Puffer jacket alias jaket padding dikenal sebagai
salah satu model jaket yang memiliki kemampuan sangat baik untuk menjaga tubuh
agar tetap hangat saat musim dingin. Ciri dan kekuatan utama jaket ini terletak
pada detail menggelembung yang berasal dari penambahan isian berupa material
isolator. Jenis bahan isian puffer jacket menentukan seberapa efektif kemampuannya
dalam menjaga suhu tubuh.
Itulah kenapa, penting untuk
mempertimbangkan jenis isian puffer jacket saat membelinya. Lantas, apa saja
jenis isian jaket quilt ini? Simak ulasannya, yuk!
Puffer jacket menjadi pilihan populer di negara-negara 4 musim seperti Korea, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris. Jaket ini selalu dicari saat menjelang dan selama winter alias musim dingin. Lapisan insulasi atau isian jaket puffer cukup bervariasi.
Nah, berikut beberapa isian jaket
puffer dan masing-masing karakteristiknya:
Bahan isian paling tradisional dan yang pertama kali digunakan
sebagai isian jaket puffer ialah bulu angsa. Disebut juga down jacket, puffer dengan bahan isian bulu angsa umumnya lebih
ringan dan mampu memberi isolasi termal yang baik. Karena sifat isolator bulu
angsa bekerja dengan cara menangkap sekaligus menahan udara di dalam jaket.
Karakter bahan yang ringan akan membuatmu tetap merasa
nyaman beraktivitas di luar ruangan saat musim dingin. Kamu bisa
mengandalkannya saat naik gunung atau bepergian ke tempat-tempat bersalju.
Jaket berisikan bulu angsa ini mempunyai kelebihan
serta kekurangan, diantaranya yaitu:
·
Sangat hangat, bulu angsa terkenal sebagai
insulasi yang sangat baik mampu menahan panas tubuh dan menjaga kehangatan di
suhu ekstrem.
·
Ringan dan packable sehingga mudah disimpan atau
dibawa.
·
Tahan lama jika dirawat dengan benar.
·
Tidak tahan air, kamampuan insulasinya berkurang
saat kondisi basah.
·
Jaket berbulu angsa membutuhkan perawatan khusus
dengan mekanisme dry cleaning.
·
Harganya mahal
Bulu sintetis dirancang untuk meniru sifat-sifat bulu
angsa menggunakan material buatan berupa serat polyester. Meski tak sehangat
bulu asli, synthetic down tetap bisa jadi pilihan baik karena tetap bisa
menghangatkan disaat basah. Perawatnya lebih mudah dan harga pun cukup terjangkau.
Bulu sintetis juga lebih efektif dalam kondisi basah,
karena daya serap airnya tak sebanyak bulu alami. Sayangnya, jaket synthetic
down (bulu sintetis) cenderung lebih berat dibanding bulu angsa (down feather).
Puffer jaket dengan isian bulu sintetis cocok penggunaan sehari-hari di daerah yang
cuaca dinginnya tidak terlalu ekstrem. Ini juga merupakan pilihan ideal
pengganti down jacket.
Versi jaket puffer yang lebih modern
memakai isolasi berbahan dasar serat polyester berupa dakron. Seperti halnya bulu sintetis, isian ini lebih
tahan air, ringan, dan mudah dikeringkan. Jaket puffer poliester lebih cocok
untuk penggunaan kasual atau aktivitas ringan di cuaca dingin.
Namun, tingkat kehangatan bahan tersebut
tidak sebaik bulu angsa atau bulu sintetis premium. Puffer jacker dengan isian
serat poliester ini juga lebih berat dan kurang bisa dikompres sehingga ukurannya
lebih besar dan kurang praktis.
Jaket “bengkak” dan menggelembung ini cukup efisien untuk menjaga suhu tubuh. Dengan lapisan luar tahan air serta desain kerah tinggi, puffer jaket dapat member perlindungan maksimal di tengah cuaca dingin.
Terlepas dari
sifat tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih padding atau puffer jacket, yaitu:
Bagian luar puffer jaket biasanya dibuat
dari kain nilon atau polyester dengan tingkat waterproof dan windproof
yang tinggi. Sehingga tubuh bisa tetap hangat saat turun hujan atau angin yang
berembus kencang.
Bahan nilon dan poliester mempunyai
karakteristik masing-masing. Nilon adalah jenis bahan yang ringan, kuat, anti-air
dan tahan sobek. Beberapa merk jaket nilon dilengkapi lapisan penolak air atau durable water repellent (DWR) agar terbebas
dari lembap. Disisi lain, polyester dikenal sebagai bahan yang tahan aus, cepat
kering, dan mampu mempertahankan suhu tubuh.
Jenis isian merupakan faktor
penting dalam menentukan tingkat kehangatan dan kenyamanan jaket puffer.
Karena
sangat hangat dan ringan, puffer isi bulu angsa cocok untuk cuaca dingin
ekstrem. Tapi kurang direkomendasikan di daerah lembap karena bisa kehilangan
insulasi saat basah.
Bulu
sintetis lebih terjangkau dan tahan air dari bulu angsa, cocok digunakan di
lingkungan lembap atau hujan.
Polyester
fiber adalah opsi paling ekonomis untuk cuaca dingin yang ringan hingga sedang
Kemampuan dilipat kecil atau packable merupakan salah satu aspek yang perlu dipetimbangkan saat memilih jaket padding. Karena penggunaannya untuk menemani aktivitas di luar ruangan seperri travelling ataupun naik gunung. Lebih praktis jika jaket tersebut dilengkapi stuff bag sehingga jaket bisa tersimpan rapi di dalam tas.
Perhatikan juga keberadaan hoodie dan fitur
pendukung lain untuk memaksimalkan perlindungan puffer jacket saat cuaca dingin.
Hoodie dapat memberi proteksi ekstra di area kepala yang sensitif terhadap
udara dingin, seperti hidung dan telinga. Dengan begitu, badan bisa tetap
hangat meski ada di tempat yang dingin seperti daerah bersalju, dataran tinggi
dan puncak gunung.
Itu dia
beberapa jenis isian serta tips memilih jaket puffer yang perlu kamu tahu.
Semoga bermanfaat ya!