Tote bag / goodie bag
2. Sarung
bantal, pelapis kasur, dan inner cushion
3. Craft & Do it yourself seperti boneka kain, pouch simple, hingga
dekorasi rustic.
4. Prototyping fashion, khususnya pembuatan mock-up.
5. Packaging ramah lingkungan
Jika blacu dikenal sebagai kain natural, maka kain mori adalah versi “siap tampil sempurna”. Mori telah melalui proses
pembersihan dan pemutihan, sehingga warnanya putih cerah dan teksturnya lebih
halus. Tidak heran bahan ini menjadi tulang punggung dalam industri batik
Indonesia.
Kain ini melewati proses yang lebih panjang, termasuk:
·
Desizing (menghilangkan zat penambah
ketebalan benang)
·
Scouring (membersihkan wax, lemak, dan
kotoran)
·
Bleaching (pemutihan)
Teksturnya
yang rapi dan stabil membuat mori mampu menyerap warna dengan baik. Untuk
pekerjaan yang menuntut detil dan ketelitian, kehadiran mori sangat penting.
Ciri khas
kain mori
·
Tekstur
kain mori jauh lebih halus dan lembut dibandingkan blacu. Seratnya lebih rapat
dan merata karena material tambahan sudah dihilangkan.
·
Berwarna
putih bersih atau putih cerah. Ini karena kain mori putihan telah melalui
proses pemutihan (bleaching) atau proses penghilangan zat pati (sizing).
·
Pemrosesan
lanjutan membuat kain mori lebih siap untuk proses pewarnaan. Ia menjadi bahan
baku standar dalam industri batik.
·
Harga
mori cenderung lebih mahal daripada blacu karena proses produksi yang lebih rumit.
Karakter ini menjadikan kain mori sangat
ideal untuk medium pewarnaan. Kain putih bersih bebas kontaminan ini
mampu menampilkan warna yang tajam, rapi, dan merata. Itulah sebabnya perajin
batik, pemula ataupun maestro tetap setia pada kain mori.
Kain mori
digunakan ketika akurasi serat dan performa terhadap pewarna sangat dibutuhkan.
Inilah sebabnya mori menjadi standar dalam pembuatan batik:
1.
Batik
tulis dan batik cap Proses canting, malam, dan pewarnaan dapat menempel
sempurna.
2.
Batik
printing premium (kain motif batik) karena hasil warnanya lebih pekat.
3.
Bahan
fashion dengan pewarnaan handmade seperti shibori dan eco-print.
4.
Produksi
kain etnik atau heritage
Intinya, entah blacu atau mori
menawarkan keunggulan serta peran masing-masing. Hanya perlu menyesuaikan, mana
yang lebih pas untuk produk yang ingin amu hasilkan.
Manfaatkan kain blacu jika ingin memberi nuansa natural dan handmade. Atau pilih kain mori untuk hasil warna yang presisi dan bersih. Untuk merchandise, hampers, dan dekorasi, blacu akan tampil menonjol. Untuk batik, eksperimen warna, atau karya yang mempesona.
Jadi, Sobat Bahankain sedang membutuhkan kain blacu atau putihan nih? Apapun itu Bahankaincom solusinya.
Perbedaan Kain Blacu dan Kain Mori, Panduan Lengkap untuk Pemula Maupun Legenda
Pinterest Predicts 2026: Tren Fashion yang Didominasi Identitas, Kenyamanan, dan Pelarian Emosional
7 Brand Modest Fashion Paling Berpengaruh di Dunia
Menggantung Kaus Kaki Natal: Menelusuri Sejarah, Filosofi, dan Kehangatan Tradisi Ajaib Ini
NYFW Resmi Larang Bulu Hewan Mulai 2026, Dunia Fashion Masuki Era Fur-Free
Déja Vu Blue: Tren Warna Musim Dingin 2025 yang Elegan dan Berkarakter
Warna-Warna yang Identik dengan Perayaan Natal: Makna, Sejarah, dan Pengaruhnya dalam Fashion & Tekstil
Ingin Bisnis Stabil? Bangun Loyalitas Konsumenmu Mulai Sekarang!
History Brand Hermes, Apa yang Membuatnya Istimewa dan Begitu Dihormati?
Pantone Color of the Year 2026: Cloud Dancer dan Pengaruh Besarnya di Dunia Fashion, Desain, & Tekstil