Pekalongan merupakan salah satu sentra penghasil kain batik yang cukup populer di Indonesia. Jika berkunjung ke kota yang terletak di wilayah pesisir utara Pulau Jawa ini, kita akan disuguhi hamparan penjual kain batik dengan berbagai keindahan motif dan desain.Banyaknya pilihan motif ini merupakan inovasi para pengrajin batik yang selalu mengedepankan corak dan bahan kain yang digunakan.
Bahkan kualitas bahan-bahan untuk membatik pun kian meningkat tiap tahunnya. Hal ini tentu membuat kualitas kain batik yang dihasilkan semakin bagus. Para pembatik juga memadukan berbagai warna yang menarik untuk menciptakan kain batik yang cantik nan elegan. Gerakan ini pun membawa angin segar bagi para pengrajin dan penjual batik pekalongan.
Menurut sejarahnya, kriya batik di Pekalongan sudah ada sejak masa pemerintahan Kerajaan Majapahit yaitu sekitar tahun 1800-an. Pada masa itu, kain batik hanya dikenakan oleh orang-orang ndalem keraton dan pengikutnya. Namun, tak berselang lama seni membatik mulai dikenal dan disebar luaskan di luar keraton hingga akhirnya batik menjadi satu motif pakaian yang digunakan oleh masyarakat secara umum.
Sumber: https://blog.tribunjualbeli.com/
Motif batik Pekalongan merupakan
hasil akulturasi budaya Indonesia dengan Belanda, Tiongkok, Melayu dan Jepang. Perpaduan
ini akhirnya menciptakan motif batik asli Pekalongan dan menjadi ciri khas
Batik Pekalongan.
Seperti halnya Batik Jogja dan
Solo, batik pekalongan juga mempunyai ciri khas yang membuatnya berbeda dengan
jenis-jenis batik lainnya. Berikut ini ciri paling khas dari batik Pekalongan:
1.
Identik dengan warna-warna cerah
Satu hal yang paling khas dari batik Pekalongan yaitu
perpaduan warna kainnya yang dominan menggunakan warna-warna cerah. Penggunaan
warna cerah ini merupakan gambaran kondisi daerah pesisir utara Jawa yang
selalu disinari matahari.
Selain itu, warna cerah juga akan memberikan kesan
lebih cerah. Tentunya warna ini sangat cocok untuk mayoritas orang Indonesia
yang berkulit sawo matang. Warna yang sering digunakan diantaranya yaitu biru,
salem, merah muda, hijau, jingga ataupun kuning.
2.
Terpengaruh budaya Tiongkok
Kehadiran para saudagar dari Tiongkok ternyata membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan budaya dan motif batik Pekalongan. Hal ini
terbukti dengan munculnya unsur-unsur motif berbasiskan budaya Tiongkok,
seperti gambar naga atau burung phoenix di setiap desain pakaian.
3.
Selalu mempunyai unsur dekoratif berupa bunga
Selain motif naga dan burung phoenik, ciri khas motif
batik pekalongan juga selalu memiliki elemen bunga pada setiap kainnya. Banyak
orang percaya bahwa aksen bunga ini akan membuat tubuh pemakainya terlihat lebih
kecil.
Meski hanya sekedar ilusi, tapi nyatanya hal inilah
yang membuat banyak orang tertarik dengan Batik pekalongan. Tak sedikit pula
yang rela membeli batik khas Pekalongan hanya untuk terlihat lebih langsing.
4.
Kebanyakan motifnya berupa hewan dan tumbuhan
Motif hewan dan tumbuhan juga menjadi ciri khas batik dari
pesisir utara Pulau Jawa ini. Kedua motif ini terinspirasi dari baju kimono yang
merupakan pakaian adat Jepang.
Kini motif batik Pekalongan semakin beragam karena
para pengrajin juga memadukan berbagai motif dari negara-negara lain.
5.
Banyak elemen titik dan garis
Ciri khas batik Pekalongan selanjutnya yaitu banyaknya
elemen titik dan garis yang terlukis dalam setiap desainnya. Keberadaan elemen
ini membuat kain batik sekana saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya sehingga motifnya terlihat lebih hidup.
Seperti halnya kain-kain batik lainnya,
motif yang tergambar pada batik Pekalongan juga menyimpan makna dan filosofi
yang sangat mendalam. Nah, berikut ini 5 motif batik Pekalongan yang cukup populer
di kalangan para pecinta batik:
1.
Motif batik Jlamprang
Jlamprang merupakan satu istilah yang sering digunakan untuk menyebut motif kain batik yang mempunyai pola titik-titik yang simetris. Proses pembuatan motif satu ini tak bisa dibilang mudah dan hanya dilakukan secara manual. Alasan inilah yang menjadikan harga batik Pekalongan sangatlah mahal.
Sumber: https://pekalongankab.sikn.go.id/
Uniknya, motif batik ini mempunyai unsur-unsur warna
cerah dengan pola titik, lingkaran, kotak dan benda tak hidup lainnya. Berkat
kepopulerannya, motif batik jlamprang dinobatkan menjadi ikon budaya dari Kabupaten
Pekalongan.
Motif batik jlamprang ini menyimpan makna tentang
budaya umat Islam yang mengedepankan silaturahmi, kehidupan bermasyarakat yang rukun
dan damai.
2.
Motif batik semen
Motig batik satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Motif semen termasuk motif batik klasik yang berasal dari Pekalongan. Nama semen sendiri berasal dari bahasa Jawa ‘semi’ yang berarti tumbuh atau bersemi. Sekilas motif batik ini sama dengan Batik semen solo, bedanya batik semen pekalongan menggunakan warna dasar kuning. Pola motifnya pun dinominasi garis-garis dekoratif berupa daratan yang dihiasi aksen hewan dan tumbuhan.
Sumber: https://pekalongankab.sikn.go.id/
Dalam motif batik semen ini terselip makna kehidupan
yang dapat berkembang, bertumbuh dan bersemi menjadi lebih sejahtera. Ada pula
yang berpendapat bahwa makna motif semen adalah nasehat dari masyarakat Jawa
kuno yaitu endabrata, yamabrata, dhanababrata, suryabrata, bayubrata, sasibrata, pasabrata, dan agnibrata.
3.
Motif terang bulan
Sesuai dengan namanya, motif batik terang bulan ini menggambarkan suasana malam yang diterangi indahnya cahaya bulan Purnama. Motif terang bulan mempunyai bentuk flora dan fauna dengan dua sisi kain yang saling menyiku.
Sumber: https://pekalongankab.sikn.go.id/
Pesan yang terkandung pada motif batik terang bulan
yaitu rasa syukur akan harapan kedamaian dan kemakmuran layaknya sinar bulan
purnama.
4. Motif batik tujuh rupa
Sumber: https://pekalongankab.sikn.go.id/
Motif batik tujuh rupa adalah simbol akulturasi dan
perpaduan antara budaya Jawa dan serta budaya Tiongkok. Perpaduan warnanya tampak
ramai namun tetap berkesan elegan. Unsur utama pada motif batik ini adalah tumbuhan
dan hewan. Makna dari motif ini menggambarkan kekayaan daerah Pekalongan.
5. Motif Liong
Sumber: https://pekalongankab.sikn.go.id/
Dari namanya saja sudah terlihat bahwa motif batik ini
dipengaruhi budaya-budaya Tiongkok. Sehingga motif yang tergambar pun identik dengan
budaya-budaya Tiongkok yaitu liong atau ular naga atau perpaduan antara burung
phoenix dan naga. Dalam budaya Tiongkok, naga termasuk makhluk yang sangat
dihormati. Sedangkan burung phoenix sendiri merupakan hewan legendaris dari
Tiongkok.
Bagi masyarakat Tiongkok, simbol naga menggambarkan kekuasaan
dan burung phoenix bermakna keindahan dan keagungan.
Itulah penjelasan singkat mengenai
Batik Pekalongan yang penting untuk Sahabat ketahui. Pepatah mengatakan “Tak
Kenal, Maka Tak Sayang”, semoga dengan mengenal ragam motif batik ini kita
bisa lebih mencintai kain-kain batik nusantara serta turut melestarikannya.
Diantara motif-motif batik Pekalongan
diatas, mana nih yang paling Sahabat sukai? Upaya melestarikan batik ini bisa dapat
lakukan dalam berbagai bidang dan peran ya. Yang pertama dan paling simple yaitu
menjadi konsumen produk-produk batik. Lebih worth it lagi jika Sahabat bisa
menjadi bagian dari produsen kain batik Indonesia.
Nah, spesial untuk Sahabat Bahankain
yang sedang mencari supplier kain mori untuk bahan membatik, BahanKain.com menjual
beragam jenis mori atau kain putihan dengan kualitas terbaik lho. Koleksi kain
mori kami lengkap dan bervariasi. Ada katalog khusus mori juga ya, mau trial
beberapa meter dulu juga bisa ya.
Dapatkan penawaran dan harga kain
mori termurah untuk pembelian grosir. Khusus kebutuhan pabrikan harga bisa nego
dan kualitas tetap terbaik. Segera hubungi CS Bahankain.com untuk detail produk
dan pemesanan.
Cek koleksi kain dan bahan kain kami, Disini.
Chat dan belanja kain di online store Mekar Jaya Tekstil via aplikasi Shopee dan Tokopedia.