Kamu pernah ada kendala apa saat
menggunakan mesin jahit? Apakah jahitannya loncat? Benang sering putus? Atau permasalahan
lain? Hal-hal tak terduga itu seringkali dikeluhkan bagi mereka yang terbiasa bekerja
bersama mesin jahit. Apalagi kalau umur mesin itu sudah tak muda lagi.
Tanpa penanganan serta perawatan yang tepat, mesin jadi rewel sehingga permasalahan jahitan pun bisa makin banyak dan sering terjadi. Perasaan panik sekaligus bingung itu sangat wajar ketika kamu baru pertama kali mengalaminya. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar kinerja mesin bisa kembali normal?
Nah, kali ini kita akan bahas
seputar problema yang kerapkali terjadi ketika menjahit berikut cara penyelesaiannya.
1.
Mesin jahit macet
Lagi asik-asik menjahit eh tiba-tiba mesinya macet? Hal itu kemungkinan
terjadi karena needle hook tidak bisa
beroperasi secara maksimal akibat benang yang masuk. Biasanya disebabkan oleh
benang yang ruwet. Jika permasalahan ini terjadi, bukalah sekoci dan bersihkan bagian
needle hook.
2.
Benang Atas Sering Putus
Jika benang
jahitan bagian atas sering putus, kemungkinan penyebabnya adalah
pemasangan jarum yang kurang tepat. Bisa juga karena karakter benang tidak
sesuai dengan jenis kain, terlalu kasar ataupun terlalu halus. Akibatnya, ketegangan
benang jadi terlalu besar dan jarum lebih cepat tumpul atau bengkok.
Cara terbaik
menangani permasalahan ini yaitu mengganti jenis jarum yang baik, sesuaikan
nomor benang dengan nomor jarum. Setel kembali rumah sekoci dan kendurkan
tegangan benang atas dengan memperhatikan keseimbangan tegangan benang
bawah, tarik kain ke arah belakang mesin jahit.
3. Benang Bawah Sering Putus
Kalau benang bawah yang kerap putus berarti gulungan
benang di spul atau kumparan tidak rapi. Hal tersebut membuat tegangan benang
pada sekoci (bobbin case) terlalu besar, sehingga benang
tidak sempurna saat melewati rumah sekoci dan ada banyak debu bersarang
pada mesin.
Langkah
pertama untuk memperbaikinya yakni membersihkan bagian mekanisme mesin.
Pastikan garis tengah sekoci rata secara keseluruhan agar benang
bawah bisa melewati arah yang seharusnya. Jangan lupa, atur kesesuaikan ketegangan
benang bawah dan benang atas.
4.
Hasil Jahitan Longgar
Tak jarang
kita mendapati hasil jahitan pada kain terlihat kendor. Biasanya ini disebabkan
oleh gulungan benang bawah atau atas yang kurang rapat. Artinya, jika jahitan
atas yang terlihat kendor berarti benang bagian bawah yang bermasalah. Penanganannya
gampang kok, kamu hanya perlu mengencangkan baut sekoci.
Tapi, kalau jahitan
yang kendor adalah bagian bawah maka benang ataslah yang perlu dicek. Lalu kengencangkan
setelan pada kop benang bagian atas.
5.
Hasil Jahitan Kusut
Hasil setikan
mesin yang kusut bisa terjadi karena beberapa hal. Contohnya, kop benang atas
lepas, terlalu kendor, atau setelannya kurang rapat. Bisa juga karena
gulungan benang bawah tidak rata, benang tidak masuk sempurna ke sekoci, tangkai
jarum mesin terlalu tinggi, ataupun sepatu mesin tidak diturunkan ketika
menjahit.
Mengatasinya juga
tak jauh berbeda dengan permasalahan lain, yakni cek kembali sekoci dan sepul
benang pada mesin. Dan, ingat untuk selalu menurunkan sepatu mesin saat akan
mulai menjahit yaa.
6. Jarum sering patah
Jarum sering patah ketika digunakan untuk menjahit
bahan tertentu? Permasalahan ini mungkin saja terjadi lantaran kualitas jarum yang
buruk. Bisa juga karena ukuran atau pemasangan jarum yang kurang pas serta ujung
jarum membentur sepatu, needle plate atau sekoci (bobin case).
Solusinya tak lain adalah mengganti jarum lama dengan
jarum baru yang berkualitas. Perhatikan pemasangan jarum, pastikan sudah sesuai
dengan buku petunjuk dari mesin jahit. Periksa kembali kesesuaian penempatan
sepatu jahit, needle plate, dan sekoci.
Disamping itu, berikut ukuran jarum yang cocok untuk tiap
jenis bahan
·
9: kain Sutra, chifon, voile, dan organdi
·
11: kain Paris, brokat halus, dan katun
·
13: Katun, shantung, tafeta, dan linen
·
14: Linen, poplin, semi wol, dan wol
·
16: Jeans tebal
·
18 dan 20: Terpal dan kain jok
7.
Hasil jahitan lompat-lompat
Pernah
mendapati lebar jalinan benang jahit yang tidak merata? Pada kebanyakan kasus,
penyebab jahitan locat-loncat adalah timing
atau tension pada benang yang kurang
pas serta kondisi jarumnya memang sudah tumpul. Selain itu, berikut beberapa kerusakan
serta cara mengatasi hasil jahitan yang tidak konsisten:
·
Jika kamu mendapati jatum tumpul atau rusak,
maka segeralah menggantinya.
·
Jarum tidak terpasang dengan benar
·
Menyetel ulang timing (tension banang)
8.
Kain tidak bergerak maju ketika dijahit
Penyebabnya
cukup beragam, seperti:
·
Benang tersangkut di bawah kain
·
Alur benang di sekoci tidak sesuai
·
Gulungan benang di spull kurang rapi
·
Posisi gigi mesin jahit terlalu ke dalam
·
Tekanan sepatu ke bahan terlalu lemah
Penyelesaian terbaik
yang bisa kamu lakukan adalah memeriksa kembali setelan mesin, termasuk posisi gigi
mesin jahit. Pastikan juga lebar jalinan benang tidak terlalu kecil dan rumah
sekoci bebas debu, kotoran maupun sisa-sisa benang.
9.
Gerakan mesin terasa berat
Mesin yang sudah lama tidak dipakai atau jarang
dibersihkan kadang jadi terasa berat saat digunakan kembali. Cara pertama untuk
mengatasinya yakni memberikan pelumas (minyak mesin) pada bagian-bagian
penggerak. Namun, jika langkah tersebut masih kurang membantu, maka cobalah cek
kebersihan rumah sekoci dan jarak tusuk jahitan.
Tempat sekoci yang kotor akan menghambat mekanisme
perputaran mesin dan terasa berat. Begitu pula jarak jahitan yang terlalu
kecil.
Itulah beberapa permasalahan
menjahit yang seringkali muncul tanpa diduga-duga. Namun hal itu tergantung
tipe mesinnya ya. Beberapa jenis mesin mungkin punya permasalahan dan
penanganan tersendiri. Semoga bermanfaat!