Di tengah pergeseran budaya dan teknologi, tren fashion kini tak lagi hanya bersumber dari jalanan atau influencer Instagram. Justru, layar kecil—yakni serial televisi dan streaming—telah menjadi kiblat gaya baru yang lebih kuat dan berpengaruh. Dari pakaian santai yang dikenakan karakter The White Lotus hingga penampilan glamor ala Emily in Paris, gaya karakter TV kini meresap ke lemari pakaian penggemar di seluruh dunia.
Gaya TV:
Dari Hiburan Menjadi Inspirasi Gaya Hidup
Musim terbaru The White Lotus menjadi bukti paling jelas bagaimana TV bisa mendikte gaya berpakaian masyarakat. Karakter seperti Chelsea dan Chloe bukan hanya menghadirkan drama, tapi juga wardrobe yang bisa ditiru oleh siapa pun—baik yang liburan ke Phuket maupun sekadar staycation di kota. Tidak heran jika gaya “loud luxury” yang ditampilkan dalam serial ini mendominasi pencarian fashion online.
“Depop”, platform jual beli pakaian preloved, mencatat lonjakan pencarian fashion berdasarkan tayangan TV. Antara Februari dan April 2025, pencarian terkait The White Lotus naik hingga 1700%. Sementara itu, musim terbaru Emily in Paris juga memicu kenaikan pencarian sebanyak 356% pada September 2024.
Menurut Steve
Dool, Chief Marketing Officer Depop,
tren ini muncul karena audiens merasa terhubung dengan karakter dan cerita di
layar. “Komunitas kami hidup dari momen budaya, dan acara TV jadi pemicu besar
dalam membentuk tren fashion,” ujarnya.
Fashion
Lebih Dekat Berkat Teknologi dan Aplikasi
Tren ini juga
memunculkan inovasi seperti aplikasi “Montage”, yang dibuat oleh Katherine Manweiler.
Aplikasi ini mengkurasi fashion dari serial televisi dan menunjukkan kepada
pengguna di mana mereka bisa membeli item serupa. Menurut Manweiler, salah satu
fenomena terbesar tahun lalu adalah serial Mr. & Mrs. Smith versi Amazon Prime, di mana
pakaian Donald Glover, seperti jaket cargo dari Fear of God Essentials dan
varsity Mister Freedom, menjadi incaran utama.
Bagi
Manweiler, kenaikan volume tayangan TV berkualitas tinggi menjadi faktor utama
perubahan ini. “Format TV sekarang sangat sinematik, dengan durasi panjang dan
tampilan seperti film,” katanya. Hal ini memberi ruang bagi para perancang
kostum untuk lebih mengekspresikan ide kreatif mereka—dan memberi pemirsa lebih
banyak inspirasi.
Desainer
Kostum: Bintang Baru Dunia Mode
Dulu, nama
Patricia Field dikenal karena merancang penampilan ikonik dalam Sex and the
City—dan sekarang juga Emily in Paris. Kini, semakin banyak desainer kostum
yang menjadi selebriti dalam haknya sendiri: Heidi Bivens dari Euphoria,
Alex Bovaird dari The White Lotus, dan Sinead McKeefry untuk The Traitors
adalah beberapa nama yang menuai pujian.
“Desainer
kostum adalah seniman yang membangun karakter secara visual,” jelas Manweiler.
Ia menambahkan bahwa tidak seperti film, serial TV memberi banyak waktu bagi
karakter untuk menunjukkan gaya pribadi mereka. Misalnya, satu episode Succession
bisa menampilkan lebih dari 120 item pakaian dan aksesori.
Ketika
Brand Ikut Ambil Bagian
Tak heran
jika merek-merek besar ingin ikut mengambil keuntungan. H&M, misalnya,
meluncurkan koleksi kapsul terinspirasi langsung dari The White
Lotus. Bahkan Meghan Markle, sang Duchess of Sussex, meluncurkan
akun ShopMy setelah serial memasaknya With Love, Meghan rilis di Netflix—memberikan
penggemar akses langsung ke pilihan gayanya.
Manweiler
melihat tren ini bukan hal baru, melainkan bentuk evolusi dari keinginan lama
untuk meniru gaya karakter favorit. “Sejak era Jennifer Aniston di Friends
dan Carrie Bradshaw di Sex and the City, penonton sudah mencari cara untuk
membeli pakaian karakter TV,” katanya.
Menariknya,
serial yang dulu tidak dianggap modis kini mendapatkan tempat baru di dunia
fashion. Salah satunya adalah Seinfeld, yang kini disebut-sebut dalam tren normcore,
terutama di ranah fashion pria. Brand seperti Aimé Leon Dore bahkan
terinspirasi dari karakter George Costanza.
Kesimpulan: TV Tidak Sekadar Hiburan, Tapi
Cermin Gaya Modern
Alex Bovaird,
desainer kostum untuk The White Lotus, menutupnya dengan refleksi yang
dalam: “Kami menghabiskan waktu berhari-hari memikirkan pakaian karakter. Jadi
wajar jika kami juga menjadi sumber inspirasi fashion.”
TV telah
menjadi ruang ekspresi visual yang kompleks, dan kini peran desainer kostum
tidak hanya memberi warna pada cerita, tetapi juga membentuk tren dunia nyata.
Dari runway ke layar kecil, kini giliran TV yang memimpin dunia mode.