Abaya dikenal sebagai busana wanita dengan kesan mewah yang berasal dari Timur Tengah. Itulah kenapa banyak orang menyebutnya gamis arab. Sempat kontroversial karena larangan
memakai busana abaya di negara Perancis, kini kita akan membahas tentang busana
wanita satu ini.
Desain abaya sangat sederhana
dengan ciri khas lengan panjang, potongan badannya longgar serta panjang sampai
batas mata kaki. Abaya menjadi simbol kesederhanaan, ketinggian moral serta
keanggunan dalam fashion busana muslim.
Banyak orang juga percaya bahwa
abaya menyatakan tentang identitas dan keyakinan seseorang. Dalam hal ini,
busana abaya menggambarkan gaya muslimah di seluruh belahan dunia.
Busana abaya diperkirakan sudah
ada sejak ribuan tahun lalu pada masa peradaban Mesopotamia kuno. Lebih
tepatnya saat munculnya ajaran Islam yang memerintahkan kaum wanita untuk
menutup aurat. Abaya pun menjadi simbol ketaatan perempuan terhadap ajaran
agama Islam. Sebelum itu, abaya lebih dipandang sebagai simbol kehormatan dan
kemewahan.
Istilah abaya dalam bahasa Arab berarti jubah atau toga. Atau secara harfiah merujuk pada sehelai pakaian yang berpotongan lebar, berbahan ringan dan panjang sampai batas mata kaki. Desain abaya sangat mirip djellaba, pakaian khas Afrika Utara atau gamis dari Afrika Barat.
Sumber: https://goosuebrown.blogspot.com/
Awalnya, abaya selalu identik
dengan warna hitam serta hiasan sederhana berupa bordir atau manik-manik.
Seiring perkembangannya, kini warnanya makin cerah dan desainnya makin
bervariasi. Ada abaya lebar dilengkapi kerut di bagian lengan, abaya A-line berpenampilan
elegan, abaya kimono yang memberi nuansa etnik, dan masih banyak lagi.
Karakter kain untuk bahan abaya
juga patut diacungi jempol. Biasanya terbuat dari kain katun, chiffon, atau
satin berkualitas tinggi sehingga mampu memberi kenyamanan dan tampilan yang
berkesan. Penggunaan material-material tersebut tidak hanya membuat pakaian
tersebut terasa nyaman, tetapi juga lebih tahan lama.
Bicara tentang abaya terasa kurang
lengkap jika tidak membahas bahan dasarnya. Yups, selama ini hampir semua baju
abaya khas wanita Arab memiliki tampilan mewah, flowly, terkesan jatuh, dan
tidak menarawang. Padahal kalau dilihat sekilas bahannya tampak tipis serta
lembut.
Nah, usut punya usut ternyata ada
kain yang memang dikhususkan untuk membuat abaya lho. Beberapa diantaranya,
yaitu:
1.
Kain maliky
Maliky merupakan jenis kain yang memiliki karakteristik
matte (doff), pekat, permukaan beralur, terasa lembut, agak lentur, dan adem
saat digunakan. Cocok untuk cuaca panas maupun dingin. Tone warna hitam bahan
maliky juga lebih pekat dan cenderung doff dibandingkan jet black dari jenis
kain lain.
2.
Kain nida
Kain nida atau
kain Saudi sering digunakan untuk membuat baju abaya modern kelas menengah ke
atas. Bahan nida sangat diminati pemilik butik-butik terkenal di Negara Qatar,
Saudi, Dubai dan Negara timur. Busana abaya berbahan dasar kain nida mampu
mendukung sirkulasi udara dari tubuh. Sehingga cocok digunakan di daerah beriklim
tropis, terlebih saat cuaca panas.
Dibandingkan maliky, tekstur kain ini sedikit lebih
lembut, agak tipis dan ringan lengkap dengan kesan yang glamor nan elegan. Terlihat
sedikit berkilau jika terkena cahaya layaknya butiran glitter hitam di atas
kain.
3.
Kain Fursan
Kain fursan merupakan jenis bahan abaya berkelas
menenga yang banyak dijual di sekitar masjid Nabawi, Arab Saudi. Berikut
karakter fursan:
·
Permukaan kainnya sangat rapat
·
Tekstur bagian luarnya lebih halus, terang dan
berkilau. Sementara sisi dalam kain lebih gelap
·
Terasa halus dan licin namun tidak menampakkan
lekukan badan
·
Tidak menerawang, sehingga tidak butuh tambahan
furing
·
Bagian dalam terasa kesat dan bergerigi jika
digesek pada di kedua sisinya
·
Terkesan jatuh dan nyaman dipakai ketika cuaca
panas
·
Tampilan hitam berkilau tapi agak keabuan
·
Tidak mudah lecek atau kotor
4.
Kain Lexus
Bahan lexus merupakan jenis kain Arab yang sering
dipakai untuk membuat pakaian di negara timur tengah seperti Bahrain, Kuait,
Saudi Arabia, Qatar dan Uni Emirat Arab. Secara garis besar, kain ini bersifat ringan,
halus, sejuk, tampak elegan, serta nyaman ketika musim hujan maupun panas.
Sekilas, teksturnya mirip kain woolpeach dengan sifat matte finished dan tidak licin atau glossy sehingga tone warna hitamnya bisa
lebih pekat. Terkesan jatuh dengan tekstur sangat lembut, halus dan tampak
elegan.
5.
Kain Hareer
Abaya dari kain hareer sangat mudah ditemukan di
wilayah Timur Tengah dan Arab Saudi. Bahan hareer disebut sebagai kain harir,
satin arab, crystal satin atau crystal crepe yang merupakan material terbaik
dalam pembuatan busana abaya.
Warna jet black kain hareer terkesan mewah, eksklusif, dan
sering dipilih oleh desainer untuk membuat beragam model pakaian. Ciri khas
yang halus, sangat lembut, ringan, dan terasa sejuk saat bersentuhan dengan
kulit. Abaya dari kain hareer umumnya dibanderol dengan harga yang sangat tinggi
karena berkualitas super.
Selain kelima bahan tersebut, sebenarnya
abaya juga bisa dibuat dari kain-kain lain yang bekarakter flowly. Seiring
meningkatnya popularitas pakaian abaya di kalangan wanita muslimah Indonesia,
sangat penting untuk memahami tipe-tipe kain yang dipakai. Bukankah lebih baik
memilih bahan pakaian berkualitas tahan lama, ketimbang bahan-bahan kurang
berkualitas yang cepat rusak? Semoga bermanfaat ya!