Tren vest ahjumma belakangan ini kembali mencuri perhatian, bukan
hanya di Korea Selatan, tapi juga di kalangan pencinta fashion Asia. Gaya
berpakaian yang terinspirasi dari keseharian perempuan paruh baya Korea Selatan
ini perlahan bergeser maknanya.
Jika dulu dianggap sekadar
praktis dan fungsional, kini vest ahjumma justru dilihat sebagai simbol gaya
santai yang autentik dan relevan dengan kebutuhan hidup modern. Vest ahjumma
tidak hadir sebagai tren yang “berisik”. Ia tumbuh pelan, lewat kebiasaan
sehari-hari, lalu dilirik ulang oleh industri fashion karena kejujurannya.
Vest ahjumma adalah rompi atau vest tanpa lengan yang biasa dikenakan
oleh perempuan paruh baya di Korea Selatan dalam aktivitas sehari-hari.
Sebenarnya ini bukan bagian dari busana formal, melainkan pakaian praktis yang
dipakai untuk menunjang kenyamanan, kehangatan, dan kemudahan bergerak.
Istilah ahjumma sendiri
merujuk pada perempuan paruh baya Korea, buasana yang mereka gunakan dulu diasosiasikan
sebagai gaya berpakaian praktis dan “apa adanya”. Dalam keseharian, vest ini
identik dengan style saat berkebun, belanja ke pasar, jalan santai di lingkungan
rumah, atau aktivitas-aktivitas ringan lainnya.
Karena fungsinya hanya untuk menunjang rutinitas harian, desain vest ahjumma dibuat apa adanya, tidak rumit, namun tetap tahan lama. Dan seiring waktu, gaya rompi para ahjumma korea ini mulai dilihat dari sudut pandang berbeda. Hingga akhirnya, dunia fashion mengadaptasi vest ahjumma jadi item yang lebih kontekstual dengan gaya hidup modern, tanpa menghilangkan esensi awalnya.
Vest ahjumma sangat mudah
dikenali karena ia punya banyak ciri visualnya yang konsisten. Meski dimodifikasi
jadi versi yang lebih modern, namun karakter dasarnya tetap dipertahankan.
Berikut beberapa karakter utama
vest ahjumma:
·
Potongan sederhana
Vest ahjumma berpotongan oversized atau boxy, cenderung
longgar, lurus, dan tidak membentuk tubuh. Model ini memberi ruang gerak yang
nyaman untuk berbagai bentuk badan dan fleksibel saat digunakan sebagai lapisan
luar kaos lengan panjang atau kemeja.
·
Desain khas
Rompi ahjumma identik dengan kerah V (V-neck) atau low round collar. Desain tersebut membuatnya mudah dipadukan dengan
turtleneck. Vest ahjumma juga hampir selalu memiliki dua saku besar di bagian
depan untuk menyimpan ponsel, kunci, atau uang receh.
·
Detail kancing
Alih-alih ritsleting, vest ahjumma lebih sering
menggunakan kancing besar (kancing plastik atau kayu) yang memberi kesan
tradisional dan memudahkan pemakaian
·
Motif klasik
Dari segi motif, vest ahjumma sering hadir dengan pola
klasik seperti kotak-kotak, floral kecil, atau rajutan berpola sederhana yang
tidak mencolok.
·
Warna natural
Warna yang digunakan juga cenderung kalem dan membumi.
Cokelat, krem, abu-abu, hijau zaitun, hingga pastel kusam menjadi pilihan
favorit.
·
Bahan khusus
Sementara dari sisi material, vest ahjumma biasanya
menggunakan bahan rajut, quilted fabric, atau katun tebal yang hangat dan tahan
lama. Bagian dalam terkadang dilapisi bulu tipis untuk memberi kehangatan ekstra.
Dan kesan “tidak berusaha tampil
modis” inilah yang justru menjadi daya tarik utama vest ahjumma. Gayanya terasa
jujur, apa adanya, dan lekat dengan keseharian.
Meski identik dengan gaya ibu-ibu
Korea, vest ahjumma sangat fleksibel untuk dipadukan dengan item modern.
Kuncinya ada pada keseimbangan antara potongan klasik dan styling yang lebih
segar.
Nah, berikut beberapa cara
styling vest ahjumma yang bisa kamu coba:
Cara termudah untuk menyeimbangkan motif vest
yang ramai adalah mengkombinasikannya dengan inner polos seperti turtleneck
atau kemeja putih oversized. Lalu pilih celana bahan (loose trousers)
atau celana kulot warna hitam, beige, abu-abu atau nuansa netral lain.
Sempurnakan clean
look-mu dengan memasukkan kemeja ke dalam celana (tuck-in) agar proporsi
tubuh tetap rapi.
Ini style yang sangat populer di kalangan anak muda di
Seoul. Fokusnya pada kenyamanan dan kesan santai. Elemennya adalah kaos lengan
panjang polos atau hoodie tipis, boyfriend jeans atau baggy
jeans yang memberikan siluet lebar di bawah.
Padukan bersama sneakers putih (dad shoes) atau sepatu chunky dan
topi beanie atau tas kanvas (tote bag).
Kalau kamu pengen terlihat lebih manis dan anggun, kombinasikan
atasan blouse kerah lebar (peter pan collar) yang dikeluarkan di atas rompi dengan
rok. Kamu bisa memilih rok plisket panjang atau midi skirt motif bunga kecil
(untuk vest polos), atau rok polos (untuk vest bermotif).
Lengkapi gaya girly-mu
dengan sepatu mary jane atau boots kulit setinggi pergelangan
kaki.
Cara ini
dibuat khusus buat kamu yang berani bereksperimen, ya. Disini kamu bisa
mencampurkan dua tekstur atau motif sekaligus. Misalnya, vest rajut
bermotif di atas kemeja bergaris tipis atau kemeja flannel.
Agar tidak terlalu berantakan, pastikan ada satu warna
senada antara motif vest dan inner yang kamu pakai.
Lebih dari sekadar tren, vest
ahjumma membawa pesan yang cukup kuat tentang dunia fashion. Gaya ini seolah
mengingatkan bahwa berpakaian tidak selalu harus mengikuti standar usia, bentuk
tubuh, atau tren yang serba cepat. Kenyamanan, fungsi, dan kepercayaan diri
justru menjadi nilai utama.
Tertarik untuk mencoba? Jangan
lupa praktikkan tips di atas, ya!
Vest Ahjumma, Gaya Ibu-ibu Korea yang Diam-diam Jadi Tren
Apa Itu Headboard? Kenali Fungsi dan Jenis-jenisnya, Yuk!
Sejarah Patagonia, Brand Outdoor yang Jadi Legenda Fashion Berkelanjutan
Bahan Pembalut Wanita: Mengenal Material, Fungsi, dan Dampaknya bagi Tubuh & Lingkungan
British Vogue Beri Gelar Eternal Influencer pada Kate Middleton, Apa Maknanya?
Mona Lisa Tidak Dilukis di Atas Kanvas? Fakta Material dan Rahasia Keawetannya!
Kapas Kecantikan: Benarkah Terbuat dari Serat Kapas Asli? Ini Penjelasan Lengkapnya
Louis Vuitton Rilis Bag Charm Ikan Taiyaki Harga 16 Jutaan, Apa Istimewanya?
Raw Denim vs Washed Denim, Sama-sama Denim Tapi Kok Beda?
Apa Itu Little Black Dress? Sejarah dan Alasan Kenapa Wajib Punya