Keindahan produk tekstil tak selalu berasal dari desain atau motif kain, kadang
untaian benang saja bisa menjadi aspek yang sangat menarik. Salah satu
elemen kreatif yang memainkan peran penting dalam menciptakan efek visual dan
tekstur unik pada kain adalah benang hias alias novelty yarn. Benang ini tidak
hanya menjadi bahan, tetapi juga elemen desain yang mampu mengubah kesan dan
karakter sebuah produk tekstil.
Yuk, mengenal lebih dekat tentang
benang novelty serta jenis-jenisnya.
Novelty yarn dikenal sebagai benang fancy adalah jenis benang yang dibuat dengan teknik khusus untuk menghasilkan benang bertekstur unik. Berbagai aspek pada banang ini tidak beraturan, baik dari segi ukuran, twist, maupun bentuknya. Ketidakstabilan struktur dan kualitas tersebut membuat benang ini jarang digunakan dalam pembuatan kain.
Sumber: warpedfibers.com
Benang hias ini biasanya dibuat
dengan menggabungkan dua atau lebih helai benang. Dimana satu helai benang
berperan sebagai dasar (core ply) dan
helai lain untuk menciptakan efek (effect
ply) berupa loop, knot, atau tekstur lain.
Berbeda dengan benang
konvensional, ketebalan novelty yarn biasanya tidak rata, kadang juga memiliki efek
berbulu, loop (lingkaran kecil), serta kilau logam. Umumnya dibuat dari dua
atau lebih serat berbeda, termasuk serat wol, katun, akrilik, dan polieste. Pengolahan
benang novelty yang berbeda menciptakan berbagai tampilan, mulai dari tekstur
yang halus hingga desain yang berani dan menarik perhatian.
Novelty yarn sendiri kerap digunakan
dalam industri fashion, aksesoris, kerajinan tangan, hingga produk-produk keperluan
rumah tangga seperti gorden, permadani, dan tassel atau hiasan rumbai.
Benang novelty terbagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing punya sifat serta karakteristik berbeda. Akan sulit menjelaskan semua karena ada banyak sekali variasi benang hias. Namun jika dilihat dari sudut pandang produksi, benang ini terbagi dalam dua kategori yaitu efek serat dan efek benang.
Sumber: www.youtube.com
Dalam hal ini, efek serat bisa
diaplikasikan selama proses pemintalan atau sebelum pembentukan benang.
Sedangkan efek benang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih benang dengan
karakteristik berbeda. Lebih jelasnya, silahkan cek ulasan berikut ini:
1.
Efek Serat
Benang hias
dengan efek serat dibuat selama proses pemintalan sebelum pembentukan benang
akhir. Ciri khasnya berupa gumpalan serat dengan ukuran berbeda yang tersebar di
sepanjang helai benang. Bergantung pada ukuran gumpalan serat, efek ini terbagi
menjadi tiga subkategori:
·
Benang Nepp:
Benang Nepp atau
benang nupp, memiliki struktur padat dengan bintik serat yang tersebar di
sepanjang struktur benang dasar. Efek dekoratifnya terlihat jelas ketika warna nepp-nya
kontras dengan serat benang dasar. Sedangkan penggunaan serat berwarna serupa
akan menghasilkan efek yang lebih halus.
·
Benang slub
Efek serat pada
benang slub jauh lebih menonjol dibandingkan benang nepp. Pembuatan efek
tersebut biasanya dilakukan setelah carding tetapi sebelum peminatalan benang
akhir. Serat ditambahkan ke dalam alur secara terkendali atau memasukkan
ketidakrataan ke dalam aliran serat.
·
Flake
Yarn
Disebut juga
benang flame, benang ini mengandung gugusan serat yang lebih besar dengan
struktur longgar dari benang slub. Efek serat pada benang fleke hanya dapat
diciptakan melalui penyuntikan serat tambahan yang terkontrol ke dalam alur
serat sebelum dipintal.
2. Efek benang
Dikenal sebagai efek ply karen dibuat dengan cara
menyambung dua atau lebih benang secara bersamaan setelah produksi benang
tunggal. Dibuat menggunakan kombinasi sistem ring spinning tradisional,
perangkat penggumpanan serta kontrol tambahan.
·
Benang
marl
Benang marl
mempunyai struktur paling sederhana, dibuat dari dua helai benang atau lebih yang
dipilin lurus. Masing-masing benang harus mempunyai kerapatan linier dan
lilitan yang sama persis, hanya berbeda warna atau tekstur atau keduanya.
Kombinasi tersebut
menghasilkan seutas benang dengan variasi warna atau tekstur yang halus. Benang
marl kerap diaplikasikan pada kain jas pria untuk menciptakan efek garis.
·
Benang
spiral
Struktur spiral
dasar dibuat dengan cara menjalin dua benang bersama-sama hingga satu benang
melingkari benang lain. Disebut juga benang pembuka botol karena bentuknya
mirip geratan para mulut dan tutup botol.
Meski sama-sama
dibuat dari dua helai benang yang berbeda warna, tapi salah satu komponen
benang penyusun spiral yarn memiliki ukuran yang lebih panjang dan meliuk-liuk.
Sedangkan benang lainnya lebih pendek dan lurus.
·
Benang Gimp
Benang gimp
terdiri dari sedikitnya tiga komponen yaitu inti, efek, dan pengikat, yang diproduksi
dalam dua tahap. Pertama-tama, inti dan efek diberi pakan lalu dipilin bersama
menghasilkan benang antara (mirip spiral). Setelah itu, benang antara dan benang
pengikat dipilin menggunakan twist yang berlawanan arah dari pelintiran pertama.
Sebagian besar
pelintiran pertama pun akan hilang dan menciptakan efek tonjolan bergelombang di
permukaan benang lalu diamankan ke benang inti oleh benang pengikat.
·
Benang
boucle
Konstruksi benang
bouclé sangat mirip dengan benang gimp. Tersusun dari benang inti, benang efek,
dan benang pengikat dan diproduksi dalam dua tahap. Hanya saja, tonjolan bergelombang
pada boucle jauh lebih besar dengan efek berputar yang sangat longgar di
sekitar inti.
Aksen menonjol
tersebut lebih mudah terdistorsi selama tahap pelintiran kedua, menghasilkan
tampilan yang bervariasi.
·
Benang loop
Ciri khas benang
loop terletak pada tonjolan melingkar yang dibentuk oleh benang efek. Biasanya
dibentuk oleh empat komponen yaitu dua benang inti, efek, dan pengikat. Dua
inti tersebut membentuk ruang segitiga yang stabil dimana benang efek diberi
pakan berlebih dapat terkumpul untuk menghasilkan loop di pelintiran pertama.
·
Benang
knop
Sepanjang untaian benang knop terdapat beberapa bagian dengan efek serat yang menggumpal jelas. Bagian-bagian tersebut dibentuk saat benang inti dihentikan selama pengumpanan benang efek berlangsung. Akibatnya, benang efek yang berlebih melilit benang inti di satu tempat membentuk knop. Sedangkan sisa untaiannya dipilin secara normal.
·
Diamond
Yarn
Benang ini dibuat
dengan melilitkan benang halus atau filamen berwarna kontras menggunakan twist
S pada benang tunggal yang tebal (roving)
lalu mengikatnya menggunakan benang halus serupa menggunakan twist Z.
Sehingga terciptalah efek kompresi yang membentuk pola mirip Kristal (diamond).
Itu dia beberapa jenis benang hias yang bisa dipilih untuk menciptakan
detail unik di sebuah karya tekstil. Novelty yarn membuktikan bahwa
kreativitas dalam dunia tekstil bisa dimulai dari hal paling mendasar, yakni benang
itu sendiri. Dengan bentuk, warna, dan tekstur yang unik, benang hias ini bisa
mengubah produk biasa menjadi karya yang penuh gaya dan karakter.