Dalam beberapa tahun terakhir, dunia mode nggak cuma
bertarung di runway fisik – tapi juga merambah dunia digital lewat kolaborasi
dengan game. Busana virtual (virtual
fashion) sekarang jadi salah satu cara brand dan desainer untuk
mengekspresikan identitas, menjangkau generasi baru dan menciptakan pendapatan
baru. Artikel ini mengulas bagaimana tren ini muncul, peluang dan tantangannya,
serta contoh kolaborasi nyata.
Apa Itu
Busana Virtual & Mengapa Penting?
Definisi
& fungsi
Busana virtual (digital
wearables, avatar skins) adalah pakaian atau aksesori digital yang dapat
dikenakan avatar di platform game atau metaverse. Fungsinya tak hanya ektetika
– tapi sebagai cara ekspresi diri, identitas digital, bahkan status sosial di
dunia maya. Brand seperti DressX bahkan menyebutnya sebagai “future of
fashion,” karena generasi muda semakin banyak menghabiskan waktunya di dunia
virtual.
Menggali
peluang bisnis
Pasar game dan metaverse sangat besar. Menurut analisis
Fashionbi, fashion brands melihat ini sebagai pintu ke audiens muda yang lebih
aktif di dunia digital ketimbang di runway nyata. Banyak brand luxury & streetwear mulai merilis skins, koleksi digital, atau bahkan
showroom virtual sebagai jembatan antara fashion fisik dan digital. Fenomena
ini membuka peluang revenue baru sekaligus memperluas jangkauan global.
Identitas
& komunitas
Sama seperti di dunia nyata, fashion dipakai untuk
menyampaikan kepribadian. Di dunia digital, avatar mengenakan busana virtual
agar tampil khas, unik, atau bahkan eksklusif. Koleksi limited edition di dunia game bisa memberi status sosial
tersendiri, layaknya memakai tas luxury di dunia nyata.
Contoh
Kolaborasi Fashion x Game yang Terkenal
Berikut beberapa contoh nyata dari dunia fashion dan gaming
yang sudah terjadi:
·
Balenciaga
x Fortnite: Balenciaga merilis koleksi fit set agar karakter Fortnite
bisa tampil dengan gaya high fashion, lengkap dengan kampanye digital di dalam
game dan koleksi fisik di dunia nyata.
·
Louis
Vuitton x League of Legends: LV mendesain skin karakter,
membuat trofi kejuaraan, kekaligus merilis koleksi busana fisik dengan tema
LoL. Kolaborasi ini jadi salah satu pionir fashion mewah di dunia gaming.
·
Gucci
Garden di Roblox: Gucci menghadirkan pengalaman virtual interaktif
bertema museum, sekaligus menjadi item avatar eksklusif yang laku keras di
kalangan pengguna.
·
Ralph
Lauren x Fortnite: Ralph Lauren meluncurkan Polo Stadium Collection,
hadir dalam versi digital untuk avatar Fortnite sekaligus koleksi nyata di
butik mereka.
·
Burberry x
Minecraft: Kolaborasi ini menghadirkan skin dan item dalam dunia
Minecraft dengan nuansa khas Burberry, menggabungkan estetika klasik dengan
dunia pixelated.
·
Moschino x
The Sims 4: Moschino menghadirkan koleksi busana yang bisa dikenakan
karakter The Sims sekaligus dirilis dalam bentuk koleksi nyata.
Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana fashion bukan sekadar
aksesori tambahan di game, tapi juga alat storytelling
brand untuk menjangkau audiens baru.
Bagaimana
Brand Masuk ke Dunia Game?
Ada beberapa strategi yang dipakai brand ketika masuk ke
ranah gaming:
·
Skin / Item
In-Game: Brand mendesain skin berupa pakaian atau aksesori digital
untuk avatar dalam game. Skin ini bisa dijual, dilelang, atau dibagikan secara eksklusif.
Contoh paling populer adalah kolaborasi Balenciaga dengan Fortnite.
·
Showroom /
Ruangan Virtual: Beberapa brand membangun ruang virtual di dalam game,
seperti Gucci Garden di Roblox. Hal ini membuat audiens bisa berinteraksi
langsung dengan estetika brand.
·
Augmented
Reality (AR) & Virtual Fashion Show: AR digunakan untuk
memamerkan koleksi di platform digital, bahkan membuat fashion show tanpa
batasan fisik. Audiens bisa melihat koleksi di layar smartphone atau VR
headset.
·
NFT &
Kepemilikan Digital: Busana digital kadang dijadikan NFT sehingga pembeli
merasa memiliki barang eksklusif dengan bukti kepemilikan berbasis blockchain.
·
Kolaborasi
Komunitas & Kreator: Brand bekerja sama dengan kreator game atau komunitas
untuk membuat desain terbuka. Hal ini bisa menciptakan hype, terutama ketika ada limited
drops yang hanya bisa didapat dengan menyelesaikan misi di dalam game.
Tantangan
& Risiko
Meski menjanjikan, ada beberapa tantangan besar dalam dunia
fashion gaming:
·
Teknologi
& rendering: Membuat
pakaian digital yang realistis butuh keahlian 3D tinggi. Simulasi kain yang
jatuh alami di berbagai bentuk avatar masih jadi tantangan teknis.
·
Penerimaan
konsumen: Tidak semua konsumen paham mengapa harus membeli pakaian
yang hanya ada di dunia digital. Edukasi pasar masih diperlukan.
·
Hak cipta
& plagiarisme: Koleksi digital lebih mudah disalin atau dijual ulang
tanpa izin. Perlindungan hukum jadi isu penting.
·
Integrasi
platform: Tidak semua game mengizinkan brand luar untuk masuk. Ada
hambatan teknis dan perizinan.
·
Risiko
ekuitas brand: Brand luxury harus hati-hati agar tidak terlihat kehilangan
eksklusivitas saat masuk ke dunia digital yang lebih mass-market.
Transformasi
di Masa Depan & Peluang untuk Indonesia
Busana virtual tidak hanya tren global, tapi juga peluang
besar untuk industri kreatif lokal. Beberapa perkembangan yang bisa kita lihat
ke depan:
·
Perpaduan
fisik & digital (phygital): Bisa jadi,
di masa depan setiap pembelian pakaian nyata otomatis disertai versi digital
untuk avatar pembeli.
·
Desainer
lokal masuk ke dunia game: Desainer Indonesia bisa mulai merancang skin untuk
game lokal atau internasional dengan sentuhan budaya khas.
·
Fashion
gaming di platform lokal: Dengan semakin banyak game buatan Indonesia, peluang
kolaborasi dengan fashion lokal semakin terbuka.
·
Teknologi
AR / VR domestik: Semakin mudahnya akses perangkat AR/VR akan mendorong
adopsi fashion digital lebih cepat.
Busana virtual di dunia gaming membuktikan bahwa fashion
bukan lagi terbatas pada kain dan runway. Kolaborasi antara brand fashion dan
platform gaming membuka jalan baru bagi ekspresi diri, komunitas, dan bisnis.
Meski penuh tantangan teknis dan budaya, tren ini diperkirakan akan terus
berkembang seiring makin besarnya dunia metaverse.
Bagi brand maupun desainer lokal, ini adalah peluang emas
untuk masuk ke ranah global tanpa harus selalu bersaing di runway tradisional.
Dunia pixel dan dunia nyata kini semakin menyatu — dan fashion adalah salah
satu jembatan terkuatnya.
Mengenal Multi Chanel Marketing, Strategi Kunci Bisnis Masa Kini
Kain Emboss: Tekstur Unik yang Bikin Tampil Berbeda
Sejarah dan Fakta YKK, Bukan Merk Resleting Biasa
Mini Bag, Micro Bag, dan Nano Bag — Serupa Tapi Tak Sama
Cultural Couture, Ketika Keberagaman Budaya Jadi Identitas Fashion Global
Avant-Garde: Seni, Fashion, dan Pemikiran di Luar Batas
Indonesia Menuju “Future Perfect”, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Alasan Kenapa Handuk Dan Pakaian Tidak Boleh Dicuci Bersamaan
Sejarah Seragam Sekolah di Dunia