Belakangan ini, tas anyaman kulit menjadi salah satu tren fashion terkuat di kalangan wanita. Detail anyaman yang bertekstur, elegan tanpa berlebihan, serta cocok untuk berbagai gaya membuat tas kulit berpola unik ini makin digemari. Lebih dari sekedar hiasan, motif 3D ini terbentuj dari teknik anyaman kulit bernama intrecciato.
Sebuah metode hias yang diperkenalkan oleh brand mewah asal Italia, Bottega Veneta. Lebih dari sekedar metode, intrecciato menggambarkan tentang cara mengolah bahan agar lebih kuat, lentur, dan tahan lama. Yuk, pelajari lebih banyak tentang teknik ini!
Apa Itu Teknik
Intrecciato?
Intrecciato adalah teknik menganyam kulit. Kulit tidak digunakan dalam bentuk lembaran utuh, melainkan
dipotong menjadi pita-pita panjang dan tipis. Pita inilah yang kemudian dianyam
satu per satu hingga membentuk permukaan tas yang menyatu.
Proses ini
dilakukan dengan tangan dan membutuhkan ketelitian tinggi. Anyaman harus rapi,
jaraknya konsisten, dan tegangannya pas. Jika terlalu longgar, tas bisa berubah
bentuk. Jika terlalu rapat, kulit justru bisa rusak. Karena itulah teknik ini
sangat mengandalkan pengalaman pengrajin.
Hasil akhirnya
adalah tas dengan permukaan bertekstur, terasa lentur saat disentuh, dan tampak
lebih hidup dibanding tas polos.
Fakta Tentang
Teknik Intrecciato
Berbeda dengan motif cetak atau emboss,
Intrecciato benar-benar mengandalkan kerja tangan pengrajin, sehingga setiap
hasilnya memiliki karakter dan detail yang terasa hidup.
Berikut fakta tentang teknik intrecciato:
1.
Awal mula Intrecciato
Teknik Intrecciato berasal dari
Italia dan mulai dikenal pada akhir tahun 1960-an. Saat itu, teknologi mesin
jahit belum secanggih sekarang. Menjahit kulit tebal sering kali menghasilkan
jahitan kasar dan kurang kuat.
Para pengrajin kemudian mencari
solusi. Alih-alih memaksa menjahit kulit tebal, mereka memotong kulit menjadi
bagian yang lebih tipis dan menganyamnya. Cara ini justru membuat material
lebih fleksibel, kuat, dan tahan lama.
Tanpa disadari, solusi sederhana ini
melahirkan tampilan yang sangat khas. Anyaman kulit tersebut kemudian menjadi
ciri utama Bottega Veneta, rumah mode yang dikenal dengan filosofi desainnya
yang tenang dan tidak berisik.
2.
Anyaman sebagai
identitas, bukan logo
Yang menarik dari teknik Intrecciato
adalah perannya sebagai identitas visual. Bottega Veneta memilih untuk tidak
menampilkan logo besar pada produknya. Sebagai gantinya, mereka menjadikan pola anyaman itu sendiri sebagai “tanda
pengenal”.
Ketika seseorang melihat tas dengan
anyaman khas tersebut, mereka langsung tahu karakter produknya—tanpa perlu
membaca merek. Di sinilah Intrecciato menjadi simbol kemewahan yang berbeda:
tidak mencolok, tetapi tetap kuat.
Konsep ini kini sering disebut
sebagai quiet luxury, kemewahan yang tidak perlu pamer, namun terasa
dari kualitas dan detailnya.
3.
Mengapa teknik ini
terasa “mahal”?
Ada beberapa alasan mengapa tas
dengan teknik Intrecciato sering terlihat lebih bernilai. Pertama, proses
pembuatannya tidak instan. Anyaman membutuhkan waktu, ketelitian, dan keahlian.
Kedua, struktur anyaman membuat beban tas tersebar merata, sehingga tas terasa
lebih kokoh.
Selain itu, tekstur anyaman memberi
dimensi visual yang kaya. Tas terlihat sederhana, tetapi tidak membosankan.
Justru detail kecil inilah yang membuatnya tampak eksklusif.
4.
Dari teknik klasik ke
tren modern
Seiring waktu, teknik Intrecciato
menginspirasi banyak desain tas bermotif anyaman di berbagai belahan dunia.
Tidak hanya menggunakan kulit asli, kini banyak adaptasi dengan kulit sintetis,
kain, hingga kombinasi material lain.
Di Indonesia sendiri, tren tas anyaman
mudah diterima karena dekat dengan budaya kerajinan. Banyak pengrajin dan brand
lokal mengembangkan tas anyaman dengan sentuhan modern, tanpa kehilangan kesan
rapi dan fungsional.
Teknik Intrecciato, Cerita di Balik Tren Tas Motif Anyaman yang Mempesona
Malioboro Mall, Sejarah Toserba Modern Pertama di Yogyakarta
Uniform Dressing: Kenapa Outfit yang Sama Setiap Hari Justru Bikin Hidup Lebih Ringan
Vest Ahjumma, Gaya Ibu-ibu Korea yang Diam-diam Jadi Tren
Apa Itu Headboard? Kenali Fungsi dan Jenis-jenisnya, Yuk!
Sejarah Patagonia, Brand Outdoor yang Jadi Legenda Fashion Berkelanjutan
Bahan Pembalut Wanita: Mengenal Material, Fungsi, dan Dampaknya bagi Tubuh & Lingkungan
British Vogue Beri Gelar Eternal Influencer pada Kate Middleton, Apa Maknanya?
Mona Lisa Tidak Dilukis di Atas Kanvas? Fakta Material dan Rahasia Keawetannya!
Kapas Kecantikan: Benarkah Terbuat dari Serat Kapas Asli? Ini Penjelasan Lengkapnya