Kalau fashion outdoor lokal punya brand
Eiger, maka gaya urban adalah milik 3Second. Di tengah gempuran gempuran local brand, 3Second tetap konsisten mempertahankan identitas gaya urban. Gaya
fashion yang simpel, kasual, dan futuristic menjadikannya sebagai salah satu
brand fashion andalan generasi muda Tanah Air.
Lebih dari sekedar merk pakaian, 3Second
adalah representasi gaya hidup anak muda Indonesia yang aktif, enerjik namun ingin
tetap stylish. Ia berhasil menembus batas antar negara dan melesat jauh lewat
perpaduan kreativitas, kualitas, dan strategi branding yang matang.
Semuanya tentu tidak mudah, karena
ia benar-benar memulai dari bawah, mencari identitas lalu terus tumbuh dengan
ekosistem yang matang. Simak perjalanan merk ini, yuk!
Three Second atau lebih dikenal sebagai 3Second adalah salah satu brand fashion lokal Indonesia yang
berfokus pada gaya kasual, urban, dan
modern. Merek ini berasal dari Bandung dan berada di bawah naungan
perusahaan PT Biensi Fesyenindo,
yang berdiri sejak 1997.
3Second dikenal lewat koleksi
pakaian yang mengikuti tren anak muda, mulai dari kaus, hoodie, jaket, kemeja,
celana, hingga aksesori seperti tas, topi, dan sandal. Gaya desainnya yang
simpel namun stylish membuat brand ini populer di kalangan remaja dan dewasa
muda di seluruh Indonesia.
3Second lahir di Bandung, kota
yang memang dikenal sebagai pusatnya kreativitas dan industri fashion lokal. Perjalannya
dimulai pada awal 1990-an, ketika dua bersaudara dari Bandung, Hirman Rivano
dan Hera Mulyantara memulai usaha kaos polos kecil-kecilan. Modal mereka bukan
showroom mewah atau mesin canggih, melainkan hanya pabrik rumahan serta keberanian.
Meski hanya kaos, tapi mereka selalu
konsisten dan memperhatikan tiap detail jahitan serta kualitas bahan. Dari
mulut ke mulut, pesanan terus meningkat dan produk kaos polos mereka mulai
masuk ke berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta serta kota-kota lain. Momen ini
menjadi awal keyakinan bahwa mereka tak hanya mampu memproduksi pakaian, tetapi
juga bisa membangun ‘brand’.
Perjalanan itu kemudian
melahirkan perusahaan Biensi Fesyenindo
pada tahun 1997, yang menjadi fondasi penting terbentuknya brand 3Second.
Berikut beberapa fakta yang
mengikuti perjalanan three second, dari brand lokal hingga menjadi wajah
fashion kasual Indonesia di pasar Global:
Nama 3Second mulai digunakan sekitar
pertengahan 1990-an. Dan Three Second disini bukan sekedar identitas merk,
melainkan filosofi dimana:
Dalam “tiga detik” seseorang bisa jatuh cinta pada
sebuah produk.
Makna tersebut menggambarkan keyakinan para pendirinya
bahwa desain pakaian yang kuat, simple, dan stylish dapat menarik perhatian
konsumen dengan sangat cepat. Sejak nama 3Second diresmikan, kariernya pun
resmi berjalan sebagai lini fashion di bawah Biensi Fesyenindo. Karakternya mengikuti
gaya hidup anak muda pada masa itu: urban,
muda, dan dinamis.
Setelah brand 3Second diperkenalkan ke pasar,
pertumbuhannya terbilang cepat dan konsisten. Ada sejumlah faktor penting ikut
mendorong perkembangannya:
·
Desain adaptif
3Second
memosisikan diri sebagai brand fashion untuk anak muda. Karena itu, desain
produknya selalu diperbarui mengikuti perkembangan gaya urban. Mulai dari kaus
graphic, jaket denim, hoodie, hingga aksesoris.
·
Produk Inovatif
Dari awal hanya
memproduksi kaus polos, 3Second berkembang menjadi brand dengan koleksi
lengkap:
1.
kaus & jaket
2.
kemeja
3.
celana
4.
tas
5.
sepatu dan sandal
6.
aksesoris lifestyle
·
Ekspansi besar-besaran
Popularitas yang
terus bertambah, membuat 3Second membuka banyak outlet di seluruh
Indonesia. Tak butuh waktu lama, brand ini langsung menjelma jadi salah satu
jaringan retail fashion lokal terbesar.
·
Lahirnya sub-brand baru
Untuk memperluas
pasar, Biensi Fesyenindo kemudian menghadirkan berbagai sub-brand seperti:
1.
Greenlight desain clean, simple, lebih
dewasa dan urban
2.
Moutley streetwear yang lebih berani dan
berkarakter
3.
Famo tampilan lebih maskulin
4.
FMC Speed Supply gaya motor enthusiast
5.
3Second Kids gaya streetwear untuk anak-anak.
Semua
sub-brand tersebut saling melengkapi, namun tetap membawa ciri khas
masing-masing.
Memasuki era modern, 3Second tak ketinggalan mengikuti
perubahan gaya belanja masyarakat. Mulai 2012, brand ini memasuki e-commerce dan
kemudian meluncurkan toko online resmi
lengkap dengan sistem distribusi yang lebih terorganisir.
Keberadaan platform digital membuat 3Second semakin
mudah diakses oleh konsumen di seluruh Indonesia, bahkan hingga pasar luar
negeri.
Popularitas 3Second tak hanya di Tanah Air. Brand ini
pernah tampil dalam rangkaian acara fashion internasional, termasuk Paris Fashion Week melalui undangan
Gekrafs pada tahun 2022. Ini menjadi bukti bahwa brand lokal pun dapat unjuk
gigi di panggung global.
Kehadiran mereka di acara internasional memberi pesan
kuat bahwa brand Indonesia mampu
bersaing secara kreatif dan visual dengan merk-merk global.
Sampai detik ini, 3Second tetap konsisten dengan gaya
urban yang ringan, nyaman, dan stylish. Produk-produknya kerap jadi andalan
bagi penggemar fashion kasual namun tetap ingin tampil trendi.
Beberapa alasan mengapa 3Second tetap populer:
·
Desain urban, selalu fresh dan relevan dengan
fashion remaja dan generasi muda
·
Harga kompetitif dengan kualitas yang nggak
kaleng-kaleng.
·
Sistem distribusi yang kuat, hadir di toko fisik
maupun kanal digital yang lebih efisien.
·
Punya identitas dan brand image yang kuat di kalangan anak muda
·
Hadir dalam berbagai kategori fashion
Karakter
itulah yang membuat 3Second tidak hanya bertahan, tetapi terus tumbuh sebagai
fashion lokal yang punya identitas global.
Bahkan beberapa tahun terakhir,
3Second semakin agresif membuka toko, mulai dari kota besar hingga sudut-sudut kecil
di Indonesia. Kehadiran yang luas, modern, dan nyaman menjadi ciri khas
tersendiri.
Yang lebih membanggakan, 3Second
kini juga mulai merambah pasar internasional. Mereka sudah memperkenalkan
produknya ke beberapa negara ASEAN seperti Malaysia dan Brunei. Langkah ini
menegaskan posisi 3Second sebagai brand Indonesia yang siap bersaing di pasar
global.
Sejarah 3 Second, Brand Lokal yang Kualitasnya Gak Kaleng-kaleng!
Fashion 2026 Akan Seperti Apa? Ini Prediksinya!
Evolusi Gaya Otaku: Dari Akihabara Jepang, ke Runway Dunia
Effortlessly Handsome: Trik Biar Ganteng Maksimal, Usaha Minimal
Black Friday di Dunia Fashion Lokal: Panduan Belanja Cerdas Biar Gaya Tetap Maksimal!
6 Acara Mode Paling Berpengaruh di Dunia
Mengenal Shrug, Outer Kecil yang Bikin Penampilan Auto Kece!
Inilah 7 Item Pakaian yang Tidak Lekang oleh Waktu, Kelas, Maupun Generasi
Mengenal Drawn Thread Embroidery dan Cara Membuatnya