Pernah mendengar tentang bahan hopsack? Ini termasuk salah satu kain yang
paling populer dalam produksi fashion pria, khususnya jaket dan blazer untuk
musim semi ataupun musim panas.ia sangat serbaguna dan cocok dipakai pada
kesempatan formal, semi-formal maupun kasual.
Yuk, mengenal lebih dekat tentang kain hopsack!
Hopsack disebut juga anyaman panama adalah jenis tenunan tekstil dari turunan anyaman polos yang menghasilkan kain dengan ciri khas tekstur seperti keranjang. Tenunan ini sederhana namun bisa digunakan dalam beragam aplikasi tekstil seperti pakaian (fashion), pelapis (upholstery), dan dekorasi rumah (home décor).
Sumber: www-oliverwicks-com.translate.goog
Tenunan hopsack dibuat dengan menyilangkan
benang pakan (horizontal) di atas dan di bawah sekelompok benang lungsin
(vertikal), lalu mengulangi pola ini dengan kelompok benang lungsin yang
berbeda. Hasilnya adalah kain dengan tekstur seperti keranjang yang khas, kuat,
dan ringan.
Tenunan hopsack biasanya
menggunakan pola 2x2, 3x3, dst, yaitu dua atau lebih benang lusi melewati dua
atau lebih benang pakaian. Jumlah benang pakan dan benang lusi yang saling bersilangan
tersebut selalu sama.
Ciri khas tenunan hopsack
meliputi:
·
Pola tenunan g (2x2,3x3,4x4, dst)
·
Strukturnya cenderung longgar sehingga
berkarakter ringan
·
Tampilan mirip jaring atau anyaman keranjang (basket weave)
·
Dibandingkan anyaman polos biasa (plain weave), handfeel kain hopsack terasa lebih kasar
·
Karakteristik bahan yang tahan kusut dan breathable (mduah bernafas)
Diantara keunggulan utama tenun hopsack adalah keserbagunaannya. Karena
merupakan tenunan sederhana, tenun ini dapat digunakan dengan berbagai serat
yang berbeda, termasuk wol, katun, linen, dan sutra. Menjadikannya pilihan
populer untuk beragam aplikasi.
Sumber: www.rampleyandco.com
Kain dengan tenunan hopsack kerap diaplikasikan dalam
pembuatan busana tailoring, seperti jas dan jaket. Tenunan ini sangat populer
untuk jas musim panas yang ringan, karena sifat breathable, ringan serta nyaman
saat dikenakan. Setelan hopsack
biasanya terbuat dari material wol atau katun dengan beberapa variasi warna maupun
pola.
Tenunan hopsack juga digunakan
dalam pembuatan barang-barang dekorasi rumah, seperti gorden, kain penutup
kursi, dan kain pelapis. Ketahanan dan teksturnya menjadikannya pilihan populer
untuk aplikasi ini, karena dapat bertahan terhadap penggunaan dan pembersihan
yang sering.
Selain aplikasi praktisnya, tenun
hopsack juga digunakan dalam produksi tekstil mewah. Misalnya, rumah mode
Italia Ermenegildo Zegna dikenal karena penggunaan bahan hopsack pada koleksi setelan
dan jaket kelas atas mereka. Pengguna utama tenun hopsack lainnya termasuk
Brooks Brothers, Ralph Lauren, dan Hickey Freeman.
Keunggulan utama kain tenun
hopsack adalah kemampuan baiknya untuk mempertankanan bentuk. Ini menjadikannya
pilihan ideal untuk pakaian terstruktur, seperti blazer dan mantel olahraga. Kain
hopsack juga dapat digunakan dalam pembuat busana dengan pola dan desain yang
rumit, seperti herringbone dan birdseye yang menambah tekstur serta daya tarik
visual kain.
Perbedaan utama antara anyaman
polos dan hopsack terletak pada struktur anyamannya. Kain yang ditenun
menggunakan teknik anyaman polos mempunyai struktur sangat sederhana, dimana tiap
helai benang lungsin melewati satu helai benang pakan secara bergantian.
Sedangkan hopsack adalah modifikasi
dari anyaman polos dimana dua helai benang lungsin melewati dua benang pakan
secara bersamaan. Hasilnya berupa kain berstruktur lebih padat, kokoh, dan sedikit
bertekstur.
Itu dia berbagai hal yang perlu
kamu tahu tentang anyaman hopsack. Teksturnya yang khas dan kemampuannya untuk
mempertahankan bentuk dengan baik menjadikannya pilihan populer untuk tekstil
mewah.