Gaya busana ala pelaut alias
nautical fashion telah menjadi sebuah tren abadi dalam konteks mode dunia. Style
yang terinsipirasi dari elemen-elemen kemaritiman ini menciptakan sebuah gaya
klasik bernuansa segar dalam gaya busana harian.
Apa itu nautical fashion? Dan apa
sajakah ciri khasnya? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Nautical fashion atau marine
style adalah gaya berpakaian yang terinspirasi dari busana para pelaut,
nelayan serta kehidupan masyarakat pesisiran. Style ini seringkali diidentikkan
dengan warna-warna netral dan bernuansa cerah seperti biru, putih, kuning serta
motif garis vertikal ataupun horizontal. Fashion bertemakan pelaut ini
menggambarkan nuansa dan suasana musim panas yang hangat.
Istilah “nautical” berasal dari bahasa
Latin, “nauticus” dan bahasa Yunani “nautikos”, yang artinya samayaitu “berkaitan
dengan pelaut, kapal, atau navigasi laut.” Ten atau fashion nautical dapat
diartikan sebagai sebuah gaya yang terinspirasi dari dunia kelautan. Entah itu
seragam pelaut, kehidupan pelayaran, atau unsur visual khas laut.
Fashion nautical pertama kali muncul pada abad ke-19. Terinspirasi dari seragam militer angkatan
laut Eropa, gaya ini populer sebagai style
klasik yang tetap relevan dari masa ke masa. Fashion nautical identik dengan
atasan motif stripe (biru putih), kerah lebar ala pelaut (sailor collar), celana panjang longgar, serta aksesoris berlogo
jangkar atau modifikasi slayer.
Coco Chanel menjadi pioneer yang
membawa gaya nautical ke ranah fashion wanita. Hingga akhirnya ia menjadi salah
satu ikon mode populer yang menginspirasi desainer mode di seluruh dunia.
Tak sekadar tren musiman, gaya
nautical telah menjelma menjadi ikon mode yang merepresentasikan kesegaran
laut, keanggunan klasik, dan gaya hidup pesisir. Sejak awal abad ke-20 hingga
kini, elemen-elemen khas dari gaya ini terus bertahan sebagai simbol fashion
yang bersih, tajam, dan timeless.
Ciri yang
paling mudah dikenali dari gaya nautical adalah variasi warna yang
merepresentasikan laut dan kehidupan bahari. Biru navy, putih, dan merah
menjadi palet utama dalam mode busana ini.
·
Navy atau biru marino, menggambarkan kedalaman laut
dan identik dengan seragam pelaut.
·
Putih, melambangkan kesegaran dan kebersihan.
·
Merah, hadir sebagai sebuah kekuatan yang
menambah energi visual.
Warna emas
juga sering diaplikasikan pada detail kancing atau bordir untuk memperkuat
label kemaritiman yang elegan.
Motif garis horizontal,
terutama dalam perpaduan warna navy di atas dasar putih merupakan ciri utama
gaya nautical. Motif yang dikenal sebagai Breton stripes ini awalnya termasuk
bagian dari seragam pelaut Prancis di abad ke-19.
Coco Chanel
memperkenalkan detail garis horizontal ke ranah fashion perempuan pada 1917,
menjadikannya simbol kebebasan dan gaya kasual yang anggun. Kini, kaus bergaris
menjadi item wajib dalam lemari pecinta gaya nautical.
Gaya nautical
menonjolkan siluet yang bersih, simetris, dan klasik. Pola potongannya tergolong
sederhana namun tetap tegas dan elegan. Beberapa item yang bisa diandalkan
meliputi:
·
Peacoat, yaitu jaket tebal berkancing ganda
dilengkapi kerah lebar.
·
Celana high-waist, umumnya berwarna putih atau
pastel yang memberi kesan rapi namun santai.
·
Blus kerah sailor, terinspirasi dari seragam
pelaut tradisional.
·
Rok midi berpotonngan A-line, bisa dipadukan
dengan atasan bergaris untuk tampilan feminin.
Busana dalam
gaya ini cenderung tidak mengikuti lekuk tubuh secara ketat, melainkan fokus
pada kenyamanan dan struktur.
Gaya nautical
tidak lengkap tanpa sentuhan aksesori-aksesori khas dunia kelautan. Beberapa
elemen yang sering muncul diantaranya yaitu:
·
Motif maritime seperti jangkar, simpul tali,
atau kompas pada pola bordir, print, atau bentuk perhiasan.
·
Tas kanvas dengan detail tali tambang atau
kulit.
·
Sepatu boat (deck shoes) atau espadrilles cocok untuk suasana pantai.
·
Topi pelaut atau fedora jerami memberi
nuansa tropical yang santai namun tetap bergaya.
Detail-detail
ini memperkuat tema bahari yang menjadi jiwa dari gaya nautical.
Pengaruh
seragam militer laut terlihat jelas melalui detail seperti kancing logam
berwarna emas atau kuningan yang biasanya hadir pada blazer, jaket, atau coat.
Elemen ini memberi kesan resmi namun tetap stylish. Kancing-kancing besar dan
berjejer secara simetris menciptakan tampilan yang rapi, gagah, dan berwibawa.
Meskipun
berasal dari seragam pelaut, gaya nautical tetap menampilkan sentuhan busana
yang anggun. Disitulah letak daya tarik fashion nautical, yaitu perpaduan
sempurna antara gaya kasual dan formal. Cocok untuk:
·
Jalan santai di tengah kota yang terik
·
Liburan ke pantai
·
Gaya semi-formal saat menghadiri acara santai di luar
ruangan
Gaya ini
menghadirkan suasana relaks namun tetap terstruktur, menjadikannya pilihan aman
untuk berbagai kesempatan.
Gaya nautical
menciptakan sebuah gambaran visual yang tidak hanya menarik tapi juga
fungsional. Sebagian besar busana bergaya nautical menggunakan bahan yang
ringan dan breathable, cocok digunakan diwilayah Indonesia yang beriklim tropis.
Nah, berikut
beberapa contoh bahan untuk busana nautical:
·
Kain bamboo, linen atau recycle polyester,yang
memberi efek sejuk saat dikenakan.
·
Kanvas atau denim tipis, sebagai bahan jaket
atau celana.
·
Atasan rajut tipis berupa sweater strip klasik
atau luaran bergaya vintage.
Gaya nautical adalah gambaran
sempurna bagaimana fashion bisa mengemas sejarah, fungsi, dan estetika dalam
sebuah harmoni kesatuan. Dan bagaimana gaya ini mampu bertahan dari waktu ke
waktu dan bertransformasi tanpa kehilangan identitasnya.