Pencetakan langsung ke filma
disebut juga DTF (Direct to Film)
merupakan sebuah metode pencetakan yang menawarkan kemudahan serta kecepatan
tanpa mengorbankan kualitas. Banyak pebisnis juga memilih teknik ini karena mempertimbangkan
kerserbagunannya. Hasil printing yang tajam, cerah dan tahan lama, dipengaruhi
berbagai aspek. Salah satunya yaitu bubuk perekat (hot-melt adhesive powder) atau disebut juga bubuk ajaib.
Ini merupakan Nah, buat kamu yang
masih belum tahu apa itu bubuk ajaib, simak ulasan berikut ini yuk!
Secara kimia, bubuk ajaib dtf adalah sejenis polimer termoplastik yang dirancang khusus agar bisa meleleh pada suhu tertentu dan bekerja sebagai lem super. Sifat unik tersebut memungkinkan bubuk untuk menempel hanya pada area desain yang terkena tinta. Tekstur bubuk ajaib ini mirip tepung halus dan berwarna putih.
Komposisi bubuk DTF tergantung
pada jenis dan merk, tapi umumnya terdiri dari campuran resin, polimer, serta zat
aditif. Kebanyakan serbuk DTF putih mengandung poliuretan murni, sedangkan
bubuk DTF hitam berbahan dasar karbon aktif serta bubuk karet.
Bubuk ajaib tersedia dalam bentuk
yang sangat halus, halus, atau kasar. Ukuran partikelnya berrbeda-beda, mulai
dari 50 hingga 300 mikron. Dimana tiap partikel dibuat untuk tujuan spesifik
dalam mekanisme pencetakan DTF:
Pemilihan bubuk DTF harus
disesuaikan dengan media cetak serta detail desain yang diinginkan. Bubuk halus
paling cocok untuk pekerjaan detail, bubuk sedang cocok untuk sebagian besar
proyek, dan bubuk kasar cocok untuk kain kasar atau penggunaan di luar ruangan.
Bubuk ini memiliki beberapa
karakteristik utama yang membuat kinerjanya begitu efektif dalam proses sablon
DTF. Karakteristik ini mencakup sifat fisik dan kimianya yang dirancang khusus
untuk melekat pada tinta dan menempel kuat pada kain.
Berikut karakteristik utama bubuk
ajaib DTF:
1.
Termoplastik
Bubuk yang
digunakan pada sablon DTF merupakan jenis polimer termoplastik. Artinya bubuk
akan meleleh saat dipanaskan hingga suhu tertentu, lalu kembali mengeras setelah
didinginkan. Ini memungkinkan bubuk untuk berubah dari partikel padat menjadi
lapisan perekat cair yang menempel dan menciptakan ikatan kuat pada media
printing (kain).
2.
Partikel Halus,
Terdiri dari
partikel-partikel yang sangat halus, mirip dengan tekstur tepung, memastikan
bubuk dapat menempel secara merata ke seluruh permukaan desain. Sehingga pola
pada tinta akan tercetak sempurna tanpa meninggalkan gumpalan yang tidak
diinginkan.
3.
Warna Putih
Secara visual,
bubuk ajaib DTF berwarna putih. Tapi ketika dilelehkan, ia akan menjadi lapisan
transparan yang menutupi warna tinta dasar yang umumnya berwarna putih. Sehingga
warna desain utama terlihat cerah dan solid di atas kain gelap.
4.
Daya Rekat Tinggi
Karakteristik
terpentingnya adalah daya rekatnya yang luar biasa. Bubuk ini mampu menciptakan
ikatan yang sangat kuat antara tinta dan serat kain, membuatnya tahan lama dan
tidak mudah terkelupas atau retak.
5.
Elastisitas
Setelah
meleleh dan mengeras, bubuk ini membentuk lapisan elastis yang memungkinkan
desain sablon untuk meregang bersama kain tanpa pecah. Karakter ini sangat penting
untuk bahan seperti jersey atau kaos katun yang fleksibel.
Selain variasi ukuran partikel,
bubuk ajaib DTF juga dapat dibedakan berdasarkan material penyusunnya. Nah,
berikut jenis bubuk DTF yang tersedia di pasaran:
1.
TPU (Thermoplastic
polyurethane)
TPU, singkatan dari Thermoplastic Polyurethane, adalah
jenis bubuk perekat yang paling populer dan dominan di pasaran. Kepopulerannya
bukan tanpa alasan; bubuk ini menjamin hasil cetak yang sangat elastis dan
awet. Sifatnya yang fleksibel memungkinkan desain untuk "bergerak" bersama
serat kain. Hal ini secara efektif mencegah retakan pada cetakan, terutama pada
bahan yang sering diregangkan.
Dengan TPU, desain sablon tidak hanya menempel kuat,
tetapi juga memiliki ketahanan luar biasa terhadap gesekan dan pencucian. Menjadikannya
pilihan utama bagi banyak produsen garmen.
2.
PES (Polyethylene
sulfide)
Jika elastisitas bukan prioritas utama, bubuk
Polyethylene Sulfide (PES) bisa menjadi jawabannya. Bubuk jenis ini cenderung
lebih kaku, namun di situlah letak kekuatannya. Kekakuan ini memberikan
ketahanan aus yang superior, membuat hasil cetakan lebih kokoh dan tahan
banting.
Bubuk PES adalah pasangan ideal untuk bahan poliester.
Sesuai dengan namanya, bubuk ini berbasis resin poliester, sehingga menciptakan
ikatan sempurna saat diaplikasikan pada kain berbahan dasar poliester.
3.
PA (Poliamida)
Jenis bubuk poliamida (PA) menawarkan kompromi terbaik
antara dua jenis di atas. Bubuk PA, yang sering disebut sebagai nilon,
memadukan elastisitas dari TPU dengan kekuatan dari PES. Terbuat dari polimer
sintetis, bubuk ini memberikan kelenturan yang cukup untuk mencegah retakan,
namun dengan daya tahan ekstra terhadap keausan.
Meskipun tidak sepopuler TPU, bubuk PA sangat serbaguna dan
ideal untuk aplikasi yang menuntut ketahanan tinggi tanpa mengorbankan
fleksibilitas.
Pemilihan jenis bubuk ini sangat
bergantung pada jenis kain yang akan disablon dan hasil akhir yang diinginkan.
Untuk pakaian yang sering meregang seperti jersey, bubuk TPU adalah
pilihan terbaik. Sementara itu, untuk kaos katun biasa, bubuk poliamida sudah
lebih dari cukup untuk menghasilkan sablon yang berkualitas.
Itu dia penjelasan mengenai
karakteristik serta jenis-jenis bubuk DTF yang penting untuk diketahui.
Terutama untuk kamu yang ingin memulai bisnis percetakan atau jasa sablon DTF.
Bubuk perekat hanyalah satu dari
banyak komponen yang dibutuhkan untuk keberhasilan DTF. Karena kualitas kain
juga memainkan peran vital dalam menghasilkan cetakan terbaik. Pastikan Anda
menggunakan kain berkualitas tinggi,
seperti halnya produk kain yang tersedia di Bahankain.com.
Ada banyak pilihan kain dengan kualitas
yang mumpuni dan spesifikasi beragam untuk proyek sablon DTF, DTG maupun digital printing. Cek ketersediaan bahan kain incaranmu di
Kategori Produk kami.
Atau langsung hubungi customer
service kami untuk mendapatkan promo serta harga terbaik.