Dimanapun tempatnya, item fashion
dengan detail animal print khususnya motif leopard pasti selalu mencuri perhatian.
Motif klasik ini kerap diidentiikan dengan mode eksentrik karena gaya dan look-nya yang terkesan sangat berani. Tak heran jika keberadaannya benar-benar
bisa menarik tiap pasang mata untuk melihatnya.
Terlepas dari tampilan
istimewanya, motif leopard juga menyimpan segudang fakta unik yang
menjadikannya sebagai ikon abadi, di dunia mode, seni, maupun simbol alam liar.
Yuk, telusuri pesona corak yang tak lekang oleh waktu ini!
Sesuai namanya, leopard
print merujuk pada bahan pakaian, aksesoris maupun barang interior yang memiliki motif serupa pola pada kulit
macan tutul. Ciri khasnya berupa pola tak beraturan dengan warna dasar
cokelat, krem, atau kuning dan garis batas berwarna hitam yang mengelilingnya.
Corak yang kerap digunakan
sebagai simbol keberanian dan sensualitas ini sempat menjadi fenomena budaya sekaligus
ikon mode pada tahun 1950-an. Terutama setelah Crhristian Dior menyarankan kaun
wanita pada masa itu untuk menggunakan pakaian bermotif. Pola leopard pun terus
berkembang dan mewakili citra wanita kelas atas.
Modern ini, leopard printing kerap dikenakan oleh wanita untuk menciptakan gaya feminine yang berani, rock star bergaya lawas dan identik dengan kelompok dangdut fenomenal (Trio Macan). Corak macan tutul bisa ditemukan pada scraf, jaket, atau legging yang membuat pemakainya terlihat mencolok.
Terlepas dari eksistensinya di industri fashion dan hiburan, seorang penulis fashion
bernama Jo Weldon justru mengungkap bahwa fungsi corak ini macan tutul bukan
untuk menarik perhatian melainkan sebagai cara menyembunyikan diri atau menyatu
dengan alam sekitar.
Selain itu, berikut beberapa
fakta tentang motif leopard yang menarik untuk diketahui.
Dilansir dari laman
mental floss, corak pada kulit macan tutul membuat mereka lebih mudah
berkamuflase di hutan. Mereka pun menjadi tidak terlihat, sehingga bisa dengan
mudah menangkap hewan buruan.
Tapi hal
sebalinya terjadi saat ia dimodifikasi menjadi busana dan item fashion lain. Motif
leopard justru membuat barang-barang terlihat mencolok dan sangat mudah
ditemukan.
Dalam dunia
fashion, leopard print kerap diasosiasikan sebagai sebuah simbol daya tarik
kaum wanita. Banyak orang menganggap macan tutul adalah bagian dari keluarga
kucing dan macan, yaitu kelompok hewan yang seksi dan menggemaskan. Hal inilah
yang menciptakan sebuah cerminan bahwa item bermotif leopard adalah milik
wanita yang feminin sekaligus ‘garang’.
Sejak ribuan tahun
lalu, motif macan tutul sudah dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan
status tinggi. Bahkan di peradaban Mesir hingga suku-suku di Afrika dan Amerika
Latin, kulit atau motif macan tutul digunakan sebagai busana kebesaran para
raja, prajurit gagah, atau pemimpin spiritual.
Ini
menggambarkan posisi fashion bermotif leopard yang lebih dari sekedar gaya,
melainkan simbol kekuasaan dan dominasi seseorang. Kehadirannya dalam artefak
bersejarah menunjukkan bagaimana manusia telah lama terpesona oleh aura
karismatik dari motif macan tutul.
Memasuki tahun
70an hingga 80an, pola leopard kembali bertransformasi dan dipakai oleh
penggemar musik rock. Hal tersebut karena motif ini dianggap sesuai dengan citra
musik rock yang bebas dan penuh pemberontakan.
Motif macan
tutul dan segala konotasinya sebagai simbol kekuatan, keganasan, serta dominasi
di alam liar sangat cocok dengan identitas musik rock. Fashion motif macan
tutul pun kerap menjadi statement penampilan para rocker saat beraksi di
panggung maupun keseharian mereka. Ini juga sebagai penegas bahwa merea
"berbeda" dan tidak takut terlihat menonjol.
Tak bisa
dipungkiri jika motif macan tutul adalah salah satu tren mode yang paling gigih
dan tak pernah usang. Sejak awal abad ke-20, motif ini telah berulang kali
menghiasi panggung mode global. Dari desainer haute couture hingga merek ready-to-wear,
motif macan tutul selalu berhasil menemukan tempatnya.
Ia mampu
memberikan kesan berani, eksotis, dan
glamor secara bersamaan. Gaun elegan, mantel dramatis, hingga aksesori
sederhana seperti syal atau tas tangan, motif macan tutul selalu berhasil
menambahkan sentuhan fierce dan percaya diri pada penampilan.
Popularitasnya yang tak pernah surut membuktikan daya tarik universal motif ini
di mata para fashionista dan publik umum.
Sensualitas motif leopard tak hanya sebatas di dunia mode,
tapi juga menyentuh ranah seni dan interior desain. Kamu bisa menemukan corak
leopard pada beragam produk interior seperti karpet, sofa, hingga hiasan
dinding atau walldecor.
Jauh dari asalnya, macan tutul telah
menjadi sumber inspirasi bagi para seniman maupun desainer busana. Identitas
uniknya telah diadaptasi dalam lukisan, patung, desain interior, serta pola
busana di berbagai belahan dunia.
Ini membuktikan bahwa motif
leopard bukan sekedar pola melainkan karya seni alami yang terus menginspirasi
kreativitas manusia. Eksisitensinya juga membuktikan bahwa ia adalah simbol
kekuatan dan ikon budaya yang tak pernah kehilangan daya pikat.