Bagi sebagian orang mungkin masih bingung atau bahkan belum mengetahui apa itu konstruksi kain. Konstruksi kain adalah identitas kain yang meliputi jenis anyaman, nomor benang, dan kerapatan benang lusi dan pakan dalam satu inch.
Pada artikel kali ini, Bahan Kain akan membahas mengenai konstruksi kain pada proses pemesanan kain yang diinginkan dan juga yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Untuk membuat suatu kain, tahap awal yang dilakukan adalah melakukan perencanaan proses penenunan yang dilakukan mulai dari proses persiapan, yaitu menyiapkan bahan baku kain berupa benang. Kemudian proses penganjian, yaitu memberi kanji pada benang. Sebelum proses penenunan dilakukan, benang harus melalui proses pencucukan yaitu pembuatan motif anyaman.
Pada proses pembuatan kain akan menjadi lebih mudah apabila terdapat spesifikasi yang jelas dari kain tersebut, contohnya terdapat konstruksi, lebar kain, finishing dan juga keterangan lainnya.
Bahan Kain akan mengajari kamu bagaimana membaca konstruksi kain agar lebih
mempermudah dalam proses pemesanan kain.
Berikut contoh konstruksi pada kain:
Woven Twill 2/1
CD16xCD12/108x56, 58” peach finish
Dari konstruksi
yang tertera di atas, artinya;
Customer meminta jenis kain tenun (woven) twill 2/1 dengan nomer benang lusi 16 dan nomor benang pakan 12, baik itu benang lusi ataupun benang pakan adalah jenis benang carded. Pada kain memiliki tetal lusi/jumlah benang lusi dalam satu inci sejumlah 108 helai, dan juga tetal pakan/jumlah benang pakan dalam satu inci sejumlah 56 helai. Finish yang diminta di sini adalah peach yang artinya permukaan kain agak berbulu dan pegangannya halus. Lebar kain yang diminta adalah 58 inch.
Di Indonesia memiliki banyak sekali supplier-supplier yang kuat di bidang woven katun, sehingga kita dapat memilih supplier yang sesuai dengan keinginan kita. Di sini apabila semakin baik benang yang digunakan maka akan mempengaruhi kualitas kain yang akan dihasilkan.
Langkah selanjutnya adalah mengirimkan contoh warna sesuai dengan warna standard yang dimiliki oleh para customer. Biasanya customer memiliki koleksi warna-warna tertentu, terkadang warna yang sama pun dapat memiliki shade warna yang berbeda. Perlu diperhatikan juga untuk tidak lupa menuliskan referensi nomor yang dimiliki oleh setiap pabrik, hal ini berguna untuk memudahkan mereka memcari resep dari setiap warna tersebut.
Sumber: id.pinterest.com
Bagimana sahabat
Bahan Kain, sudah paham belum cara membaca konstruksi kain? Jangan lupa untuk
selalu percayakan BahanKain.com dalam memenuhi kebutuhan kain dalam berbagai
keperluanmu, ya.