Perkembangan merupakan salah satu
stategi pertahanan untuk menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan. Diantara
banyaknya jenis industri manufaktur yang ada di Indonesia, bisa dibilang sektor
garmen termasuk yang paling maju dan berperan besar bagi perkembangan
perekonomian negara.
Dalam konteks ini, maklon atau
CMT menjadi jalan pintas bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan melebarkan
sayapnya. Pernahkah kamu mendengar istilah maklon atau CMT? Sedikit asing, tapi
faktanya tidak semua brand melakukan proses produksinya di satu tempat.
CMT memberikan alternatif
produksi yang lebih efisien bagi pengusaha konveksi. Dalam konteks ini, CMT seringkali
dilempar ke pabrik garmen karena skala produksinya besar dengan dukungan
mesin-mesin yang lebih modern. Akan tetapi, jasa konveksi pada dasarnya juga
bisa melakukan itu.
Sebenarnya apa maksud dari CMT? Dan
seberapa menguntungkannya sektor ini? Simak ulasannya, yuk!
Dalam industri garmen, CMT adalah singkatan dari Cut, Make and Trim. Jadi, maksud dari CMT ialah proses produksi pakaian yang meliputi proses pemotongan, pembuatan (jahit), dan pembersihan (trimming).
Sumber:https://zeriatex.com/
Istilah ini sebenarnya sudah sangat
umum digunakan dalam industri garmen atau tekstil. CMT yang merupakan singkatan
dari cut, make, trim merupakan salah satu jasa yang seringkali
dipilih sebagai opsi utama untuk pengerjaan produk garmen. Lantas, apa maksud
dari CMT? Berikut penjelasannya.
1. Apa
itu CMT?
CMT, atau
dikenal juga dengan istilah maklun atau makloon di Indonesia, merupakan jasa
pembuatan produk garmen di mana penyedia jasanya hanya melakukan tiga proses
utama. Proses tersebut diawali dengan proses pemotongan bahan (cut)
hingga siap dijahit, termasuk pengukuran kain serta pemberian nomor. Proses
penjahitan bahan (make) kemudian dilakukan secara menyeluruh hingga
menjadi produk akhir.
Terakhir,
dilakukan proses pemangkasan (trim) sekaligus pengecekan (QC) untuk
memastikan tidak adanya sisa benang yang menempel. Dalam proses akhir ini,
dilakukan juga pewarnaan, penyetrikaan, pelabelan, dan pengemasan. Nah, jasa
pengerjaan CMT ini disediakan oleh manufaktur garmen atau pakaian untuk mempermudah
proses produksi pakaian.
2. Mengapa CMT?
Sumber: artikel.oscas.co.id/
Dalam CMT,
karena produsen hanya terlibat dalam tiga proses utama yang sudah disebutkan
tadi, semua tahapan lainnya dilakukan sendiri oleh konsumen, seperti pembelian
bahan, perencanaan biaya, hingga pengerjaan desain. Dengan begitu, konsumen
dapat memutuskan aspek produksi mana yang ingin dikendalikan secara penuh, dan
aspek produksi mana yang akan di-outsource ke pihak ketiga.
Jika dinilai
lebih menguntungkan, konsumen dapat mengalihdayakan aspek produksi yang lebih
padat karya ke penyedia jasa CMT, seperti proses pemotongan, penjahitan,
pemangkasan, serta kontrol kualitas akhir (QC) dan pengemasan. Hal ini tentunya
dapat menciptakan sinergi yang tepat antara aspek outsourcing produksi
dengan tetap mempertahankan biaya dan kualitas yang diinginkan.
3. Keuntungan Memilih CMT
Sumber: https://fabrikgarment.com/
Bagi banyak
kalangan, CMT merupakan pilihan terbaik karena dapat menyeimbangkan biaya
pengerjaan dan kontrol kualitas akhir. Sederhananya, karena ada tahapan yang
dikendalikan secara penuh oleh konsumen, konsumen pun dapat menghemat biaya
pengeluaran. Sebagai contoh, pembuatan pola dan sampel dapat dilakukan sendiri
dengan ruang sampel kecil.
Pembelian kain
juga dapat dilakukan sendiri, sehingga konsumen dapat memastikan kualitas
sebelum dikirim untuk dipotong. Tak hanya itu saja, pembelian bahan kain juga
dapat dikontrol penuh oleh konsumen untuk membatasi pengeluaran. Dengan memilih
jasa CMT, konsumen dapat memangkas biaya yang biasanya dikantongi oleh
perantara atau bahkan produsen.
4. Biaya
Pengerjaan CMT
Nah, jika Anda
memilih jasa CMT, sejumlah faktor akan memengaruhi biaya produk akhir Anda.
Pada dasarnya, biaya produksi Anda meliputi bahan kain, jasa pemotongan, jasa
penjahitan, layanan tambahan seperti sablon dan bordir, layanan QC, dan biaya
pengiriman.
Jika semua diserahkan penuh kepada jasa
penyedia, harga kain bisa mencakup 60–70 persen dari biaya produksi garmen melalui
jasa standar. Inilah yang menjadi alasan mengapa CMT merupakan opsi terbaik
untuk memastikan kualitas kain sebelum dipotong.
Itulah penjelasan singkat
mengenai apa itu CMT. Tak dapat dipungkiri, menemukan penyedia manufaktur yang
tepat untuk tiga tahapan CMT sangatlah penting.